Mata Najwa
Mardani Ali Sera Tuding Mendagri Tidak Mampu, Irma: Kendalanya Gubernur tak Dipilih Pemerintah
Diskusi panas terjadi saat enam politisi dan akademisi bertemu dan terlibat dalam satu perbincangan terkait pemerintahan
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Diskusi panas terjadi saat enam politisi dan akademisi bertemu dan terlibat dalam satu perbincangan terkait pemerintahan Presiden, Joko Widodo dan Wakil Presiden, Maruf Amin.
Perdebatan sengit terjadi di acara Mata Najwa yang mengangkat tema Tahun Pertama: Jokowi - Maruf Sampai di Mana? pada Rabu (21/10).

Enam narasumber dihadirkan Najwa Shihab diantaranya akademisi Rocky Gerung, Ketua DPP Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago, Politikus PDIP Aria Bima, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.
Perdebatan sengit lantas terjadi antara Rocky Gerung dengan Irma Suryani Chaniago.
Hal itu berawal ketika Mardani Ali merespons pernyatan peneliti Indef dilansir TribunJakarta dari kanal YouTube Najwa Shihab pada Kamis (22/10).
Enny Sri Hartanti Peneliti Indef menjelaskan, kebijakan pemerintah untuk merespon pandemi covid-19 sudah tepat namun bermasalah di eksekusinya sehngga berakibat kinerja pemerintah tak memuaskan di bidang ekonomi.
Baca juga: Nikita Mirzani Galau, Ayu Ting Ting Dipacari Adit Jayusman, Gue Kan Hampir Rata-rata Tau Lelaki
Baca juga: Simak Ini Cara Dapat Kuota Internet Gratis dari Kemendikbud, Telkomsel XL Indosat Smartfren dan Tri
"Persoalan klasik mendominasi hampir semua eksekusi kebijakan ekonomi tak ikut arahan presiden yang extraordinary," jelas Enny.
Mendengar hal tersebut, Mardani Ali Sera memberikan kritiknya terkait koordinasi pemerintah pusat dan daerah untuk mengatasi ekonomi di tengah Pandemi Covid-19.
"Menteri dalam negeri itu punya orkestrasi pemerintah daerah karena tiap pemda itu anggarannya harus disetor terlebih dahulu ke Mendagri. Kalau Mendagri tak menyetujui maka ia bisa mengarahkannya," terang Mardali Ali Sera.
Mardani menilai, saat ini Pemerintah Pusat kurang mengayomi pemda dan mengajak bincang untuk melakukan sebuah kebijakan bersama.
"Kemendagri itu punya datanya, punya Dirjen Keuangan Deerah dan Pembinaan Desa. Dengan hal yang dimiliki ini seharusnya Kemenkes dan Kemendagri diberikan peluang untuk mengorkestrasi terkait kebijakan," ucap Mardani Ali.
Dengan demikian, Mardani Ali menilai saat ini Jokowi hanya fokus di titik atasnya saja yakni Gugus Tugas Covid-19 yang mengakibatkan Indonesia memiliki catatan banyak.

"Kemana Kemenkes gak diberikan peluang? Pak Jokowi berpikir otak-atik di atas yakni Gugus Tugas, itu menyebabkan kita punya catatan banyak," papar Mardani Ali.
Mendengar pendapat Mardani Ali, Irma Suryani Chaniago lantas membantahnya.
"Kalau dikatakan Mendagri punya orkestra itu benar, tetapi apa orkestra itu dipatuhi oleh gubernur? tidak pak," jawab Irma.