Cerita Menarik
Cerita Tentang Bejo, Jual Mi Ayam Saat Tengah Malam, Alasannya Karena Masih Banyak Orang Cari Makan
Bejo ada seorang penjual mi ayam namun mungkin berbeda dengan kebanyakan penjual. Karena Bejo beroperasi saat tengah malam.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Adanya pandemi covid 19 tak menjadi alasan bagi Bejo untuk tidak keluar berjualan.
Protokol kesehatan menjadi 'teman' Bejo setiap hari saat berjualan.
Bejo ada seorang penjual mi ayam namun mungkin berbeda dengan kebanyakan penjual.
Ada cerita menarik dari bejo.
Baca juga: Tonton FGD Hari Ini Selasa 20 Oktober 2020, Tema: Nyaman Bermasker Kapan Pun, Di Mana Pun
Bejo beroperasi saat tengah malam.
Bejo bisa kita temukan di tepi Jalan Raya Cipayung, Depok, tepatnya di Jalan Damai, yang juga merupakan salah satu akses jalan menuju perbatasan Pabuaran, Kabupaten Bogor.
"Saya biasanya justru menjual mi ayam sekitar pukul 00.30 WIB."
Dan tentu Bejo punya alasan kenapa mulai berjualan saat tengah malam.
"Kenapa saya jualan malam? Karena biasanya banyak orang tengah malam masih mencari makanan."
Baca juga: Ribuan Pengurus RT dan RW Dipanggil Polisi, Dilakukan Sebelum Aksi Hari Ini Selasa 20 Oktober 2020
"Nah, jadi saya memang biasa beroperasi tengah malam," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Selasa (20/10/2020).
Bejo menjelaskan, ketika berjualan, ia tetap menerapkan protokol kesehatan yang sudah ditentukan.
"Ya, intinya saya kan berusaha."
"Kalau tidak jualan, saya dari mana akan menyambung kehidupan untuk keluarga saya."
"Lagi pula, saya selalu menggunakan masker, menyediakan tempat cuci tangan dan lainnya. Saya tetap ikuti anjuran yang ada," jelasnya.
Terkait penjualan, Bejo mengaku saat ini mi ayam yang dijualnya kembali normal dan banyak pembeli.
"Alhamdulillah saat ini sudah kembali banyak kembali pembelinya."
"Ketika pertama kali ada PSBB itu sangat terasa, buat balik modal juga susah, soalnya pembeli dikit," paparnya.
Bejo membeberkan, ketika pertama kali diberlakukan peraturan PSBB, per hari mi ayam yang dijualnya hanya laku kurang dari 10 mangkok.
"Waktu itu sehari cuma terjual 8 mangkok. Coba bayangkan, saya sangat pusing ketika itu."
"Alhamdulillah sekarang kembali normal, sehari itu bisa laku 25 mangkok mi ayam," ungkapnya.
Bejo juga mengaku pembeli mi ayamnya kebanyakan dari pelanggan setia yang sudah mengenalnya sejak lama.
"Alhamdulillah pelanggan mulai datang lagi. Ini pelanggan dari Cibinong nelpon, nanya ke saya apakah buka atau tutup."
"Saya senang pelanggan setia masih ingat dengan saya," ucapnya.
Bejo mematok satu mangkok mi ayam dengan harga yang masih bersahabat dengan kantong semua kalangan.
"Harganya standar, yaitu Rp 10 ribu."
"Saya mengutamakan kualitas."
"Makanya ayamnya saya beli dan pilih yang tidak ada tulangnya. Itu kan biar pelanggan puas," paparnya.
Bejo berharap agar pandemi Covid-19 segera berakhir dan tidak ada lagi masyarakat Indonesia yang terinfeksi.
"Harapannya ya semoga Virus Corona hilang."
"Semua pihak menderita akan adanya penyakit Corona ini."
"Saya berharap semua usaha dalat kembali berjalan normal."
"Kasihan masyarakat yang sudah lama dihantui ketakutan akibat virus tersebut," cetusnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Berdagang Mi Ayam Dini Hari di Masa Pandemi, Omzet Penjualan Bejo Kini Kembali Normal,
Subscribe YouTube Channel Tribun Manado;