Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Nasional

Korpaskhas Peringati HUT ke 73, KSAU Marsekal TNI Fadjar: Harus Siap Hadapi Ancaman Senjata Nubika

Korpaskhas juga harus mampu beradaptasi dengan segala perkembangan, khususnya melalui penyiapan kualitas SDM yang mumpuni dengan tanpa mengenal lelah.

Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Paskhas TNI AU bersiap-siap melakukan defile pada acara pengangkatan warga Korpaskhas di Mako Korps Pasukan Khas TNI AU, Lanud Sulaeman, Margahayu Selatan, Kabupaten Bandung, Rabu (7/3). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Korps Pasukan Khas (Korpaskhas) diminta harus siap menghadapi ancaman senjata nuklir, biologi, dan kimia.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.

Fadjar mengatakan sebagai pemimpin TNI AU, ia ingin membesarkan organisasi dan meningkatkan kemampuan Korpaskhas pada tingkat yang semakin tinggi.

Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo saat memimpin upacara peringatan ke-73 Hari Ulang Tahun (HUT) Korps Pasukan Khas (Korpaskhas) TNI AU di Gedung Auditorium Denma Mabesau Cilangkap pada Jakarta Timur pada Sabtu (17/10/2020).

Arahan dan harapannya tersebut disampaikan pada momen peringatan HUT ke-73 Korpaskhas. 

Fadjar menegaskan korps baret jingga ini harus dapat terus berkontribusi bagi bangsa, serta memiliki kemampuan yang semakin diakui, sebagaimana pasukan khusus lainnya di dunia.

Korpaskhas, kata Fadjar, tidak hanya siap menjawab ancaman tugas di masa kini namun juga siap beradaptasi dan mengakuisisi kemampuan dalam menghadapi tantangan masa depan baik berupa ancaman militer, ancaman non-militer, maupun hibrid.

Persiapan personal Korps Pasukan Khas TNI AU (Korpaskhas) yang akan diberangkatkan untuk membantu korban terdampak gempa bumi di Lombok, Senin (6/8/2018)

Hal itu disampaikannya saat memimpin upacara peringatan ke-73 Hari Ulang Tahun (HUT) Korps Pasukan Khas (Korpaskhas) TNI AU di Gedung Auditorium Denma Mabesau Cilangkap pada Jakarta Timur pada Sabtu (17/10/2020).

"Secara khusus, melihat peningkatan spektrum ancaman dan kemajuan teknologi, prajurit Korpaskhas tentu juga harus siap dalam menghadapi ancaman persenjataan nuklir, radiologi, biologi, dan kimia, atau nubika," kata Fadjar dalam keterangan resmi Dinas Penerangan Angkatan Udara, Sabtu (17/10/2020).

Disamping itu, kata Fadjar, Korpaskhas juga harus mampu beradaptasi dengan segala perkembangan, khususnya melalui penyiapan kualitas SDM yang mumpuni dengan tanpa mengenal lelah.

Pasukan Paskhas TNI AU

"Panglima TNI sudah memerintahkan agar satuan elit TNI, baik darat, laut, maupun udara, agar disiapkan menghadapi ancaman senjata Nubika tersebut dimasa depan. Di TNI Angkatan Udara, hal tersebut salah satunya disiapkan melalui pengembangan kemampuan di dalam tubuh Korpaskhas," kata Fadjar.

Fadjar menekankan kepada seluruh prajurit Korpaskhas untuk menanamkan mindset dalam setiap hati dan pikiran untuk terus berinovasi dan mengevaluasi agar Korpaskhas senantiasa tumbuh semakin hebat, semakin tangguh, dan semakin disegani.

"Dengan semangat pengabdian tanpa batas, berlandasan jiwa kesatria dan loyalitas tinggi, Korpaskhas harus semakin militan dan profesional, dalam mendukung Tugas TNI Angkatan Udara, demi Kedaulatan NKRI yang kita cintai bersama," kata Fadjar.

Meski peringatan HUT Korpaskhas kali ini, kata Fadjar, dilaksanakan dalam suasana yang berbeda namun hal tersebut tidak akan mengurangi esensi kegiatan itu sebagai momentum untuk mengingat kembali semangat perjuangan para pionir Pasukan Baret Jingga dan mengimplementasikannya ke dalam tubuh organisasi Korps Pasukan Khas yang semakin modern.

Setelah upacara, dilanjutkan penyerahan piagam penghargaan kepada 15 prajurit Korpaskhas dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-73 Korpaskhas.

Selain itu juga dilakukan video conference kepada prajurit Korpaskhas yang sedang melaksanakan penugasan di Indobatt Lebanon, Satgas Pamrahwan Papua, Satgas Bandara Internasional Pattimura Ambon, dan Satgas pengamanan Kipan C Paskhas di Lhokseumawe.

Upacara digelar tetap memperhatikan protokol kesehatan antara lain menjaga jarak antar individu dan penggunaan masker.

Upacara diawali pembacaan Sapta Marga dan penganugerahan tanda kehormatan Bintang Swa Bhuwana Paksa Nararia dan Satya Lencana Kesetiaan kepada prajurit yang disiarkan secara langsung melalui medsos TNI AU agar bisa diikuti oleh seluruh prajurit Paskhas dimanapun bertugas.

Turut hadir dalam upacara tersebut Wakasau, Irjenau, para Asisten KSAU, Dankorpaskhas, Pangkohanudnas, Pangkoopsau I, Kapuslaiklambangja, Wadankodiklatau, Wadankorpaskhas, dan Waasrena KSAU. (*)

Makna Kata 'Khas' Pada Nama Paskhas TNI AU

Setiap satuan pasukan TNI memiliki pasukan khusus.

Misalnya, TNI AD memiliki Kopassus yang juga terkenal dengan nama pasukan baret merah.

Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) mempunyai pasukan khusus bernama Peleton Intai Tempur (Tontaipur).

TNI AL memiliki pasukan khusus Kopaska (Komando Pasukan Katak).

Sementara Korps Marinir mempunyai pasukan khusus Datasemen Jala Mengkara (Denjaka) serta Intai Tempur Amfibi (Taifib).

TNI AU juga mempunyai pasukan elite yang dinamai Pasukan Khas (Paskhas) dan dikenal pula sebagai Korps Baret Jingga.

Hal ini mengingat baret yang digunakan berwarna jingga. Di dalam Korps Paskhas juga terdapat pasukan khusus yang dinamai Bravo 90 .

Dalam kegiatan sehari-hari, banyak orang menyangka jika personel Paskhas adalah anggota Kopassus.

Tapi kok warna baretnya jingga bukan merah darah.

Nama Pasukan Khas pun banyak mengundang tanda tanya karena terasa "aneh".

Kenapa tidak menggunakan nama "Khusus" saja?

Paskhas memang Pasukan Khas.

Kekhasannya atau ciri khasnya adalah terdapat pada kemampuan para personel pasukan itu untuk mengoperasikan bandara atau pangkalan udara.

Sebagai pasukan elite andalan TNI AU tugas utama Paskhas adalah menjaga pangkalan udara dan semua asetnya.

Dalam peperangan tugas utama mereka juga menguasai pangkalan udara lawan dan kemudian mengoperasikannya.

Itulah kekhasan pasukan Paskhas: kemampuan mengoperasikan pangkalan udara untuk penerbangan pesawat.

Satu-satunya pasukan elite TNI yang bisa mengoperasikan bandara atau pangkalan udara memang hanya Paskhas.

Mereka telah mendapat pelatihan mengoperasikan pangkalan udara secara memadai.

Suatu kali ketika pasukan Australia mendarat di Timor-Timur usai jajak pendapat (1999) dan Tim-Tim kemudian lepas dari RI, mereka sangat terkejut melihat sepak terjang pasukan Paskhas.

Pasalnya semua personel pasukan Paskhas yang bertugas di Bandara Internasional Comoro (sekarang Bandara Presidente NicolouLobato) secara teknis mahir mengoperasikan bandara.

Pasukan Australia yang semula tampil arogan berubah jadi segan terhadap para personel Paskhas.

Pasalnya di kepala para pasukan Australia hanya pasukan SAS (Special Air Service) Inggris yang punya kemampuan mengoperasikan bandara.

Pasukan Paskhas memang Khas. (*)

Artikel ini telah tayang di:

Tribunnews.com dengan judul HUT Ke-73 Korpaskhas, KSAU: Korpaskhas Harus Siap Hadapi Ancaman Senjata Nuklir, Biologi dan Kimia,

https://www.tribunnews.com/nasional/2020/10/18/hut-ke-73-korpaskhas-ksau-korpaskhas-harus-siap-hadapi-ancaman-senjata-nuklir-biologi-dan-kimia?page=all

tribunjabar.id dengan judul Makna Kata 'Khas' Pada Nama Paskhas TNI AU, Lihat Kehebatannya,

https://jabar.tribunnews.com/2018/10/08/makna-kata-khas-pada-nama-paskhas-tni-au-lihat-kehebatannya?page=all

Intisari Online dengan judul: Inilah Alasan di Balik Kata 'Khas' pada Pasukan Khas TNI AU yang Pernah Bikin Pasukan Australia Segan

https://intisari.grid.id/read/03952101/inilah-alasan-di-balik-kata-khas-pada-pasukan-khas-tni-au-yang-pernah-bikin-pasukan-australia-segan?page=all

Subscribe YouTube Channel Tribun Manado:

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved