Olly-Steven Unggul Debat: CEP-Sehan Menguasai Isu
Olly Dondokambey-Steven Kandouw dinilai unggul pada debat kandidat pertama Pilgub
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO – Olly Dondokambey-Steven Kandouw dinilai unggul pada debat kandidat pertama Pilgub Sulawesi Utara, Kamis (5/11/2020). Petahana tampil percaya diri karena sudah berpengalaman 5 tahun memimpin Sulut. Untuk penguasaan isu, Christiany Eugenia Paruntu-Sehan Salim Landjar mampun mengimbangi peta\\indra
hana.
Baca juga: Biden Pecahkan Rekor Obama: Ini Perhitungan Suaranya
Sementara paslon nomor urut 2, Vonnie Anneke Panambunan-Hendry Runtuwene mampu menarik perhatian audien. Namun secara keseluruhan (overall), Olly-Steven memenangkan debat pertama yang dipusatkan di Makatete Hils, Desa Warembungan, Kabupaten Minahasa.
"Pak Olly dan Steven sangat siap menghadiri debat calon gubernur dan wakil gubernur," ujar Yasti Soepredjo Mokoagow, Bupati Bolmong yang masuk Tim Kampanye Olly-Steven.
Incumbent tampil paripurna dibanding dua paslon lainnya. Menurut Yasti, secara personal maupun kesiapan tim pemenangan menghadiri pelaksanaan debat ini, petahana tidak melakukan persiapan khusus.
"Bagi Pak Olly dan Pak Steven debat publik pertama ini hanya semata-mata membeberkan hal yang telah dikerjakan dan prestasi pada 5 tahun silam dan mungkin menyampaikan progres ketika terpilih untuk memimpin Sulut periode kedua nanti," katanya.
Yasti mengungkapkan, selain telah bekerja dengan maksimal pada 5 tahun silam, paslon Olly-Steven merupakan sosok pemimpin yang smart, berintegritas dan petarung dengan segudang pengalaman politik dan pemerintahan hingga pada level nasional.
"Saya telah lama mengenal bahkan pernah bersama-sama di DPR RI, jadi soal kepribadian dan kemampuan personal Pak Olly sangat saya ketahui secara dalam," ujar Yasti.
Ia melihat rekam jejak dengan dua paslon lainnya, paslon petahana adalah sosok pemimpin yang akan telah banyak membawa kemajuan signifikan bagi Provinsi Sulut, bukan pemimpin yang hanya omong besar dan tidak komitmen dengan janji kepada masyarakat.
"Di mata saya Pak Olly dan Pak Steven adalah sosok pemimpin yang sederhana, sedikit bicara banyak berbuat, adil dan penuh kasih kepada seluruh komponen masyarakat serta pemimpin yang tidak membedakan soal agama, ras dan suku," ujar Bupati Bolmong ini.
Baca juga: 10 Arti Mimpi Tentang Hujan, Pertanda akan Datang Kesuksesan Besar hingga Ada Masalah
Debat berlangsung alot. VAP-HR mengulik soal belum beroperasinya Hub Port Bitung dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung. "Menyangkut pengembangan wilayah, Bitung Hub Port diketahui izin prinsip sudah ada. Jadi kendala sehingga sampai saat ini berkembang dengan baik. Hub port Bitung dan Hub Sam Ratulangi sangat menentukan di dalam perkembangan ekonomi Sulut," tanya Hendri.
Cagub Nomor 3, Olly Dondokambey langsung merespons singkat. "Pertama, penetapan Bitung sebagai hub port sudah menjadi komitmen Pak Presiden Jokowi, jadi kendala tidak ada," ujarnya. "Percaya, pilih Olly-Steven tahun depan jalan mulus," kata Olly.
Sehan ikut menjawab. Ia mengatakan, proyek tersebut kaitan dengan kebutuhan dan program yang telah direncanakan sejak lama, pengembangan ini keniscayaan siapa pun yang akan terpilih. "Kami pun kalau terpilih pengembangan industri peningkatan kualitas perdagangan jadi keniscayaan," ujarnya.
Ia juga menyinggung soal wilayah Bolaang Mongondow Raya (BMR) menjadi salah satu wilayah strategis pengembangan ke depan. Tidak hanya rencana pembangunan Hub Port Bitung dan Hub Port Sam Ratulangi, tapi juga pengembangan BMR. ''Akan jadi sasaran industri perekonomian ke depan, demikian juga wilayah lainnya maste plan berkaitan jalan tol lingkar yang sementara diperjuangkn," ujarnya.
Steven tak mau kalah. “Seorang bijak berkata, if you chance the world, start off by making your bed". Demikian diungkap Steven ketika menutup sesi ke-4 debat. Ia mengutip kalimat bijak seorang Admiral Angkatan Laut Amerika Serikat, William H McRaven. "Dalam artian, kalau Anda ingin mengubah dunia mulailah dari membenahi tempat tidur Anda," ujarnya.
Steven mengatakan, nasihat bijak ini sama dengan ayat dalam Kitab Injil Lukas. "Barang siapa setia pada perkara-perkara kecil, ia setia juga pada perkara-perkara besar," ujarnya. Ia melanjutkan, orang yang jujur pada hal kecil, akan jujur ke hal-hal besar.
Steven juga mengurai strategi soal pertambangan rakyat merespons CEP-Sehan. "Tugas kewajiban kita menciptakan pertambangan yang ramah lingkungan ikut membantu hajat hidup orang banyak," katanya.
Olly-Steven telah mencabut 51 izin usaha pertambangan. "Kita melihat hal ini pertama, tidak ada jaminan keselamatan lingkungan. Kedua tidak menjadi masukan sumbangkan hajat hidup orang banyak, dan ketiga tidak memberikan pendapatan bagi kabupaten dan provinsi. Tentu ke depan kita harus lebih jelas dan komprehensif,'' ujarnya
Awal tahun ini, Olly-Steven sudah mengusulkan ke pemerintah pusat mengenai wilayah usaha pertambangan rakyat. 'Itu berarti kita tetap mengedepankan, satu kesejahteraan, kedua keselamatan lingkungan dan masyarakat. Ke depan insyaallah kementerian sudah menyetujui kita akan bina, kita kembalikan wilayah pertambangan rakyat ini supaya betul-betul mempunyai faedah dan manfaat ke rakyat seoptimalnya," kata dia.
Baca juga: Chord Nak - Iwan Fals, Kunci Gitar Dasar dari C, Lirik Lagu Jauh Jalan yang Harus Kau Tempuh
Kedua, mitigasi bencana dikawal dan perhatikan dengan baik, selama ini semua tahu persis di wilayah yang menjadi tambang rakyat tanpa izin banyak terjadi kecelakaan. Ingin penetrasi pun masih ragu karena wilayah abu-abu.
Pengamat politik, Prof Welly Areros menilai, hasil debat mempunyai pengaruh bagi elektabilitas paslon. Hasil debat mengkatrol elektabiltas dari paslon yang mampu menguasai pertanyaan.
"Dari hasil debat akan menjadi nilai plus meyakinkan masyarakat. Dikarenakan isu yang diangkat dalam debat segmen pertama ini terkait bagaimana program dan masalah yang dirasakan langsung masyarakat," kata akademisi Unsrat ini.
Hasil debat ini berpengaruh terlebih khusus pemilih rasional dan milenial. "Pemilih rasional ataupun milenial lebih cenderung melihat paslon yang tampil meyakinkan di dalam debat. Apalagi debat kali ini bisa disaksikan melalui media sosial. Ini tentu akan menjadi pertimbangan pemilih rasional dan kalangan milenial dalam menentukan paslon," kata dia.
Secara keseluruhan hasil debat perdana, Areros menilai, paslon nomor urut 1 CEP-Sehan dan paslon nomor urut 3 Olly-Steven lebih menguasai isu. Namun jika bicara keunggulan, dia menyebut ada di kubu incumbent (petahana). "Memang kalau dilihat untuk nomor 1 dan 3 lebih unggul dalam hal kuasai isu. Tapi jika dilihat keunggulan ada di incumbent karena mempunyai modal pengalaman memimpin provinsi. Serta sudah berpengalaman membangun Sulut," ujar Areros.
CEP-Sehan Tertawa Dengar Jawaban VAP
Vonnie Anneke Panambunan (VAP) dua kali menyinggung tak mau lagi masuk bui saat Debat Pilgub Sulut 2020. VAP pernah sekali dicokok KPK dalam kasus dugaan korupsi ketika periode pertama menjadi Bupati Minut. Setelah bebas penjara VAP kembali terpilih sebagai Bupati Minut. Ia pertama kali menyinggung soal masuk penjara ketika merespons pertanyaan Olly Dondokambey soal stratrgi mitigasi bencana.
Menurutnya, menjadi gubernur harus perhatikan masyarakat. 'Kenapa? Pertama harus lihat UU lingkungan hidup, jangan sampai di situ tidak boleh kong beking," katanya didampingi Cawagub Hendri Runtuwene.
Misalnya satu tempat ada gunung tinggi, jangan ada izin buat rumah di situ, atau penebangan pohon, gunung jangan dibotaki, jangan potong pohon. Kalau hujan datang banjir. "Saya sebagai bupati apa yang saya lakukan, saya sudah pernah rasa penjara lantaran tanda tangan, jadi kita nimau kalau tanda tangan. Harus sesuai UU," ungkap politisi Partai Nasdem ini.
Ia mengatakan di Rumah Sakit Kabupaten Minut, meski investasi besar sekali, kalau amdal tidak ada, ia tak mau tanda tangan. "Kita tidak mau dua kali masuk penjara. Beking apa harus dengan UU penetapan lingkungan hidup. Termasuk gunung api, banjir longsor. Kalau tidak memungkinkan jangan," kata dia.
VAP juga merespons pertanyaan strategi pertambangan aspek lingkungan serta kesehatan masyarakat yang dilontarkan CEP. Menurutnya, pertambangan itu bagus, ia mencontohkan di Kaltim ada izinnya. Sebab itu, izin harus diurus dengan benar, ada amdalnya. 'Periksa dulu, bagaimana caranya diambil emasnya, jangan pakai meracuni air (merkuri)," ujarnya.
CEP menanyakan soal bagaimana paslon VAP-HR dan Olly-Steven menangani permasalahan stunting atau gizi buruk di Sulut. “Saya tidak mengerti apa itu ‘starting’, tapi saya akan menjawab terkait Covid-19. Saya akan mengajak seluruh masyarakat Sulut berdoa kepada Tuhan, kami akan memberi makan warga Sulut, mengimbau agar rajin mencuci tangan, jaga jarak dan menggunakan masker,” jelas VAP.
CEP-Sehan sempat tertawa. HR memberi jawaban. HR menganggap permasalahan stunting dikarenakan angka kemiskinan yang masih tinggi, padahal petahana Olly-Steven mengklaim angka kemiskinan justru menurun. “Kami akan menyiapkan generasi pengganti yang kualitasnya lebih baik, maka pemenuhan gizi akan kami perhatikan jika terpilih nanti,” jelas Hendry.
Olly-Steven mengaku stunting masih menjadi permasalahan. Olly mencontohkan kemiskinan sebagai penyebabnya dan pengetahuan para orangtua yang kurang terkait pemenuhan gizi yang cukup. “Kami akan lakukan sosialisasi ke ibu-ibu dan bapak-bapak terkait penanganan stunting ini, dan sudah kami lakukan juga. Ke depan kami akan lakukan sosialisasi terkait makanan 4 sehat 5 sempurna juga ke sekolah,” ujar Olly.
Olly mengatakan bahwa untuk menangani kasus stunting ini perlu melihat banyak aspek karena penyebabnya tidak tunggal. “Ibarat dokter kita harus tahu mau menyuntikkan obat apa, harus benar-benar paham,” ujarnya Olly.
Tema debat pertama mengangkat isu tentang kesehatan masyarakat, pencegahan bencana alam, pengembangan wilayah, infrastruktur daerah serta penanganan pencegahan dan pengendalian pandemi Covid-19.
Materi disusun Rektor Unsrat Prof Dr Ir Ellen Joan Kumaat, Ahli Psikologi Politik serta Dosen Psikologi Universitas Indonesia (UI) Prof Dr Hamdi Muluk, Rektor Unika De La Salle Manado Prof Dr Johanis Ohoitimur, Rektor Unima Prof Dr Deitje A Katuuk, Anggota KPU RI periode 2007-2012 Dr Sri Nuryanti, Pendamping Disabilitas Dinas Sosial Minahasa Steven Kowaas, Akademisi FISIP UI Prof Dr Valina Singka Subekti, Rektor IAIN Manado Delmus Puneri Salim, serta Tenaga Ahli Strategi Nasional di KPK Audy WMR Wuisang. Sebagai pembuka, Ketua Komisi Pemilihan Umum Sulut Ardiles Mewoh memberikan sambutan. Debat dipandu oleh moderator Reidi Sumual.

Stefanus Sampe PhD
Analis Politik dari Unsrat
Petahana Lebih Percaya Diri
Debat pasangan calon gubernur-wakil gubernur Sulut menarik diikuti. Setiap paslon bertarung visi-misi. Efektivitas debat paslon terhadap perolehan suara sangat tergantung dari karakteristik pemilih. Bagi pemilih rasional, debat kandidat sangat perlu untuk melihat kesiapan dan program apa yang akan dijalankan oleh setiap kandidat.
Nah, di Sulut ini karakteristik pemilih bermacam-macam, umumnya pemilih rasional berada di daerah perkotaan seperti Manado, Bitung dan sebagainnya.
Sedangkan di daerah luar kota biasanya didominasi oleh pemilih emosional.
Pemilih emosional biasanya tidak terlalu tertarik pada program kandidat, mereka lebih tertarik pada personalitas dari kandidat. Namun demikian, debat kandidat ini tidak hanya menampilkan program saja tetapi personalitas dari setiap kandidat akan disoroti atau dilihat oleh para pemilih. Jadi debat kandidat ini menjadi sangat penting baik bagi pemilih maupun bagi kandidat.
Setiap paslon memiliki segmentasi pemilih masing-masing. Olly-Steven akan didukung oleh sebagian besar pemilih rasional. Hal ini karena mereka melihat keberhasilan pembangunan selama Olly-Steven memimpin Sulut. Sebaliknya VAP dan CEP lebih banyak menarik pemilih emosional.
Penampilan mereka akan menjadi daya tarik para pemilih emosional. Namun demikian pendukung mereka tetap memiliki karakteristik yang heterogen. Untuk itu, dalam debat publik ini tiap paslon akan menampilkan performans terbaik mereka. Ketiganya bersaing ketat dalam debat ini. Walaupun demikian petahana Olly-Steven tampil dengan lebih percaya diri untuk memaparkan program yang sudah dibuat dan akan dijalankan 5 tahun ke depan.

Grace: Penanganan Covid Belum Efektif
Ahli epidemiologi Sulut, Prof Grace Kandou mengatakan, strategi penanganan Covid-19 yang dibeberkan tiga paslon, memang seluruhnya baik, namun apakah itu akan terealisasi jelas belum tentu.
"Sebab dari tiga paslon hampir seluruhnya adalah mantan kepala daerah maupun incumbent, namun jika melihat penanganan Covid-19 yang terjadi saat ini, masih belum efektif," jelasnya, Kamis kemarin.
Sebab, tambah dia, meski berbagai regulasi dan aturan sudah dikeluarkan, namun jika realisasinya tidak dikawal maka percuma, karena satu faktor, masyarakat kita mayoritas masih banyak tidak patuh terhadap protokoler kesehatan.
"Bahkan kalau tidak salah, Sulut masuk sebagai daerah kedua yang masyarakatnya tidak percaya Covid-19 sehingga berbagai tindakan ataupun regulasi yang dilakukan atau keluarkan akan sulit tanpa diikuti oleh tingginya kesadaran masyarakat," ujarnya.
Ia mengatakan, ada catatan kecil juga dalam penjabaran strategi penanganan Covid, dimana para paslon terlalu fokus untuk menerbitkan regulasi dan tindakan pencegahan tanpa ada strategi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
"Sehingga upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terkait penerapan protokoler kesehatan sangat penting dan patut menjadi perhatian serius," jelas dia. Grace pun berharap paslon memiliki strategi khusus untuk dapat meningkatkan kesadaran agat setiap regulasi maupun tindakan penanganan Covid-19 dapat berjalan dengan baik. (drp/mjr/ara/ryo/hem/art)