Kisah Transgender Anak Usia 8 Tahun, Sempat Tak Ingin Hidup: Saya Lebih Bahagia Jadi Perempuan
Ibu ini menyampaikan curhatnya pada Joe Biden, yang kemudian memberi tanggapannya mengenai isu transgender
TRIBUNMANADO.CO.ID - Ibu ini bercerita mengenai kisahnya memiliki anak transgender di usia delapan tahun.
Sejak kecil sang anak menolak untuk berpakaian atau bergaya seperti laki-laki, jenis kelamin biologisnya.
Ibu ini menyampaikan curhatnya pada Joe Biden, yang kemudian memberi tanggapannya mengenai isu transgender.
Perbincangan seorang ibu ini dan Joe Biden pun menuai kontroversi di Amerika Serikat, yang sebentar lagi melangsungkan Pilpres AS, 3 November mendatang.
Dia adalah Mieke Haeck, seorang terapis fisik berusia 42 tahun dari State College, Pennsylvania, Amerika Serikat.
Curahan hati ini diungkapkan Haeck di depan Joe Biden, calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, di balai kota, awal Oktober 2020 lalu.

"Saya adalah ibu yang bangga atas dua anak perempuan, usia 8 dan 10,” kata Haeck pada acara yang disiarkan televisi di Philadelphia, sementara suami dan anak-anaknya menonton dari ruang tamu mereka.
"Putri bungsu saya transgender," ujarnya seperti dilansir dari Washington Post.
Haeck berbicara tentang bagaimana pemerintahan Trump berulang kali membatalkan hak-hak komunitas transgender.
Haeck pun bertanya kepada calon presiden apa yang akan dia lakukan untuk melindungi kehidupan orang-orang transgender seperti putrinya.
"Gagasan bahwa seorang anak berusia 8 tahun atau seorang anak berusia 10 tahun memutuskan ... 'Saya ingin menjadi transgender ... itu akan membuat hidup saya jauh lebih mudah,'” kata Biden dalam jawabannya.
“Seharusnya tidak ada diskriminasi.”
Haeck berkisah, putrinya yang berusia 8 tahun, Raffa, pertama kali memberi tahu orangtuanya bahwa dia adalah seorang perempuan ketika dia berusia 3 tahun.
Raffa selalu pulang dari prasekolah dan mengenakan tutu dan wig.
Raffa menolak untuk meninggalkan rumah dengan pakaian laki-laki. Dia benci difoto.