Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

KKB Papua

Oknum Polisi dan TNI Jadi Pemasok Senjata Api KKB di Papua, Berikut Sederet Faktanya

Akibat serangan itu, sejumlah prajurit TNI mengalami luka tembak dan harus dilakukan evakuasi untuk mendapat pertolongan medis.

Facebook/KOMNAS-TPNPB/Kompas
KKB Papua (kiri), Kapolda Papua Paulus Waterpauw (kanan) 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kelompok kriminal bersenjata ( KKB) yang berada di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, kembali berulah.

Mereka menyerang rombongan prajurit TNI saat melintas di Distrik Serambakon, pada Selasa (20/10/2020).

Akibat serangan itu, sejumlah prajurit TNI mengalami luka tembak dan harus dilakukan evakuasi untuk mendapat pertolongan medis.

Sehingga Teror yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua, hingga saat ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi aparat penegak hukum.

Baca juga: Wanita Ini Telepon Suaminya Ingin Bunuh Diri, Tulis Surat Wasit Ngaku Hamil 4 Bulan & Miliki Anak

Pasalnya, aksi yang mereka lakukan diketahui semakin beringas.

Korban tidak hanya berasal dari kalangan masyarakat sipil, tapi juga aparat keamanan.

Terakhir, rombongan aparat TNI yang sedang dalam perjalanan untuk mengangkut logistik diserang saat melintas di Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang, pada Selasa (20/10/2020).

Akibat insiden itu, tiga orang prajurit harus dilarikan ke rumah sakit di Oksibil karena mengalami luka tembak.

Dari informasi yang dihimpun, pelaku penembakan itu merupakan anggota KKB pimpinan Lamek Taplo.

Dalam penyerangan itu diketahui ada sekitar 10 anggota KKB yang terlibat dan mereka semua menggunakan senjata api laras panjang.

Meski saat kejadian itu sempat terjadi baku tembak dengan aparat TNI, namun mereka diketahui berhasil kabur dengan masuk ke dalam hutan.

Dari mana senjata KKB berasal?

Untuk mengusut kasus teror yang dilakukan KKB di Papua tersebut, TNI dan Polri tidak hanya mengerahkan pasukan untuk memburu dan menangkap para pelaku.

Berbagai upaya lain juga dilakukan, salah satunya dengan menyelidiki pemasok senjata api tersebut.

Dari rangkuman pemberitaan Kompas.com, selain warga sipil ternyata ada sejumlah oknum aparat penegak hukum yang juga terlibat dalam bisnis jual-beli senjata api ilegal di Papua.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved