Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Prancis

Kontroversi Kartun Nabi Muhammad, Produk Prancis Diboikot di Timur Tengah

Saudi juga menyebut "kebebasan berpikir dan kebebasan kultural adalah satu hal yang harus dijunjung dengan saling menghargai, toleransi dan damai."

Editor: Rizali Posumah
(@nefritovy Twitter)
Abdoullakh Anzorov (kanan) berpose bersama temannya sebelum melakukan pekerjaan sambilan menjaga Menara Eiffel, di Paris, Perancis. 

Pada 2015, 12 orang tewas dalam serangan di kantor majalah satir Prancis, Charlie Hebdo, yang menerbitkan kartun tersebut.

Beberapa komunitas Muslim terbesar di Eropa Barat menuduh Macron berusaha menekan agama mereka dan mengatakan kampanyenya berisiko melegitimasi Islamofobia.

Bagaimana hubungan Perancis dengan Turki?

Seruan Presiden Erdogan untuk memboikot produk Prancis dikeluarkan sesudah terjadi ketegangan selama berbulan-bulan di antara dua negara.

Walaupun kedua negara adalah anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), mereka mendukung pihak-pihak yang berlawanan dalam konflik antara Armenia dan Azerbaijan, dan juga dalam perang saudara di Libya.

Presiden Macron juga telah berselisih dengan Presiden Erdogan terkait dengan eksplorasi minyak dan gas oleh Turki di wilayah perairan yang diperebutkan di Laut Tengah. Perancis lantas menerjunkan pesawat tempur dan kapal fregat pada Agustus di tengah ketegangan.

Seruan boikot ini juga dikeluarkan sehari setelah Erdogan mengatakan bahwa Macron memerlukan "pemeriksaan kesehatan mental" terkait pandangannya yang keras terhadap Islam.

Komentar Erdogan itu mendorong Prancis memanggil duta besarnya di Ankara untuk konsultasi.

Baca juga: Bila Ada Keluh Kesah, Iskandar-Deddy Minta Masyarakat Datang ke Rumah

Baca juga: Sikapi Potensi Gangguan Keamanan, Pemkot Tomohon Gelar Rakor Pengamanan Pilkada

Baca juga: China Tolak Keras Penjualan Senjata AS ke Taiwan, Ancam Bakal Lakukan Tindakan Tegas

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Presiden Perancis dan Kontroversi Kartun Nabi Muhammad"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved