Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilpres Amerika Serikat

Menantu dan Istri Nasehati Donald Trump: Sudah Waktunya Untuk Menerima Kekalahan

Trump bahkan telah memulai tindakan hukum terkait penghitungan ulang dan dugaan campur tangan pemungutan suara.

Editor: Rizali Posumah
AFP
Donald Trump kalah dalam Pilpres Amerika Serikat. Meski begitu ia bersikukuh bahwa ada kecurangan dalam Pilpres. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Donald Trump masih bersikukuh bahwa hasil perhitungan suara dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat ada kecurangan. 

Ia pun mengambil langkah gugat atas hasil perhitungan suara di beberapa negara bagian.

Trump bahkan telah memulai tindakan hukum terkait penghitungan ulang dan dugaan campur tangan pemungutan suara.

“Kita semua tahu mengapa Joe Biden terburu-buru untuk berpura-pura menjadi pemenang, dan mengapa sekutu medianya berusaha keras untuk membantunya: Mereka tidak ingin kebenaran terungkap. Fakta sederhananya adalah pemilihan ini masih jauh dari kata selesai," kata Trump dalam sebuah pernyataan, Sabtu.

Dia juga bilang, "Mulai Senin, kampanye kami akan mulai menuntut kasus kami di pengadilan untuk memastikan undang-undang pemilu ditegakkan sepenuhnya dan pemenang yang sah sudah duduk."

"Para pengamat tidak diizinkan masuk ke ruang hitung. Saya memenangkan pemilihan .... Hal-hal buruk terjadi yang tidak diizinkan untuk dilihat oleh pengamat kami," cuit Trump dengan huruf besar semua.

Trump juga menuduh bahwa jutaan surat suara dikirim ke orang-orang yang tidak pernah memintanya. Namun, tweet ini ditandai oleh Twitter karena merupakan klaim yang disengketakan tentang dugaan penipuan pemilu.

"Hanya pihak yang melakukan kesalahan yang secara tidak sah akan membuat pengamat keluar dari ruang penghitungan - dan kemudian bertarung di pengadilan untuk memblokir akses mereka," lanjutnya.

"Jadi, apa yang disembunyikan Biden? Saya tidak akan berhenti sampai Rakyat Amerika mendapatkan penghitungan suara yang layak dan tuntutan Demokrasi."

Hanya saja, tak satu pun dari klaim presiden tersebut disertai dengan bukti yang kuat.

Terkait hal ini, Melania Trump menasihati suaminya, untuk mengakui kekalahannya dalam pemilihan Presiden 2020.

Melansir Jerusalem Post, sebuah sumber mengatakan kepada CNN bahwa Ibu Negara telah memberi tahu Trump bahwa "sudah waktunya untuk menerima kekalahan."

Sebelumnya pada hari Minggu, lapor CNN, Trump juga didekati oleh menantu sekaligus penasihatnya, Jared Kushner, yang menyarankan agar sang ayah mertua mengakui kemenangan Joe Biden sebagai Presiden AS terpilih.

Melansir Reuters, pertarungan hukum berlarut-larut oleh Trump yang memicu penghitungan ulang surat suara di beberapa negara bagian AS dapat menghambat banyak kegiatan terkait transisi penting, seperti yang terjadi pada tahun 2000 ketika George W. Bush tidak dinyatakan sebagai pemenang hingga lima minggu setelah pemilihan.

Biden dinyatakan sebagai Presiden terpilih pada hari Minggu setelah negara bagian Pennsylvania dan Nevada mengumumkan untuk mendukungnya.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved