Penanganan Covid
Pemerintah Minta Masyarakat Tak Berspekulasi soal Uji Klinis Vaksin Covid-19, Tak Termakan Hoaks
Belakangan banyak informasi yang tak akurat soal vaksin virus corona/Covid-19.
paling optimal dan menilai efek samping jangka pendek.
Setelah lulus fase 2, maka masuk uji klinis fase 3.
Dimana fase ini melakukan uji coba dengan melibatkan sampel minimal 1000 - 5000 orang untuk
menilai dan memastikan keamanan, efektifitas dan manfaat yang didapatkan melebihi risiko penggunaan
pada populasi yang lebih besar.
"Apabila fase 3 ini tuntas dan hasilnya memuaskan.
Maka akan masuk fase berikutnya, yaitu fase persetujuan.
Fase persetujuan ini kita pastikan vaksin mendapatkan persetujuan dari lembaga pengawas
obat dan makanan serta kesehatan," jelas Wiku.
Apabila semua tahapan tersebut berjalan dengan baik, maka bisa masuk ke tahapan produksi
vaksin dalam jumlah yang besar.
Terakhir, ia juga menginformasikan tentang sejarah perkembangan virus corona yang sudah
ada sejak dekade tahun 1960-an.
Sampai saat ini, virus tersebut sudah tercatat sebanyak 7 jenis.
Jenis terbaru yang ditemukan ialah jenis virus Sars-Cov2 yang menyebabkan Covid-19.
Adapun Covid-19 merupakan infeksi yang baru dan saat ini para ahli dan ilmuwan di dunia
sedang melakukan riset untuk mencoba mengenali karakteristik virus penyebab Covid-19 yang
digunakan sebagai dasar pengembangan vaksin.
Proses pengadaan vaksin di Indonesia dilakukan melalui tahapan yang kompleks.
Melibatkan berbagai kementerian, maupun lembaga negara maupun BUMN.
Presiden Joko Widodo pun telah mengeluarkan peraturan pemerintah yang mengatur pengadaan
dan pelaksanaan vaksinasi Covid-19.
"Penting untuk diketahui, sampai saat ini belum ada negara di dunia yang sudah memproduksi
vaksin Covid-19 secara massal.
Indonesia terus melakukan upaya pengadaan vaksin ataupun memproduksi vaksin secara mandiri.
Proses pengembangan vaksin maupun vaksinasi perlu dilakukan secara hati-hati, namun tetap
tanggap menghadapi perubahan yang sangat dinamis di masa pandemi," jelas Wiku.
Sekedar mengetahui, saat ini ada beberapa kandidat vaksin yang sedang dikembangkan pemerintah,
termasuk vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh Kementerian Riset dan Teknologi,
Badan Riset dan Inovasi Nasional serta Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.
Kandidat vaksin hasil kolaborasi dengan kerja sama pihak luar negeri, di antaranya Bio Farma
dengan Sinovac dari Tiongkok, Kimia Farma dengan G42 dari Uni Emirat Arab, dan Kalbe Farma
dengan Genexine dari Korea Selatan.
Catatan Redaksi:
Bersama-kita lawan virus corona. Tribunmanado.co.id (Tribunnetwork) mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).
(Tribunnews.com/Eko Sutriyanto)
BERITA PILIHAN EDITOR :
Baca juga: Detik-detik Pelaku Habisi Nyawa Ipar Sepupu Presiden Jokowi, Anak Yulia Teriak Kata ini di Pemakaman
Baca juga: Lesti Kejora Dicium dan Dipeluk Rizky Billar, Sebut Persambungannya Lebih Mantap: Makin Bagus
Baca juga: Turki Uji Coba Sistem Senjata S-400 Buatan Rusia, Erdogan Tetap Bertekad Meski AS Keberatan
TONTON JUGA :
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Satgas Minta Masyarakat Cermat Pilah Informasi Terkait Vaksin Covid-19
Editor: Eko Sutriyanto