Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilpres AS

Jika Terpilih Jadi Presiden Amerika Serikat, Ini Langkah Pertama yang Akan Dilakukan Joe Biden

Lewat akun Twitter miliknya, Biden telah menyampaikan apa rencana pertamanya jika terpilih menjadi Presiden AS periode 2020-2024.

Twitter/@JoeBiden
Lewat akun Twitter/@JoeBiden, Biden meyakini ketika proses penghitungan suara usai, ia akan menjadi pemenang Pilpres AS 2020. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berada dalam posisi unggul, Biden enggan segera mendeklarasikan kemenangannya.

Justru lewat akun Twitter-nya, Biden melakukan penggalangan dana untuk melindungi proses berjalannya Pilpres AS 2020.

Meskipun proses pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) 2020 masih berlangsung, kandidat presiden dari partai Demokrat yakni Joe Biden telah menyampaikan keyakinannya akan menang dan terpilih sebagai presiden AS.

Lewat akun Twitter/@JoeBiden, Biden menceritakan apa langkah pertamanya jika terpilih menjadi presiden.
Lewat akun Twitter/@JoeBiden, Biden menceritakan apa langkah pertamanya jika terpilih menjadi presiden. (Twitter/@JoeBiden)

Berdasarkan hasil penghitungan suara sementara yang hingga kini masih berlangsung, Biden unggul sebanyak 50 suara dengan perolehan suara sebanyak 264, dan Trump hanya meraup 214 suara.

Lewat akun Twitter miliknya, Biden telah menyampaikan apa rencana pertamanya jika terpilih menjadi Presiden AS periode 2020-2024.

Dikutip dari cuitan akun Twitter @JoeBiden, Kamis (5/11/2020), langkah pertama Biden adalah kembali masuk ke Paris Climate Agreement.

Paris Climate Agreement sendiri merupakan sebuah persetujuan yang diikuti oleh beberapa negara dalam rangka mengawal isu perubahan iklim, terutama emisi karbon dioksida.

Dikutip dari bbc.com, Kamis (5/11/2020), seperti yang diketahui, Trump pada tahun 2017 lalu telah menyatakan keluar dari Paris Climate Agreement.

Keberadaan Amerika sendiri dinilai krusial dalam Paris Climate Agreement, sebagai satu di antara beberapa negara superpower terkait komitmennya menghadapi isu global seperti perubahan iklim.

Baca juga: UPDATE Pilpres AS, Pendukung Donald Trump Menyerbu Pusat Penghitungan Suara di Detroit dan Phoenix

Di sini Biden menyatakan akan memastikan bahwa Amerika kembali masuk menjadi anggota Paris Climate Agreement jika dirinya nanti terpilih sebagai presiden.

Berikut isi cuitan lengkap Biden.

"Hari ini, pemerintahan Trump secara resmi keluar dari Paris Climate Agreement,

Tepatnya setelah 77 hari nanti, pemerintahan Biden akan masuk kembali ke Paris Climate Agreement," tulis Biden.

Seperti yang diketahui, apabila Biden memenangkan 270 suara, maka dirinyalah yang terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat selanjutnya.

Berdasarkan jadwal Pilpres AS 2020, pengumuman pemenang akan diumumkan pada 6 Januar 2021 mendatang.

Setelah itu pada 20 Januari 2021, presiden dan wakil presiden terpilih akan dilantik.

Pada cuitan Biden, 77 hari dari tanggal 5 November, adalah 21 Januari, yakni satu hari setelah pelantikan presiden dan wakil presiden AS terpilih.

Biden Justru Ajak Warga AS Galang Dana

Berada dalam posisi unggul, Biden enggan segera mendeklarasikan kemenangannya.

Justru lewat akun Twitter-nya, Biden melakukan penggalangan dana untuk melindungi proses berjalannya Pilpres AS 2020.

Lewat cuitan di akun Twitter @JoeBiden, Kamis (5/11/2020), Biden menyampaikan pesan bahwa baik Trump atau dirinya tidak berhak mendeklarasikan kemenangan.

Ia lalu mengajak simpatisannya untuk berdonasi sebuah gerakan yang berupaya untuk melindungi proses berjalannya Pilpres AS 2020 di seluruh negara bagian di AS.

Berikut isi lengkap cuitan Biden.

"Donald Trump tidak menentukan hasil dari pemilihan ini, begitupula dengan saya,

Warga Amerika Serikat lah yang menentukan,

Maka dari itu kami meluncurkan penggalangan dana untuk program 'Biden Fight' guna memastikan setiap suara dihitung,

Mari berdonasi untuk membantu program kami melindungi proses pemilu di seluruh negara bagian," tulis Biden.

Pada cuitan Twitter sebelumnya, Biden menyatakan proses penghitungan suara harus terus dilanjutkan.

Biden menyatakan saat ini setiap suara harus dihitung.

Baca juga: Amerika Serikat Mulai Rusuh saat Biden Masih Ungguli Trump di Pilpres 2020, Massa vs Garda Nasional

Ia juga menegaskan tidak akan ada pihak yang bisa menghentikan proses penghitungan suara.

"Kita tidak akan diam, tidak akan tunduk kepada bullying, tidak akan menyerah," tegas calon presiden berusia 78 tahun itu.

Kepada simpatisannnya, Biden meyakini ia dan Kamala Harris akan memenangkan Pilpres AS 2020.

"Teman-temanku, saya meyakini kita akan muncul sebagai pemenang," ujar Biden.

Biden mengatakan, kemenangannya nanti, akan menjadi kemenangan bagi seluruh warga AS.

"Tapi kemenangan ini bukan hanya kemenangan saya seorang, atau kemenangan kita (Demokrat) saja," kata Biden.

"Kemenangan ini akan menjadi kemenangan warga Amerika Serikat."

"Kemenangan untuk demokrasi kita, untuk Amerika," lanjutnya.

Biden mengatakan ketika ia menang nanti, tidak akan ada lagi negara merah (simpatisan partai republik), dan negara biru (simpatisan partai demokrat).

Trump: Kerusakan Pada Sistem Pemilu AS

Tertinggal cukup jauh dari Biden, Trump lantas mencuitkan sejumlah kritikan di akun Twitternya @realdonaldtrump pada Kamis pagi.

Ia menyebut kuasa hukumnya sebenarnya telah meminta untuk transparansi terkait pemilu ini.

Namun, suami dari Melanie Trump ini menganggap sistem Pemilu di negaranya sudah rusak.

Sehingga harus ada pembahasan lebih lanjut terkait Pemilu di AS.

"Our lawyers have asked for “meaningful access”, but what good does that do? The damage has already been done to the integrity of our system, and to the Presidential Election itself.

This is what should be discussed!

(Pengacara kami telah meminta "akses yang berarti", tapi apa gunanya itu? Kerusakan telah terjadi pada integritas sistem kita, dan pada Pemilihan Presiden itu sendiri.

Inilah yang harus didiskusikan!-red)," ujar Trump.

Baca juga: Amerika Serikat Mulai Rusuh saat Biden Masih Ungguli Trump di Pilpres 2020, Massa vs Garda Nasional

Trump Curiga Ada Kecurangan

Sebelumnya diberitakan, Trump mengklaim ia unggul jauh dalam Pilpres AS 2020.

Namun ada pihak yang berusaha mencurangi hasil pemilihan tersebut.

Trump tidak menyebutkan detail siapa yang mencurangi pemilihannya.

Diketahui dua calon yang bertanding pada Pemilu AS 2020 ini adalah Trump dari Partai Republik, dan Joe Biden dari Partai Demokrat.

Cuitan tersebut kemudian ditandai oleh Twitter dapat menyesatkan terkait proses Pemilu AS 2020.

Berikut terjemahan dari cuitan lengkap yang ditulis oleh Trump.

"Kita menang besar, namun mereka berusaha mencuri (mencurangi) pemilihan ini. Kita tidak akan membiarkan mereka mencurangi pemilu. Suara tidak dapat dimasukkan apabila pemilihan telah usai!" cuit Trump.

Joe Biden kini unggul sebanyak 25 suara yakni total 238 suara dibanding sang petahana dari Partai Republik Donald Trump yang meraup 213 suara.

Seperti yang diketahui, hanya butuh 270 suara untuk memenangkan Pilpres AS 2020.

Pilpres kali ini dianggap sebagai pemilihan yang penting ditengah sejumlah masalah yang melanda di AS.

Masalah itu antara lain pandemi Covid-19, ekonomi yang melemah, hingga isu ras yang makin keras.

Trump berjanji akan melanjutkan program-programnya.

Sedangka, Biden berjanji akan membuat AS menjadi lebih tenang seperti sebelum Trump memimpin.

Biden menjanjikan dirinya sebagai sosok transisi.

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Ungguli Trump, Joe Biden Ungkap Langkah Pertamanya jika Terpilih Jadi Presiden Amerika Serikat

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved