Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Seleb

Masih Ingat Surya Sahetapy, Anak Dewi Yull yang Tuli Sejak Lahir? Prestasinya Hingga Amerika Serikat

Pada awalnya, pemuda berusia 26 tahun ini masuk jenjang TK dan SD di sekolah khusus bagi penyandang disabilitas pendengaran

Editor: Finneke Wolajan
Instagram Surya Sahetapy
Surya Sahetapy, anak Dewi Yull 

Seiring berjalannya waktu, Surya pun pernah tidak diterima oleh salah satu universitas yang ada di Inggris, tetapi ia tidak menyerah dan mencoba lagi.

Hingga akhirnya ia berhasil untuk bersekolah di Rochester Institute of Technology (RIT), National Technical Institute for the Deaf, Amerika Serikat dan mendapatkan gelar diploma (D3) pada 2019 jurusan Kebijakan Publik dengan predikat cum laude.

Ia pun melanjutkan pendidikannya untuk meraih sarjana (S1) di RIT demi bisa kembali untuk membangun Indonesia.

“Dan aku sangat berharap nantinya ketika aku pulang ke Indonesia, aku bisa bawa pulang banyak hal terkait sistem pekerjaan yang ada di sini sama seperti atau di sini (Indonesia) bisa lebih maju,” harap Surya.

Pantik motivasi untuk berkembang

Terkait menemukan motivasi, Surya terpantik seusai bertemu dengan 2 atau 3 teman Tuli lainnya yang lebih dewasa darinya dan mereka tidak bisa membaca.

“Lalu aku merasa seperti ‘Aduh malas sekali ya’ dan aku berpikir aku harus berusaha dan harus mendukung bagaimana caranya. Seandainya aku mau mendukung teman-teman Tuli, aku juga harus mengembangkan diriku sendiri,” ujarnya lewat aplikasi Zoom.

Maka dari itu, ia termotivasi untuk mengembangkan dirinya sendiri.

Dewi Yull dan putranya, Surya Sahetapy
Dewi Yull dan putranya, Surya Sahetapy (Instagram)

Dengan tambahan tekad ingin hidup secara mandiri, ia pun berusaha untuk mencari lingkungan yang positif dan mendukung seperti bertemu dengan teman-teman Tuli lain, profesional dalam bidang tertentu, serta orang lain.

Akan tetapi, ia juga menyadari, tidak mudah mencari tempat dan lingkungan yang positif untuk mendukung penyandang disabilitas.

“Kalau seandainya tidak ada motivasi dari orang lain, kita dari pribadi kita harus memotivasi diri kita sendiri,” tuturnya.

Selain itu, masyarakat harus bisa menyesuaikan diri atau beradaptasi juga kepada lingkungan.

Kembangkan diri untuk Indonesia inklusif

Dari perjalanan mengembangkan diri, yang terpenting bagi Surya adalah jangan menunggu kesempatan untuk datang.

“Tapi yang paling penting adalah ketika ada kesempatan, kita tidak hanya menunggu kesempatan datang. Kita harus terus berusaha mencari kesempatan,” katanya dalam web seminar Klobility. 

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved