Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Politik Indonesia dan AS

Prabowo-Esper Bicarakan HAM, Supremasi Hukum, PDIP Berharap Kunjungan Prabowo ke AS Berguna

Pertemuan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto dan Menteri Pertahanan Amerika, Mark T Esper terus menjadi perbincangan di tanah air.

Editor: Aswin_Lumintang
@Instagram prabowo
Prabowo Subianto. Hari ini berhari ulang tahun. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Pertemuan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto dan Menteri Pertahanan Amerika, Mark T Esper terus menjadi perbincangan di tanah air. Apalagi sebelumnya Ketua Umum Partai Gerindra ini lama tidak diperkenankan berkunjung ke negara adi kuasa tersebut.

Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin menyambut baik kunjungan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ke Amerika Serikat (AS).

Sosok Menteri Pertahanan AS Mark Esper.
Sosok Menteri Pertahanan AS Mark Esper. (AFP / ZAKARIA ABDELKAFI)

"Kami dukung kunjungan Menhan ke AS. Mudah-mudahan hasil kunjungan tersebut dapat membawa manfaat kepentingan nasional wabilkhusus untuk kepentingan pertahanan Indonesia," kata Hasanuddin dalam keterangannya, Minggu (18/10/2020)

Eks Staf Mabes TNI itu menekankan pada prinsipnya Indonesia menganut politik luar negeri bebas aktif.

Sehingga Indonesia bebas bekerja sama dengan negara lain dan aktif dalam rangka membangun perdamaian di dunia.

Indonesia pun tidak terikat dan tidak mengikuti salah satu blok manapun di dunia.

Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta, Senin 19 Oktober 2020: Cancer Ubah Sikap, Hubungan Gemini Banyak Masalah

Baca juga: KPU Sulut Tetapkan DPT, Total 1.831.867 Pemilih

Baca juga: Pentingnya Peran Karang Taruna Sukseskan Penanganan Covid-19 di Sulut

"Kerja sama dengan negara lain harus atas dasar menguntungkan untuk kepentingan nasional Indonesia," katanya.

Atas dasar itu, menurut dia, kunjungan Prabowo sebagai Menteri Pertahanan bertemu dengan Menteri Pertahanan AS tidak ada masalah.

"Apalagi pembicaraan yang disampaikan dalam konteks mengembangkan kemampuan pertahanan di Indonesia," katanya.

Seperti diketahui, dalam kunjunhan ke Amerika Serikat, Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Mark T Esper sepakat untuk memulai kembali pencarian tentara AS yang hilang di Indonesia selama Perang Dunia Kedua (PD II).

Upaya pencarian tentara AS di Indonesia tersebut nantinya akan melibatkan sebuah badan di bawah Kementerian Pertahanan AS yang bertugas untuk melakukan pencarian tersrbut yakni Defense Prisoner of War/Missing in Action Accounting Agency.

Kesepakatan tersebut dituangkan dalam penandantangan Memorandum of Intent oleh Prabowo dan Esper ketika Prabowo melakukan kunjungan kerja ke Pentagon AS pada Jumat (16/10/2020).

Hal tersebut sebagaimana disampaikan dalam Pernyataan Bersama Terkait Pertemuan Esper dan Prabowo yang diunggah dalam laman resmi Kementerian Pertahanan AS, www.defense.gov, pada Jumat (16/10/2020).

"Sekretaris Esper dan Menteri Prabowo menandatangani Memorandum of Intent untuk memajukan upaya Defense Prisoner of War/Missing in Action Accounting Agency untuk memulai kembali pekerjaannya di Indonesia dalam memulihkan sisa-sisa personel AS yang hilang di Indonesia selama Perang Dunia II," kata keterangan tersebut.

Saat ini diketahui lebih dari 81.900 warga Amerika masih hilang dalam PD II, Perang Korea, Perang Vietnam, Perang Dingin, dan Perang Teluk atau konflik lainnya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved