1 Tahun Kepemimpinan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Pengamat: Demokrasi Saat Ini Hanya Ada Diatas Kertas
Pemerintahan Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin dinilai belum menjalankan demokrasi secara baik.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pemerintahan Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin dinilai belum menjalankan demokrasi secara baik.
Hal ini diungkapkan oleh pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komaruddin.
Menurutnya, kemunduran demokrasi di setahun pemerintahan Jokowi-Ma'ruf bisa dilihat dari sikap aparat yang lebih menjerat orang kecil dan tokoh-tokoh yang kritis terhadap pemerintahan.
Baca juga: Ingat Kasus John Kei? Begini Kabar Terbarunya, Pelimpahan Dilakukan 2 Tahap
Baca juga: Jawaban Ahok Jika Jadi Presiden RI, Mulai Rekonsiliasi hingga Subsidi untuk Para Prajurit TNI-Polri
Hal itu disampaikan Ujang saat ditanya soal refleksi periode 1 tahun menjabat pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin sejak dilantik pada 20 Oktober 2019, lalu.
"Tentang demokrasi. Demokrasi saat ini hanya ada diatas kertas. Hanya ada dalam teori. Masyarakat kecil yang kritis banyak ditangkap.
Tokoh-tokoh yang kritis juga banyak yang dilaporkan dan ditangkap," kata Ujang saat dihubungi Tribunnews, Senin (19/10/2020).
Tak hanya itu, Ujang juga mengkritisi bagaimana demokrasi mengalami kemunduran.
Hal itu bisa dilihat bagaimana yang terkonsolidasi itu bukan demokrasi, tetapi Oligarki dan politik dinasti.
Ujan pun memberikan pandangan agar pemerintahan Jokowi-Ma'ruf tetap konsisten membenahi masalah hukum serta demokrasi di Indonesia.
"Sarannya, jangan bunuh hukum untuk kepentingan kekuasaan. Tegakkan hukum untuk membangun bangsa dan negara.
Dan berdemokrasi tanpa penegakkan hukum yang jelas, maka akan menjadi demokrasi kriminal," ucap Ujang.
"Dan jalanlan demokrasi secara subtantif. Bukan demokrasi prosedural dan kriminal," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Setahun Jokowi-Ma'ruf, Pengamat: Demokrasi Hanya Teori, Masyarakat Kecil dan Tokoh Kritis Ditangkap