Berita Otomotif
Peneliti Menilai Generasi Milenial Tak Tertarik Beli Mobil di Tengah Pandemi, Ternyata Pilih Ini
Pola konsumsi generasi milenial bisa menyebabkan penurunan permintaan produksi industri otomotif.
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Pola konsumsi generasi milenial bisa menyebabkan penurunan permintaan
produksi industri otomotif.
Hal itu diungkapkan Ekonom dan Peneliti Institute of Economic and Development (INDEF) Bhima Yudhistira Adhinegara.
BERITA PILIHAN EDITOR :
Baca juga: Jarang Ada yang Tahu, Begini Tanda-tanda Sesak Napas karena Asam Lambung Naik, Ikuti Langkah Ini!
Baca juga: Sudah Lama Tak Masuk Kerja, Oknum Polisi Ini Malah Tertangkap Mencuri, Kini Terancam Dipecat
Baca juga: Nassar Blakblakan Ngaku Pernah Berhubungan dengan Wanita 78 Tahun: Aku Sih Oke Aja Sih
TONTON JUGA :
Ia menilai, generasi muda saat ini sudah sangat akrab dengan gawai dan teknologi serta mampu
memanfaatkannya secara bersamaan.
Termasuk dalam lingkup transportasi yang sudah didukung oleh layanan transportasi daring.
Di samping itu, industri otomotif juga sudah menurun seiring dengan pandemi virus corona alias
Covid-19 akibat dari pola pikir konsumsi golongan tersebut.
"Sekarang tren milenial lebih peduli pada kesehatan. Ini gambaran milenial menghancurkan industri
otomotif di Indonesia. Yang lebih turun penjualannya itu kendaraan pribadi.
Bukan karena adanya pandemi, tetapi karena milenial tadi malas untuk beli mobil," kata Bhima melalui
seminar daring, Rabu (04/11/2020).
"Generasi milenial cenderung beralih dari memiliki mobil pribadi ke pemanfaatan transportasi
online seperti Gojek dan Grab," lanjutnya.
Lagipula, menggunakan transportasi daring lebih masuk akal bagi mereka daripada harus
membeli mobil dengan adanya biaya-biaya tambahan seperti perawatan, konsumsi bahan bakar, parkir, dan lainnya.
"Ngapain sih milenial enggak punya mobil? Ini menarik sekali. Industri otomotif kurang bagus
karena dihajar sama pola konsumsi milenial yang sangat beda sekali dengan generasi orang tuanya.
Jadi, ngapain punya mobil, kalau ada transportasi online," ujar dia.
"Kalau ada mobil, akan ada biaya ke bengkel, biaya parkir.
Kemudian, ada perubahan, milenial lebih suka ngekos atau ngontrak ketimbang beli rumah," kata Bhima.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa generasi milenial yang didominasi
dengan pekerja muda juga lebih memilih untuk tinggal di kontrakan atau kos yang dekat
dengan kantor untuk menghemat pengeluaran transportasi.
Mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Bhima mengatakan
bahwa penjualan mobil kian melambat saat pandemi.
Hingga September 2020, tercatat hanya 372.046 unit kendaraan pribadi dan niaga yang terjual.
Angka ini jauh dari tahun sebelumnya yang membukukan sebanyak 755.094 unit.
Penjualan kendaraan pribadi pada periode Januari-September 2020 adalah sebanyak 278.240 unit,
turun 51 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya dengan
angka 579.031 unit.
Sementara, penjualan kendaraan niaga mengalami penurunan sebanyak 46 persen dengan angka 93.806 unit.
Pada Januari-September 2019, penjualan segmen kendaraan ini mencapai 176.063 unit.
Selain perubahan tren dari generasi muda yang mencapai sepertiga dari jumlah penduduk Indonesia,
Bhima mengatakan bahwa ada faktor umum yang mempengaruhi anjloknya penjualan mobil di tahun ini.
"Penjualan kendaraan pribadi masih terkontraksi seiring mobilitas kelas menengah dan atas yang
rendah selama pandemi," ujar dia.
(Kompas.com/Ruly Kurniawan)
BERITA TERPOPULER :
Baca juga: Kecelakaan Maut Tadi Pagi, Seorang Polisi Tewas, Mobil yang Dikendarai Oleng hingga Menabrak Angkot
Baca juga: Gadis Gantung Diri, Sempatkan Tulis Surat Buat Mantan Pacar: Buat Alpin, Aku Mencintaimu Sampai Mati
Baca juga: Afandi Bunuh Mantan Istrinya, Lalu Minum Darahnya
TONTON JUGA :
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Generasi Mienial Tidak Tertarik Membeli Mobil di Tengah Pandemi"
Penulis : Ruly Kurniawan
Editor : Azwar Ferdian