Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilpres Amerika 2020

Jika Menang Joe Biden Akan Jadi Presiden Tertua yang Terpilih Pertama, Saling Menjatuhkan

Masyarakat Amerika Serikat akan melakukan pemilihan Presiden pada Selasa, (03/11/2020), namun sebenarnya banyak yang sudah

Editor: Aswin_Lumintang

TRIBUNMANADO.CO.ID, AMERIKA - Masyarakat Amerika Serikat akan melakukan pemilihan Presiden pada Selasa, (03/11/2020), namun sebenarnya banyak yang sudah menyalurkan pilihan mereka dengan mengirim surat suara melalui pos.

Hal ini dilakukan karena adanya pandemi Covid-19.

Presiden Donald Trump dan Joe Biden
Presiden Donald Trump dan Joe Biden (IST)

Menariknya, Donald Trump dan Joe Biden telah mengakhiri pertarungan sengit mereka dengan kampanye terakhir pada hari Senin (2/11/2020) di negara-negara bagian yang kritis untuk memutuskan hasil dari pemilihan.

Dilansir Blooomberg, kedua kandidat saling menjatuhkan sama lain dan bersorak serta membangkitkan semangat pendukung.

Presiden memulai lima kampanye di empat negara bagian, yaitu Carolina Utara, Pennsylvania, Wisconsin, dan Michigan.

Baca juga: Kecelakaan Maut Tadi Malam Pukul 21.40, Seorang Pria Tewas, Main HP saat Bawa Motor hingga Menabrak

Baca juga: VIDEO Bentrok Ormas di Terminal Sukabumi, 4 Orang Alami Luka Bacokan

Baca juga: Sekda Positif Covid-19, Semua Eselon II Bolsel Langsung Swab Test

Sementara Biden menghabiskan sebagian besar waktunya di Pennsylvania, negara bagian kritis yang diperebutkan setiap kandidat.

Demokrat berhenti di Ohio, memproyeksikan keyakinan bahwa Biden memiliki kesempatan untuk membalikkan keadaan yang dimenangkan Trump dengan mudah pada tahun 2016.

Trump mengatakan kepada para pendukungnya di Fayetteville, Carolina Utara, bahwa:

"Memilih Biden artinya menyerahkan kunci pemerintahan kepada orang-orang yang membenci Anda dan orang-orang yang ingin merampas impian anak-anak Anda."

Presiden AS Donald Trump tiba bersama Wakil Presiden AS Mike Pence untuk kampanye Make America Great Again di Bandara Cherry Capital di Traverse City, Michigan pada 2 November 2020. (Brendan Smialowski / AFP)
Di Avoca, Pennsylvania, Trump mengklaim Biden "tidak siap secara mental untuk menjadi presiden."

Sementara itu Biden, yang berbicara di Cleveland, menyebut Trump sebagai "aib" yang tidak memahami layanan atau keberanian tanpa pamrih.

Di Monaca, Pennsylvania, Biden menyebut Trump sebagai "pecundang".

Ia mengutip laporan di majalah Atlantik bahwa presiden menyebut tentara yang tewas dalam pertempuran sebagai "pecundang."

Trump membantah membuat pernyataan itu.

Kisah Cinta Joe dan Jill Biden, Yakin akan Kekasih Hati dan Mampu Menutupi Duka yang Dialami
Kisah Cinta Joe dan Jill Biden, Yakin akan Kekasih Hati dan Mampu Menutupi Duka yang Dialami (Kolase Tribun Manado/Foto: Istimewa)

Calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden dan Lady Gaga menyapa mahasiswa di Schenley Park pada 02 November 2020 di Pittsburgh, Pennsylvania. (JIM WATSON / AFP)
Kedua kandidat mengatakan mereka bisa menang, meskipun Biden lebih unggul dalam jajak pendapat nasional dan di sebagian besar negara bagian.

Trump, yang memiliki jalur yang bahkan lebih sempit dari empat tahun lalu, bertaruh pada jumlah pemilih yang besar oleh pendukung intinya pada Hari Pemilihan.

Presiden juga telah memberi pertanda adanya pertarungan hukum untuk menantang penghitungan surat suara yang masuk di negara bagian seperti Pennsylvania dan North Carolina.

Negara bagian yang dipertaruhkan adalah negara yang menghadapi banyak sekali krisis, termasuk pandemi yang muncul kembali dan pembalasan atas ketidakadilan rasial dan kebrutalan polisi.

Lebih dari 95 juta orang telah memberikan suara, menurut U.S. Elections Project, yang berarti bahwa Trump dan Biden memperebutkan semakin sedikit pemilih pada hari terakhir kampanye.

6 Hal yang Perlu Diketahui tentang Pemilihan Presiden Amerika Serikat

Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2020 berlangsung pada Selasa, 3 November 2020.

Calon presiden serta wakil presiden dari masing-masing partai telah menuntaskan kampanye mereka.

Agar memiliki gambaran tentang bagaimana pemilihan presiden AS berlangsung tahun ini, berikut fakta-faktanya seperti yang dilansir BBC.com.

1. Kapan pemilihan berlangsung dan siapa kandidatnya?

Pemilihan presiden selalu jatuh pada hari Selasa, setelah hari Senin pertama pada bulan November, artinya, pemilu tahun ini jatuh pada tanggal 3 November.

Tidak seperti banyak negara lain, sistem politik AS didominasi oleh dua partai saja, jadi presiden selalu berasal dari salah satu partai tersebut.

Partai Republik, adalah partai politik konservatif di AS.

Kandidat mereka dalam pemilihan tahun ini adalah Presiden Donald Trump, yang berharap untuk mengamankan empat tahun lagi kekuasaannya.

Partai Demokrat, adalah partai politik liberal di AS.

Kandidat mereka adalah Joe Biden, seorang politisi berpengalaman yang terkenal karena menjabat sebagai wakil presiden Barack Obama selama delapan tahun.

Baca juga: Kecelakaan Maut Tadi Malam Pukul 21.40, Seorang Pria Tewas, Main HP saat Bawa Motor hingga Menabrak

Baca juga: Resep Menu Makan Siang: Daging Suwir Goreng

Baca juga: Pukul 23.58 WIB, Gunung Sinabung Erupsi, Kolom Abu 1.500 Meter di Atas Puncak, Info PVMBG

Kedua kandidat berusia 70-an.

Trump akan berusia 74 tahun jika terpilih pada awal masa jabatan keduanya.

Sementara Biden berusia 78 tahun, dan akan menjadi presiden periode pertama tertua dalam sejarah jika terpilih.

2. Bagaimana pemenang ditentukan?

Pemenang pemilihan tidak selalu kandidat yang memiliki suara nasional terbanyak.

Inilah yang terjadi pada Hillary Clinton pada 2016 lalu.

Kandidat presiden berkompetisi memenangkan suara Lembaga Pemilihan Umum (electoral college).

Setiap negara bagian mendapatkan jatah suara tertentu berdasarkan populasi.

Ada total 538 anggota Lembaga Pemilihan Umum (elector).

Jadi kandidat harus mendapatkan setidaknya 270 suara untuk menang.

Saat seseorang mencoblos presiden pilihannya, mereka sebenarnya mencoblos elector yang mewakili salah satu kandidat presiden.

jatah suara Electoral College di tiap negara bagian (BBC.com)
Hampir semua negara bagian menerapkan peraturan winner-takes-all, di mana kandidat yang memenangkan suara terbanyak diberikan semua suara electoral college.

3. Siapa yang bisa melakukan vote dan bagaimana cara melakukannya?

Jika Anda adalah warga negara AS dan berusia 18 tahun ke atas, maka Anda telah memenuhi syarat untuk memberikan suara dalam pemilihan presiden.

Namun, banyak negara bagian telah mengeluarkan undang-undang yang mewajibkan pemilih untuk menunjukkan dokumen identifikasi untuk membuktikan siapa mereka sebelum mereka dapat memilih.

Undang-undang ini sering diberlakukan oleh Partai Republik untuk berjaga-jaga dari pemilih palsu.

Namun, Partai Demokrat menuduh Partai Republik menggunakan cara itu sebagai bentuk penindasan pemilih karena seringkali pemilih minoritas yang lebih miskin tidak dapat memberikan ID seperti SIM.

Tiap negara bagian juga memiliki aturan berbeda tentang apakah narapidana dapat memilih.

Mayoritas dari mereka kehilangan hak untuk memilih ketika mereka dinyatakan bersalah, tetapi mendapatkan kembali hak itu ketika mereka telah bebas.

Kebanyakan orang memberikan suara di tempat pemungutan suara pada hari pemilihan.

Tetapi metode pemungutan suara alternatif telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Pada 2016, 21 persen dari mereka yang memilih melakukannya melalui pos.

Bagaimana orang memilih adalah masalah yang diperdebatkan tahun ini karena pandemi virus corona.

Beberapa politisi menyerukan penggunaan surat suara pos, tetapi Presiden Trump mengatakan, cara itu dapat mengakibatkan munculnya lebih banyak pemilih palsu.

4. Apakah pemilihan hanya tentang presiden?

Tidak. Semua perhatian memang akan tertuju pada Trump vs Biden, tetapi para pemilih juga akan memilih anggota baru Kongres saat mereka mengisi surat suara.

Kongres adalah bagian dari pemerintah AS yang menulis dan mengesahkan undang-undang.

Kongres terdiri dari dua kamar - Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat.

Anggota DPR menjalani masa jabatan dua tahun, sementara para senator menjalani masa enam tahun dan dibagi menjadi tiga kelompok, yang berarti sepertiga dari mereka akan dipilih setiap dua tahun.

Demokrat sudah memiliki kendali atas DPR sehingga mereka akan berusaha mempertahankannya sambil juga mendapatkan kendali atas Senat.

Jika Demokrat memiliki mayoritas di kedua kamar, mereka nantinya akan dapat memblokir atau menunda rencana Presiden Trump jika dia terpilih kembali.

Semua 435 kursi di DPR akan dipilih tahun ini, sementara 33 kursi Senat juga diperebutkan.

5. Kapan hasil pemilihan keluar?

Diperlukan waktu beberapa hari untuk menghitung setiap suara.

Tetapi biasanya cukup jelas siapa pemenangnya pada dini hari keesokan harinya.

Pada 2016, Donald Trump naik ke panggung di New York sekitar pukul 3 pagi untuk memberikan pidato kemenangannya di depan kerumunan pendukung yang gembira.

Namun tahun ini, para pejabat sudah memperingatkan, warga mungkin harus menunggu lebih lama - mungkin berhari-hari, bahkan berminggu-minggu - untuk hasil tahun ini karena diperkirakan terjadi lonjakan surat suara pos.

Terakhir kali hasil pemilihan tidak jelas dalam beberapa jam adalah pada 2000, ketika pemenang tidak dikonfirmasi hingga keputusan Mahkamah Agung dibuat sebulan kemudian.

6. Kapan pemenang masuk kantor?

Jika Joe Biden memenangkan pemilihan, dia tidak bisa segera menggantikan Presiden Trump karena ada periode transisi yang ditetapkan untuk memberikan waktu kepada pemimpin baru untuk menunjuk menteri kabinet dan membuat rencana.

Presiden baru secara resmi dilantik pada 20 Januari dalam sebuah upacara yang dikenal sebagai pelantikan, yang diadakan di tangga gedung Capitol di Washington DC.

Setelah upacara, presiden baru menuju ke Gedung Putih untuk memulai masa jabatan empat tahun mereka.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved