Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Hari Pahlawan Nasional

Mallaby dan Guy Loder Symonds, 2 Jenderal Inggris yang Gugur dalam Pertempuran di Surabaya

Pertempuran 10 November memakan korban jiwa sangat banyak, sehingga dikenang sebagai Hari Pahlawan Nasional.

Editor: Rizali Posumah
Istimewa
BrigJen Malaby memegang bendera putih dan Residen Sudirman duduk di muka mobil 

TRIBUNMANADO.CO.ID - 10 November 1945 pagi, puluhan ribu tentara Inggris mulai memasuki Kota Surabaya.

Kendaran lapis baja berkawal pasukan infantri dengan senjata lengkap mencipta derap deru di sepanjang jalan menuju kota naas itu.

Kehadiran mereka telah ditungu segenap pejuang dan rakyat Indonesia di Surabaya.

Lalu pecahlah pertempurang maha dahsyat itu. Pertempuran 10 November memakan korban jiwa sangat banyak di pihak Republik Indonesia sehingga dikenang sebagai Hari Pahlawan Nasional

Tewasnya Jenderal Mallaby

Brigadir Jenderal Mallaby (kanan) dan tentara Jepang.
Brigadir Jenderal Mallaby (kanan) dan tentara Jepang. (©2013 blogspot.com)

Awal mula masalah dimulai ketika kedatangan tentara Inggris di bawah bendera AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) yang dimandati oleh Sekutu mendarat di Surabaya 25 Oktober 1945.

Tugas AFNEI di Indonesia hanya ada tiga, melucuti tentara Jepang yang kalah perang, membebaskan tawanan perang yang ditahan Jepang serta memulangkan tentara Jepang ke negerinya.

Tapi dalam prakteknya AFNEI membawa serta NICA (Netherlands Indies Civil Administration) yang ikut numpang ke Indonesia.

Spontan saja para pejuang dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Indonesia menolak kedatangan Inggris dan NICA.

Toh negeri ini sudah merdeka, maka masuknya militer asing bersenjata lengkap tidak dapat dibenarkan.

Kalau mau melucuti senjata tentara Jepang pihak keamanan Indonesia sudah mampu melakukannya.

Benar saja prediksi para pejuang, Inggris dan NICA punya rencana lain, yakni berusaha mengembalikan kekuasaan Belanda atas Indonesia sebagai koloni jajahannya.

Hingga pada 18 September 1945 terjadilah perobekan bendera Belanda di hotel Yamato yang amat fenomenal itu oleh para pemuda Surabaya.

Setelah insiden tersebut, terjadilah pertempuran antara Indonesia melawan Inggris.

Suasana menjadi semakin genting ketika Brigadir Jenderal A.W.S Mallaby sebagai pimpnan tentara Inggris bagian Jawa Timur tewas diberondong pelor dan granat yang diyakini dilakukan pejuang Indonesia di Jembatan Merah.

Sumber: Grid.ID
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved