Berita Heboh
Serangan Bom di Jeddah, Prancis hingga AS Kompak Sebut sebagai Tindakan Pengecut
Peristiwa ledakan bom terjadi di Jeddah, Arab Saudi pada Rabu (11/11/2020).
TRIBUNMANADO.CO.ID, JEDDAH - Peristiwa ledakan bom terjadi di Jeddah, Arab Saudi pada Rabu (11/11/2020).
Ada tiga orang yang terluka akibat peristiwa itu.
Seperti yang dilaporkan pejabat resmi.
BERITA TERPOPULER :
Baca juga: Kecelakaan Maut Tadi Malam Pukul 20.50, Satu dari 7 Orang Tewas, Mobil yang Ditumpangi Masuk Jurang
Baca juga: KISAH Siswa Tak Sengaja Bertemu Ayahnya di Penjara, Lari, Berpelukan dan Menangis: Pak itu Ayah Saya
Baca juga: Kecelakaan Maut, Wanita Tewas Terlindas, Jarak Terlalu Dekat dengan Truk saat Terjatuh dari Motor
TONTON JUGA :
Aksi bom itu terjadi saat upacara internasional dalam rangka memperingati akhir Perang Dunia I.
Upacara tersebut digelar di sebuah pemakaman di Jeddah.
Sejumlah perwakilan negara diketahui menghadiri acara tersebut.
Dikutip Tribunnews dari AlJazeera, pihak Arab Saudi melalui kantor berita negara, SPA, mengatakan penyelidikan sedang dilakukan.
Terkait ledakan itu, kedutaan besar Prancis, Yunani, Italia, Inggris, dan Amerika Serikat - yang semuanya terkait dengan upacara peringatan akhir Perang Dunia I - kompak menyebut serangan bom sebagai tindakan pengecut.
"Press rilis Kedutaan Besar Inggris terkait serangan di pemakaman Jeddah hari ini.
Kami mengutuk keras serangan pengecut ini, berharap mereka yang terluka segera pulih, dan mendukung otoritas Saudi menyelidiki serangan ini," cuit Kedutaan Besar (Kedubes) Inggris, Rabu.
Dalam pernyataan yang dicantumkan Kedubes Inggris di Twitter, tertulis Prancis, Yunani, Italia, Inggris, dan Amerika Serikat, sepakat mengutuk aksi bom di Jeddah.

"11 November 2020
Pres rilis dari kedutaan besar Prancis, Yunani, Italia, Inggris, dan Amerika Serikat.
Pagi ini, di pemakaman Jeddah, sebuah upacara peringatan akhir Perang Dunia I menjadi target serangan ledakan.
Kedubes Prancis, Yunani, Italia, Inggris, dan Amerika Serikat, yang menghadiri upacara tersebut, benar-benar mengutuk tindakan pengecut ini.
Serangan seperti itu terhadap orang tak bersalah, sangat memalukan dan sepenuhnya tidak bisa dibenarkan.
Kami berharap korban terluka bisa segera pulih, dan terima kasih pada keberanian Saudi yang telah membantu mereka saat kejadian.
Kami mendukung otoritas Saudi dalam penyelidikan dan mengusut pelaku."
Dilansir Tribunnews yang mengutip The Independent, Nadia Chaaya, seorang pejabat yang mewakili warga negara Prancis yang tinggal di Arab Saudi, menghadiri upacara saat ledakan terjadi.
Dia mengatakan kepada Associated Press ada sekitar 20 orang dari berbagai negara yang hadir.
Dia sebelumnya mengatakan pada jaringan Prancis BFM, dia mendengar ledakan ketika konsul jenderal Prancis mendekati akhir pidatonya.
“Kami tentu saja dalam mode pank, kami sangat takut untuk melihat apakah akan ada gelombang kedua,” katanya.
Sementara itu, seorang Pejabat Saudi mengatakan penyelidikan sedang dilakukan.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Garudea Prabawati)
BERITA PILIHAN EDITOR :
Baca juga: Ikut Ajakan Janda 17 Tahun Main ke Kos, Seorang Pemuda Tewas, Dijebak dan Ditusuk 42 Lubang
Baca juga: Sosok Danu Sofwan, Suami Jenita Janet, Ternyata Duda Tajir dan Juragan Cendol, Ini Biodatanya
Baca juga: 40 Kata-kata Mutiara Ucapan Selamat Hari Ayah Nasional, Cocok untuk Status Whatsapp, Facebook dan IG
TONTON JUGA :
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Soal Ledakan Bom di Jeddah, Arab Saudi, Prancis hingga Amerika Serikat Kompak Sebut Pengecut