Belajar Daring
727 Siswa-Siswi SMP Negeri 1 Amurang Masih Belajar Daring
Sebanyak 727 siswa-siswi di SMP Negeri 1 Amurang masih tetap melaksanakan proses belajar mengajar dari rumah
Penulis: Andrew_Pattymahu | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Sebanyak 727 siswa-siswi di SMP Negeri 1 Amurang masih tetap melaksanakan proses belajar mengajar dari rumah.
Kebijakan ini dijalankan oleh pihak sekolah untuk mencegah penularan virus corona.
Kepsek SMP Negeri 1 Amurang William Josephus saat ditemui www.tribunmanado.co.id, Selasa (3/11/2020) mengatakan, belajar daring itu tetap dipantau oleh guru-guru. Supaya maksimal siswa-siswi belajar dari rumah, guru tetap memberikan tugas pekerjaan rumah.
Dia menambahkan untuk tatap muka terbatas di sekolah belum bisa dilaksanakan. Mungkin akan mulai diberlakukan jika situasi pandemi covid-19 sudah aman.
Baca juga: Terlibat Politik Praktis Tenaga Kontrak Diberi Sanksi, Malonda: Bisa Direkomendasikan Pemberhentian
Baca juga: CPNS 2019 yang Lulus Diberi Waktu Sampai 15 November 2020 untuk Lengkapi Berkas
Baca juga: Disdik Bolmong Genjot Pendidikan di Desa Blank Spot
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Minsel Dr Fitber Raco mengatakan menurut catatannya ada dua wilayah yang sulit dijangkau internet.
"Itu ada di Kecamatan Motoling Barat dan sebagian Kecamatan Tatapaan di wilayah perkebunan," ujarnya.
Dia mengatakan, selain masalah jaringan internet yang tak bisa menjangkau wilayah-wilayah tertentu, terdapat juga siswa yang belum punya handphone. Jadi menurutnya itu juga harus dipikirkan pemerintah pusat.
Baca juga: Survei NSI, Iskandar-Deddy Menang Telak di Pilkada Bolsel
Baca juga: Demokrat Bentuk Satgas Hadapi Pilkada Sulut, Cegah Covid-19, Agar Menang dan Tetap Sehat
Di satu sisi dia mengatakan tenaga pengajar dari tingkat sekolah dasar hingga menengah pertama supaya tetap konsisten menerapkan program 'Kunjung Guru'.
"Dalam program ini, guru membentuk kelompok belajar diantara siswa-siswanya. Kemudian guru akan melakukan kunjungan di setiap rumah yang ada kelompok belajarnya," kata dia.
Program kunjung guru ini juga untuk menyasar siswa-siswi yang rumahnya tak terjangkau internet dan belum punya handphone.
"Tapi ada juga kebijakan kami yang lain, yakni setiap dua minggu sekali siswa wajib datang di sekolah untuk mengikuti kegiatan pengayaan," kata dia.
Baca juga: Pekan Kedelapan, Manado Zona Risiko Oranye Covid-19, Angka Kesembuhan Makin Tinggi
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO: