Perang Azerbaijan dan Armenia
Ayah, Ibu dan Adiknya Tewas, Pilu Balita Khadija Selamat Usai Rudal Bombardir Rumahnya di Azerbaijan
Gadis kecil berumur 3 tahun selamat dari serangan rudal perang Azerbaijan-Armenia. Ayah, ibu dan adiknya tewas saat rumahnya dibombardir rudal.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Nasib gadis kecil bernama Khadija Shahnazarli yang selamat dari serangan rudal yang jatuh di kota Ganja, Azerbaijan pada Sabtu (17/10/2020) meninggalkan duka mendalam.
Gadis balita berusia 3 tahun itu harus kehilangan keluarganya.
Keluarga Khadija Shahnazarli menjadi korban serangan rudal perang Azerbaijan dan Armenia.
Baca juga: VIDEO Konflik Armenia dan Azerbaijan Memanas
Di mana, serangan rudal itu sedikitnya telah menewaskan 13 orang dan melukai puluhan orang,
serta mengancurkan pemukiman warga, salah satunya rumah Khadija Shahnazarli.
Di antara 13 orang yang tewas adalah keluarga dari Khadija.
Zuleykha Shahnazarova, ibunya, Royal Shahnazarov, ayahnya, dan Madina Shahnazarli, adiknya yang berusia 16 bulan,
tewas di hari meledaknya rudal di tempat tinggal mereka.
(Rudal Perang Azerbaijan-Armenia)
Mereka telah dimakamkan di lokasi yag sama, sementara, gadis kecil itu sedang dirawat di rumah sakit,
di dekat kota Barda, menurut laporan yang dilansir dari Al Jazeera pada Sabtu (17/10/2020).
Azerbaijan menuduh Armenia berada di balik serangan rudal di kota terbesar kedua itu.
Namun, Armenia membantah tuduhan tersebut karena jenis rudal yang dituduhkan tidak memiliki jangkauan untuk mencapai Ganja.
Pada gilirannya, Armenia berbalik menuduh Azerbaijan terus menembaki Stepanakert, kota utama Nagorno-Karabakh.
Eskalasi yang Tajam
Menurut Hikmat Hajiyev, asisten Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, "lebih dari 20 rumah hancur" dalam serangan itu.
Mushfiq Jafarov, seorang anggota Parlemen dari Ganja, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa ada 2 anak
di antara mereka yang terbunuh dalam serangan rudal pada Sabtu itu.
“Hanya ada warga sipil yang tinggal di sini,” kata Jafarov.
(Kerusakan bangunan akibat perang Azerbaijan-ArmeniaRumah yang hancur di Ganja, Azerbaijan, pada Senin (12/10/2020) akibat perang Azerbaijan-Armenia dalam memperebutkan wilayah Nagorno-Karabakh./AP Photo)
Serangan di Ganja, yang berpenduduk lebih dari 300.000 orang, terjadi hanya 6 hari setelah sebuah rudal menghantam bagian permukiman lain kota.
Saat itu, ada 10 warga sipil yang tewas dan menyebabkan banyak orang gelisah.
“Untungnya saya dan keluarga saya tidak ada di rumah,” kata Sevil Aliyeva, seorang penduduk dari Ganja, kepada Al Jazeera.
“Rumahku hancur,” imbuhnya.
Petugas penyelamat masih mencari melalui reruntuhan untuk menemukan korban selamat.
Aliyev berjanji akan melakukan "balas dendam", sementara Turki,
sekutu dekat Azerbaijan, mengutuk serangan itu dan menyebutnya sebagai "kejahatan perang".
"Armenia masih melakukan kejahatan perang dan pembantaian warga sipil," kata Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu dalam tweet.
"Berdiam diri melawan kekejaman ini sama dengan berbagi tanggung jawab atas pembunuhan itu," ujar Cavusoglu.
Dalam sebuah pernyataan, kementerian luar negeri Armenia mengatakan kepada Azerbaijan “upaya konsisten untuk memperluas geografi konflik,
sehingga merusak keamanan regional yang tidak dapat diubah lagi harus dikutuk dengan sangat keras.
"Setiap pelanggaran terhadap keutuhan wilayah Republik Armenia akan mendapat tanggapan yang sepantasnya.”
(Kompas.com)
Baca juga: Video Mengerikan Detik-detik Tentara Armenia Dibantai dan Dibombardir Azerbaijan, Terlempar ke Udara
Tautan: