Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Info Bakamla

Fenomena La Nina Bisa Berdampak ke Aktivitas Melaut, Bakamla ZMTh Gelar Sosialisasi ke Nelayan

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofosika (BMKG) mengatakan terjadinya La Nina dapat meningkatkan intensitas curah hujan.

Penulis: Isvara Savitri | Editor: Rizali Posumah
IST
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofosika (BMKG) terjadinya La Nina dapat meningkatkan intensitas curah hujan di sebagian besar wilayah di Indonesia. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Saat ini Indonesia tengah mengalami dampak fenomena La Nina di Samudera Pasifik.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofosika (BMKG), terjadinya La Nina dapat meningkatkan intensitas curah hujan di sebagian besar wilayah di Indonesia.

Saat ini gelombang di perairan Sulawesi dikatakan mencapai 0,5 hingga 1,5 meter.

Kondisi tersebut bisa mempengaruhi keselamatan pelayaran niaga maupun nelayan.

Namun Badan Keamanan Laut Zona Maritim Tengah (Bakamla ZMTh) melihat masih banyak nelayan yang kurang memperhatikan keselamatan diri seperti kesediaan atau penggunaan pelampung.

Memang, para nelayan banyak yang memiliki pelampung tapi tidak memenuhi standar keselamatan seperti kadaluarsa atau rusak.

Untuk mengantisipasi kecelakaan laut selama cuaca ekstrem pada musim barat belakangan ini, Bakamla ZMTh menggelar sosialisasi keselamatan pelayaran untuk para nelayan dan pengguna jasa transportasi laut di Pelabuhan Perikanan Tumumpa Manado.

Acara tersebut dihadiri langsung oleh Kepala Bakamla ZMTh Laksma Bakamla Drs. Leonidas Braksan, Kepala Bidang Operasi (Kabid Ops) Bakamla ZMTh Kolonel Bakamla Ahmad Muharam dan Kepala Pelabuhan Perikanan Tumumpa , Audy M.H Dien serta diikuti masyarakat umum, nelayan, dan pengusaha perikanan.

Muharam mengajak masyarakat agar rajin mengecek kondisi kapal, prakiraan cuaca, peralatan komunikasi, kelengkapan P3K, serta alat keselamatan kapal Emergency Position-Indicating Radio Beacon (EPIRB) sebelum melaut.

“Sebelum melaut wajib melapor ke Syahbandar setempat atau instansi terkait bidang maritim, upayakan melaut secara berkelompok dan kita juga harus tahu bilamana terjadi cuaca buruk, tahu dimana kita harus berlindung.” ujar Muharam, Selasa (27/10/2020).

Sedangkan Audy mengungkapkan sosialisasi keselamatan pelayaran adalah hal penting terutama bagi nelayan kapal perikanan, baik sebelum kapal berlayat maupun selama kapal berlayar.

Ia mengimbau agar para nelayan memenuhi ketentuan serta aturan pelayaran demi keselamatan jiwa di laut, salah satunya mengasuransikan diri.

Aduransi tersebut bisa digunakan untuk menjamin diri dari ancaman risiko yanh tidak diingkan saat melakukan aktivitas penangkapan ikan.

“Dengan terselenggaranya sosialisasi keselamatan pelayaran ini, kami harapkan dapat mengedukasi dan membangun kesadaran masyarakat agar menjadikan keselamatan pelayaran sebagai gaya hidup," tambah Leonidas. (*).

Baca juga: Konsultasi Publik Penyusunan RPJMD, Talumepa: RPJMD Lahir dari Visi Misi Calon Kepala Daerah

Baca juga: Nathalie Holscher Mengeluh, Saat Ditanya, Jika Sule Jatuh Miskin Masih Cinta Jawabannya Menohok

Baca juga: Lolos, Mariska Onibala Wakili Sulawesi Utara, Ikut Seleksi Tingkat Pusat Bintara Wanita TNI AU

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved