Pembelajaran Jarak Jauh
Pembelajaran Jarak Jauh, Kuota Internet Masih 'Pusingkan' Orangtua
Program Kuota Internet dari pemerintah yang mendukung proses pembelajarak jarak jauh (PJJ), ternyata belum sepenuhnya dinikmati peserta didik
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: David_Kusuma
Ketersediaan wifi atau kuota jadi wajib, dan menganggap itu masuk dana pendidikan.
"Karena pendidikan adalah investasi orang tua ke anak. Jadi biaya untuk wifi/kuota masuk dana investasi," kata dia.
Baca juga: Pengantin Baru Ditemukan Tewas, Tergantung di Pohon, Sempat Pamit Beli Obat, Tak Kunjung Pulang
Menurutnya kondisi itu terasa tidak adil buat orangtua yang pas-pasan, namun zaman sekarang, tinggal masalah prioritas saja.
Karena semua bisa diusahakan.
Terpisah Julius Ondang Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bitung, tidak menampik belum semua siswa dapat kuota internet.
Baca juga: Cerita Prajurit Kowad Cantik, Curi Perhatian Istri KSAD Jenderal Andika, Bungkam Sindiran Tetangga
Dari hasil evaluasi di sekolah-sekolah untuk kehadiran dalam pembelajaran daring akhir-akhir ini berkurang.
"Anak-anak sudah berada dititik jenuh. Justru pembelajaran lewat Luring atau tatap muka terbatas di tempat kegiatan belajar( TKB) lebih efektif. Karena persoalan anak dalam materi dapat dijawab oleh guru secara langsung," kata Ondang.
Terkait sekolah atau siswa yang mendapat kuota internet rata-rata sekolah dapat, kuota tapi masih ada yang belum dapat.(crz)
Baca juga: Sosok Letjen Joppye Onesimus Wayangkau, Kuli Bangunan yang Kini Bintang 3
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO: