Pilpres Amerika
Kalah Dari Joe Biden, Donald Trump Tegaskan Akan Gugat Hasil Pemilu AS di Pengadilan
Meski kekalahan sudah terpampang terang benderang di depan mata Donald Trump namun ia belum legawa dengan kekalahan dari Joe Biden .
Jika menang di Pennsylvania, Biden akan memiliki 284 electoral vote, sedangkan syarat untuk menang pemilihan presiden adalah memiliki 270 electoral vote.
Tampaknya, hal itu membuat Biden merasa yakin bisa menang.
Tak ayal, hal itu membuat Trump merasa kesal.
“Joe Biden seharusnya tak sembarang klaim menjadi Presiden. Saya juga bisa mengklaim hal itu. Proses hukum baru saja dimulai,” cuitnya di Twitter dikutip dari NDTV.
Trump sendiri menuding pemilihan Presiden AS ini sarat dengan kecurangan dan manipulasi.
Dia pun menegaskan akan membawa masalah ini ke pengadilan.
Meski begitu, tuduhan yang dilontarkan Trump diyakini tak berdasar.
Ditentukan Electoral Collage
Pemilihan presiden Amerika Serikat ( pilpres AS) berlangsung pada 3 November 2020.
Sebagaimana pilpres-pilpres sebelumnya kemenangan bukan ditentukan oleh suara publik ( popular vote) tapi Electoral College (Dewan Elektoral).
Setiap empat tahun, orang-orang yang duduk di Dewan Elektoral adalah yang sebenarnya menentukan siapa presiden dan wakil presiden baru AS.
Berikut adalah penjelasan apa itu Electoral College dan mengapa jadi kunci kemenangan di pilpres AS.
Ketika orang-orang Amerika pergi ke TPS, mereka sebenarnya memilih sekelompok pejabat yang akan menduduki Electoral College.
Kata "college" di sini bermakna sekelompok orang dengan tugas bersama. Orang-orang ini disebut electors, dan tugasnya adalah memilih presiden serta wakil presiden.
Pertemuan Dewan Elektoral dilakukan 4 tahun sekali, beberapa minggu setelah hari pemilihan.