Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Olly Senang Kopra Rp 9.600 per Kg

Harga kopra terus membaik. Terakhir Rp 9.600 per kilogram (kg). Olly Dondokambey, Gubernur Sulawesi Utara

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie Tombeg
Ist
Gubernur Olly Dondokambey saat bersama para petani kopra 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO – Harga kopra terus membaik. Terakhir Rp 9.600 per kilogram (kg). Olly Dondokambey, Gubernur Sulawesi Utara definitif menyampaikan, pertanian dan perkebunan memang jadi andalan Sulut bertahan di situasi pandemi Covid 19.

Baca juga: Kampanye Pilpres AS Rangkul Generasi Z: Ini yang Dilakukan Politisi

Syukur kini harga kopra sudah bagus. "Produktivitas petani meningkat, Nilai Tukar Petani meningkat, walapun ada ada beberapa produk seperti cengkih masih terkendala harga, tapi kepala, vanili, san pala kualiyas ekspor sangat menguntungkan petani," kata Olly yang tengah cuti dari jabatan gubernur ini, Minggu (25/10/2020).

Kebijakan dan program Pemprov Sulut memang sangat berpihak ke petani. Guyuran bantuan ke petani khususnya kelapa. Olly menyebut petani memberi kontribusi yang besar bagi perekonomian Sulut.

Sektor pertanian di dalamnya perkebunan ini menyumbang 23 persen Pendapatan Domestik Regional Bruto. Olly bahkan menggaungkan Gerakan Torang Bangga Jadi Petani. Torang Bangga Jadi Petani ini merupakan seruan sub tema dari Gerakan Mari Jo Ba Kobong yang sudah dicanangkan sebelumnya.

Permintaan CCO
Harga komoditi kopra ini merangsek naik, seiring permintaan pasar terhadap Crude Coconut Oil (CCO). Kadis Perindustrian dan Perdagangan Daerah Provinsi Sulut, Edwin Kindangen mengatakan bahwa tren kenaikan harga komoditi Kopra diharapkan terus membaik.

"Harga Kopra akan naik terus, karena ikut ditentukan pasar. Apalagi permintaan konsumen di pasar terhadap CCO terus bertambah. Ini tren positif bagi komoditi Kopra kita di Sulut," kata Kindangen.

Baca juga: Target 60 Persen Bukan Hal Mustahil, Tapi Golkar Wajib Kerja Keras

Ia menjelaskan, naiknya harga kopra dari harga Rp9.500 per kg menjadi Rp 9.600 kg akan membuat para petani bersemangat, sekaligus menepis pesimistis sejumlah kalangan.

Ia mengatakan, PT Cargill Indonesia yang merupakan eksportir CCO membeli kopra dengan harga Rp 9.600 per kg. "Harga Kopra di PT Cargill Indonesia, hari ini naik dari Rp 9.500 per kg menjadi Rp 9.600 per kg. Semoga harga ini akan terus naik," ungkap Kindangen.

Sempat jatuh di awal tahun, kini perlahan harga komoditas andalan petani kelapa Sulut ini terkerek naik. Kopra putih sekarang ini paling murah Rp 13.000 , bisa sampai Rp15.000 tergantung kualitas, dibanding kopra biasa Rp 9.500. Pengolahan kopra ini menggunakan sinar ultra violet atau dijemur langasung.

Pemprov Sulut Siapkan Korporasi Petani 

Harga kopra Sulawesi Utara meroket ke angka Rp 9 ribu lebih per kilogram. Sempat jatuh di awal tahun, kini perlahan harga komoditas andalan petani kelapa Sulut ini terkerek naik. "Rp 9.500 sekarang, turun sedikit sempat Rp 9.800," kata Kepala Dinas Perkebunan Daerah (Disbunda) Sulut, Refly Ngantung kepada tribunmanado.co.id, Sabtu (24/10/2020).

Harga saat ini memang sedang bagus, namun di waktu tertentu bisa turun. Untuk mengantisipasi gejolak harga kopra, Refly mengatakan, satu caranya, petani diimbau mulai beralih meningkatkan kualitas kopra.

Saat ini, yang banyak dikembangkan petani biasa kopra yang diproduksi dengan cara diasapi (fufu). Padahal, ada jenis kopra yang lebih berkualitas dengan nilai ekonomis lebih tinggi yakni kopra putih. "Kopra putih punya nilai ekonomis tinggi, simpan lama. Dengan kadar air tertentu bisa tahan 1 tahun di gudang standar," ungkapnya.

Baca juga: VIRAL Video Aksi Tawuran Siswi SMA, Bertindak Anarkis, Ada yang Jatuh Tersungkur Lalu Ditendangi

Kopra putih sekarang ini paling murah Rp 13 ribu kg, bisa sampai Rp15 ribu per kg tergantung kualitas, dibanding kopra biasa Rp 9.500 kg. Pengolahan kopra ini menggunakan sinar ultra violet atau dijemur langsung di bawah terik matahari. "Sekarang sudah ada teknologi oven yang bisa mengontrol suhu. Sekitar 8 jam sudah bisa hasilkan kopra putih," ucapnya.

Sebab itu, Disbunda Sulut sudah memikirkan menfasilitasi terbentuknya Korporasi Petani Pengelola Kopra Putih. Bantuan peralatan dan fasilitas dari pemerintah, petani bisa mulai beralih memproduksi kopra putih.

Harga kopra putih itu melonjak karena permintaan India yang hampir tidak terbatas. "Di India dengan penduduk terbesar ketiga di dunia, per orang itu menggunakan 0,5 liter minyak nabati untuk ritual keagamaan. Kelapa dunia tidak cukup penuhi itu, sementara menggunakan minyak zaitun mahal," katanya.

Peluang ini dimanfaafkan petani dengan memproduksi kopra putih. "Pemprov kasih stimulus keroyokan produksi kopra putih. Alat pengolah, pascapanen kita siapkan oven skala 5 ton bisa produksi waktu 5-8 jam," ujarnya.

Namun, akan dibentuk korporasi gabungan dari asosiasi dan kelompok petani. "Kita ingin meningkatkan daya saing produk kelapa dengan kopra putih. Jangan hanya kopra biasa," kata dia. (ryo)

BANTUAN PEMPROV KE PETANI

Perluasan Tanaman Kelapa Genjah Pandan Wangi
- 600 cikal bibit kelapa panda wangi
- 600 kg Pupuk NPK

Perluasan Tanaman Kelapa Genjah di Pekarangan
- 2.000 cikal bibit kelapa Genjah
- 12.500 kg pupuk organik

Peremajaan kelapa 600 Ha
- 72.000 batang Bibit kelapa
- 240 unit knapsack
- 500 liter herbisida
- 18.000 pupuk NPK

Perluasan Tanaman Pala 300 Ha
- 30 buah Mesin potong rumput
- 45.000 kg pupuk organik
- 36.000 batang benih pala siap tanam

Rehabilitasi Tanaman 150 Ha
- 150 liter Pestisida
- 9.750 kg pupuk organik
- 9.750 benih siap tanam

Penyediaan alat pasca panen kelapa
- 3 buah Terpal
- 1 paket alat pencungkil kelapa
- 1 unit Rumah pengering

Fasilitasi pengolahan
- 2 unit mesin parut
- 2 unit mesin press santan
- 2 unit coocing oil plan
- 2 unit mesin pencungkil kelapa
- 2 unit continous bend sealer
- 2 unit mesin filling
- 2 unit peralatan pendukung
- 2 unit sarana bangunan UPH

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved