Sulut
155 WNI dan 2 Jenazah Pekerja di Kapal Ikan Tiongkok Dipulangkan ke Sulut
Rencananya 155 Anak Buah Kapal (ABK) akan ditempatkan di Rumah Isolasi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulut, hari ini Sabtu.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Handhika Dawangi
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebanyak 155 Warga Negara Indonesia (WNI) dan 2 jenazah dipulangkan dari Tiongkok ke Indonesia.
Mereka merupakan pekerja di Kapal Ikan Cina, sebelumnya sempat terjebak di Cina kemudian dipulangkan Pemerintah RI.

Rencananya 155 Anak Buah Kapal (ABK) akan ditempatkan di Rumah Isolasi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulut, hari ini Sabtu (7/12/2020).
Direktur Pelindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha menyampaikan
sebelumnya telah mengadakan rapat persiapan untuk memfasilitasi kepulangan 155 ABK WNI yang bekerja di kapal ikan Tiongkok beserta ada 2 jenazah juga yang kita fasilitasi kepulangannya.
Mengenai kepulangan ini, mulai diturunkan dari kapal tetap melakukan protokol kesehatan untuk memastikan bahwa semua bebas Covid.
"Ini adalah upaya diplomasi yang sudah dilakukan Menteri Luar Negeri (Menlu) yang telah mengadakan pertemuan dua kali dengan Menlu Republik Rakyat Tiongkok untuk membahas penanganan warga negara kita yang bekerja di kapal ikan Tiongkok dan kemudian yang masih stranded (terjebak) di berbagai lokasi di dunia,” jelasnya.
“Ini adalah buah dari upaya diplomasi tersebut, dan kalau berjalan sukses akan diupayakan juga untuk pemulangan ABK di kapal ikan lainnya," kata dia.
ABK berada di Selat Lembeh Kota Bitung setelah sebelumnya terjebak di Republik Rakyat Tiongkok (RRT), hingga dapat kembali ke Indonesia lewat diplomasi Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi kepada Menlu RRT.
Ratusan ABK itu bekerja di 12 kapal ikan milik Dalian Ocean Fishing Co, perusahaan asal China yang berpusat di Zhongshan, Dalian.
Selanjutnya, Judha menyampaikan terima kasih kepada Pemprov Sulut atas bantuan, dukungan yang sudah diberikan untuk operasi kemanusiaan ini.
Pemprov Sulut sebelumnya sudah bersedia menyiapkan akomodasi untuk 155 ABK tersebut.

Pjs Gubernur Sulut, Agus Fatoni bersama jajaran Forkopimda melakukan kunjungan ke rumah isolasi Covid-19 yang terletak di Kantor Badan Diklat Provinsi Sulut di Maumbi, Minahasa Utara, Jumat (6/11/2020).
Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan kesiapan rumah isolasi untuk ditempati sementara waktu bagi 155 ABK tersebut.
Diketahui juga bahwa dari 155 WNI ini ada 8 orang warga Sulut.
Protokol kesehatan dilakukan secara ketat bagi ABK dan petugas juga melakuan rapid test di atas kapal dan selanjutnya dilakukan juga swab test oleh petugas. Pemisahan akan dilakukan bagi yang reaktif dan non reaktif hingga dilakukan penyemprotan disinfektan.
Terkait dengan hal ini, Pjs Gubernur Fatoni menyampaikan, repatriasi atau kembalinya suatu warga negara dari negara asing yang pernah menjadi tempat tinggal menuju tanah asal kewarganegaraannya.
“Sulawesi Utara adalah daerah yang akan menampung sementara para WNI yang kemudian nanti akan dipulangkan ke daerah masing-masing,” ujar Pjs Gubernur Fatoni.
“Kita akan lakukan penyaringan atau screening bahkan double screening Covid-19 adalah langkah penting dalam mencegah penularan penyakit yang diakibatkan virus corona ini,” tambahnya.
Lanjut Fatoni, fasilitas rumah isolasi ini disiapkan sebagai kontribusi Pemprov Sulut dalam rangka menopang kegiatan kemanusiaan yang di pelopori oleh pemerintah pusat.
“Ini bagian dari sharing kontribusi kita untuk turut serta dalam kegiatan kemanusiaan ini terkait pemulangan ABK,” katanya.
Akomodasi ABK jadi tanggung jawab Pemprov Sulut termasuk juga pemeriksaan kesehatannya.
Kunjungan turut dihadiri Pjs Bupati Minahasa Utara Clay Dondokambey, Pjs Wali Kota Bitung Edison Humiang dan para pejabat di lingkup Pemprov Sulut. (ryo)
Data Terkait
Kegiatan Debarkasi Repatriasi 155 ABK WNI dan 2 Jenazah dari Kapal Cina Long Xing 601 dan 610 Melalui Pelabuhan Bitung
a. Pukul 05.00 WITA :
-Proses Debarkasi 155 WNI dan 2 Jenazah WNI (hsl Repatriasi) dari atas Kapal Cina di Pelabuhan Bitung dimulai,
dengan diawali oleh Team Pemeriksaan kesehatan dari KKP Bitung menuju dan naik ke Kapal Liong Xin 601 dan 610 untuk selanjutnya melaksanakan Rapid Test kpd 155 ABK WNI.
b. Hasil Rapid Test (sementara ini 78 orang) tidak ditemukan ada yang reaktif.
c. Selanjutnya (saat ini) masih dilakukan test rapid dikapal kedua, dan apabila sudah selesai akan diturunkan dari kapal Liong Xin 601 dan 610 (yang mengangkut mereka) ke kapal LCT yang disiapkan untuk membawa mereka ke dermaga Pelabuhan Bitung,
guna selanjutnya langsung dibawa ke rumah Penampungan Badiklat Prov Sulut untuk dilakukan swabb test lanjutan dan pemeriksaan keimigrasian.
d. Hasil swabb diperkirakan keluar 3 hari, dan apabila negatif, ke 155 WNI tersebut akan dipulangkan ke daerah asal yg difasilitasi oleh PJTKI dan Kemenlu serta Prmda setempat.
e. Khusus terhadap 2 Jenazah WNI, akan diturunkan dari kapal setelah 155 WNI lainnya diturunkan, untuk selanjutnya dibawa ke RS Bhayangkara guna dilakukan otopsi oleh tim RS Bhayangkara.
Setelah otopsi, 1 Jenazah asal Cianjur (an. Rudi Ardianto) akan dimakamkan di Kota Bitung (permintaan keluarga), dan 1 Jenazah lainnya (an Saleh anakota), akan dibawa pada hari minggu tgl 8 Nov 2020 ke daerah asal di Ambon.
3. Rangkaian kegiatan Debarkasi saat ini masih berlangsung dengan pengamanan Polda Sulut dan Kodam XVII/Merdeka bekerjasama dengan Pemprov Sulut dan Dir PWNI Kemenlu-RI. (*)
Subscribe YouTube Channel Tribun Manado: