Berita Kesehatan
Sesak Napas hingga Mual, Berikut Penyebab dan Gejala Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner dapat terjadi karena endapan kolesterol (plak) menumpuk dan memicu peradangan di pembuluh darah arteri koroner.
TRIBUNMANADO.CO.ID - penyakit jantung koroner adalah penyakit yang berbahaya. Penyakit ini dapat berkembang selama beberapa tahun tanpa disadari penderitanya.
Umumnya, jantung koroner bermula dari kerusakan pada lapisan dalam pembuluh darah arteri koroner.
Kondisi saat pembuluh darah utama yang memasok darah ke jantung rusak atau tersumbat.
Penyakit jantung koroner dapat terjadi karena endapan kolesterol (plak) menumpuk dan memicu peradangan di pembuluh darah arteri koroner.
Seperti diketahui, pembuluh darah arteri koroner bertugas memasok darah, oksigen, dan nutrisi ke jantung.
Saat aliran darah terhambat, penderita bisa merasakan gejala penyakit jantung. Sedangkan penyumbatan total menyebabkan serangan jantung.
Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai penyebab dan gejala jantung koroner.
Penyebab jantung koroner
Melansir Mayo Clinic, penyakit jantung koroner dapat berkembang selama beberapa tahun tanpa disadari penderitanya.
Penyakit jantung koroner umumnya berawal dari kerusakan pada lapisan dalam pembuluh darah arteri koroner.
Kerusakan ini bisa dipicu berbagai faktor penyebab jantung koroner, antara lain:
- Kebiasaan merokok
- Tekanan darah tinggi atau hipertensi
- Kolesterol tinggi
- Kadar gula darah tinggi atau diabetes
- Malas bergerak dan tidak pernah olahraga
Setelah dinding bagian dalam arteri rusak, timbunan lemak (plak) dari kolesterol bisa menumpuk di pembuluh darah yang rusak.
Proses ini dikenal dengan aterosklerosis. Jika permukaan plak pecah, sel darah secara alami akan menggumpal di area tersebut untuk memperbaiki arteri.
Sayangnya, gumpalan darah ini dapat menyumbat arteri dan menyebabkan serangan jantung.
Selain penyebab jantung koroner di atas, risiko seseorang mengidap penyakit ini juga bisa meningkat karena:
- Pertambahan usia
- Berasal dari keluarga penderita penyakit jantung koroner
- Obesitas
- Stres tinggi
- Terbiasa dengan pola makan tinggi lemak jenuh dan trans, garam, dan gula
- Peluang seseorang menderita jantung koroner menjadi lebih besar apabila punya beberapa faktor risiko sekaligus.