Sulawesi Utara
Ketika PLN Mengajak Anak-anak di TPA Sumompo Manado Bermain dan Belajar Bersama Komik Si Lintar
Suasana sebuah lahan kosong di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumompo Manado, Jumat (06/11/2020) sore lain dari biasanya.
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Suasana sebuah lahan kosong di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumompo
Manado, Sulawesi Utara, Jumat (06/11/2020) sore lain dari biasanya.
Terik sang surya masih terasa panasnya menusuk kulit.
BERITA PILIHAN EDITOR :
Baca juga: Ribuan Belalang Serbu Ladang Siap Panen di Etiopia, Warga Dibayangi Kelaparan Berbulan-bulan
Baca juga: Intip Penampilan Selvi Ananda Menantu Jokowi saat Pakai Kaus Oblong & Tas Mewah Harga Ratusan Juta
Baca juga: Suami Sah Lumpuh, Istri Dipergoki Anaknya Berhubungan dengan Duda, Kaget Teriak Minta Tolong
TONTON JUGA :
Semilir angin sesekali membawa bau kurang sedap. Aroma menusuk hidung.
Area yang sekelilingnya tumpukan sampah itu ramai.
Sebuah tenda berukuran 10x8 meter berdiri di lahan yang berada di sisi jalan.
Lengkap dengan hiasan, balon dan pernak pernik lainnya.
Belasan anak ada di situ.
Mereka duduk di kursi khusus.
Mereka kompak, seragam mengenakan kaos putih.
Sore itu tidak biasa memang bagi anak-anak ini.
Mereka tak membantu orangtua yang sehari-hari bergelut, mengais nafkah di bukit-bukit sampah.
Berkat PLN Regional Manado, anak-anak yang berusia PAUD hingga SMP ini bisa bermain sekaligus belajar.
Mereka bernyanyi, bermain dan belajar bersama maskot Si Lintar.
Sesekali, sang maskot membagikan hadiah bagi yang bisa menjawab pertanyaan ketiga digelar games.
Ya, PLN Regional Manado memilih anak-anak ini sebagai penerima
bantuan Corporate Social Responsibility (CSR).
Anak-anak ini, selama ini belajar bersama dalam Kelompok Belajar Anak Sahabat Pelangi yang
dibina sukarelawan mahasiswa dan alumnus perguruan tinggi.
PLN memberi edukasi tentang keselamatan ketenagalistrikan.
Apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan terkait penggunaan listrik.
Misalnya, bahaya di balik bermain layangan di dekat jaringan listrik.
Kepada anak-anak ini juga dikenalkan fungsi peran PLN di tengah masyarakat.
Sekaligus juga, PLN mengedukasi para coba pentingnya memakai masker serta penerapan
protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di tengah pandemi.
Apa yang lebih istimewa, PLN meluncurkan komik Si Lintar di Sulut, Gorontalo dan Malut.
Anak-anak ini mendapatkan komik Si Lintar.
Komik ini berisi tentang petualangan si Lintar di Sulut, Gorontalo dan Malut.
Leo Basuki, GM PLN UIW Suluttenggo menjelaskan, selama ini PLN mensosialisasikan
tentang keselamatan ketenagalistrikan kepada orang dewasa.
Kali ini, PLN memilih anak-anak sehingga bisa menumbuhkan kesadaran sejak dini.
Terkait komik, Leo Basuki yang notabene pemilik ide atau inisiator di balik Si Lintar bilang,
komik dipilih sebagai strategi agar pesan edukasi bisa disampaikan.
Di sisi lain, PLN juga hendak melestarikan budaya membaca.
Pasalnya, minat baca terancam tergerus di tengah era gadget yang kian masif.
"Isi komiknya sederhana namun sarat makna.
Sebenarnya komik ini membawa cerita, apa yang sehari-hari PLN lakukan.
PLN hadir di tengah masyarakat untuk membawa kemudahan," katanya.
Komik itu telah memiliki ISBN, terdaftar di Perpustakaan Nasional.
Rencananya, Si Lintar akan dibagikan ke anak-anak yang butuh bahan bacaan di Suluttenggo.
Nova Kumayas, Kabid Perlindungan dan Pemenuhan Kebutuhan Anak BP3A Sulut mengatakan,
langkah PLN mengedukasi anak-anak di TPA Sumompo patut diapresiasi.
"Edukasi merupakan wujud perlindungan terhadap anak di bidang pendidikan," kata Nova.
Apalagi, menurut Nova, anak-anak di TPA Sumompo perlu pendampingan khusus
karena kondisi sosial ekonomi yang ada.
"Langkah PLN ini patut diapresiasi," katanya.
Andre Soehalim, Founder Kelompok Belajar Anak Sahabat Pelangi mengungkapkan,
komunitas itu membina sedikitnya 50 anak hingga remaja.
"Ada usia PAUD hingga SMP," katanya.
Komunitas itu mendampingi anak-anak di TPA Sumompo sejak dua tahun lalu.
Mereka menggelar kelas rutin setiap akhir pekan.
Pesertanya anak-anak.
Ada yang masih sekolah, ada yang putus sekolah.
"Jumlah yang datang rata-rata 10-15 orang setiap pertemuan," bilang Andre.
Hanya saja, sejak ada pandemi Covid-19, aktivitas belajar mengajar Sahabat Pelangi dihentikan sementara.
"Sejak Maret kita tak gelar kelas," kata alumnus Unsrat Manado ini.
Hadir dalam edukasi dan peluncuran ini, GM PLN UIP Sulbagut, Mimin Insani; GM UIKL Sulawesi,
Suroso Iskandar; Manager UP2D Suluttenggo, Petrus Irwan Ichwansaputra dan Senior Manager SDM Umum,
Galih Chrisetyo.
(Tribunmanado.co.id/Fernando Lumowa)
BERITA TERPOPULER :
Baca juga: 10 Miliar Uang Palsu Siap Dimasukkan ke ATM dan Beredar di Masyarakat, Sponsor Modali Rp 100 Juta
Baca juga: Biden-Harris Penghuni Gedung Putih Baru, Trump-Pence Tetap Berjuang, Republik Kuasai Senat
Baca juga: Anak Donald Trump Dorong Sang Ayah untuk Perang Total Lawan Kecurangan Pilpres AS
TONTON JUGA :