Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Heboh

Gatot Nurmantyo Berjanji Bakal Keluar dari KAMI Jika Berubah Jadi Partai Politik, "Catat Semua!"

Mantan Panglima TNI ini menerangkan KAMI dibentuk dengan tujuan gerakan moral masyarakat Indonesia.

Editor: Alexander Pattyranie
surabaya.tribunnews.com/yusron naufal putra
Gatot Nurmantyo 

Sementara itu, Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian membantah bahwa pergantian Gatot terkait pemutaran film G30S/PKI.

"Kalau untuk itu kan karena memang sudah masa jabatan Pak Gatot sudah selesai dan memang sudah waktunya pergantian rutin pimpinan TNI. Jadi tidak ada hubungannya sama sekali dengan pemutaran G30S," kata Donny saat dihubungi, Rabu (23/9/2020).

Jebolan Akademi Militer tahun 1982 itu diketahui mulai menjabat sebagai Panglima TNI pada 8 Juli 2015. Dua tahun kemudian atau pada 8 Desember 2017, jabatan Gatot digantikan oleh Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

Pergantian Gatot saat itu memang tidak berselang lama setelah ia memerintahkan jajarannya untuk memutar kembali film tersebut.

Saat itu, ia beralasan, agar bangsa Indonesia tidak melupakan sejarah kelam dan mencegah terulangnya kembali masa kelam tersebut.

"Tujuannya adalah bukan untuk mendiskreditkan, tetapi peristiwa tersebut agar diketahui generasi muda, agar kita tidak terprovokasi lagi, terpecah-pecah lagi. Kalau kita tidak ingatkan, dalam kondisi seperti ini, orang tidak tahu bahwa ada gerakan-gerakan yang mengadu domba," kata Gatot usai berziarah di makam Presiden Suharto di Astana Giribangun, pada 19 September 2017 silam.

Namun, jika melihat usianya, seharusnya Gatot baru pensiun pada 13 Maret 2018 atau tiga bulan setelah ia tak lagi menjabat sebagai Panglima.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menjawab pertanyaan wartawan usai acara penganugerahan gelar pahlawan nasional di Istana Negara, Jakarta, Rabu (9/11/2016). Presiden Joko Widodo membantah kabar akan mencopot jabatan Panglima TNI yang diemban Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. Jokowi bahkan akan memerintahkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk mengusut penyebaran informasi bohong mengenai pencopotan jabatan Panglima TNI tersebut. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menjawab pertanyaan wartawan usai acara penganugerahan gelar pahlawan nasional di Istana Negara, Jakarta, Rabu (9/11/2016). Presiden Joko Widodo membantah kabar akan mencopot jabatan Panglima TNI yang diemban Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. Jokowi bahkan akan memerintahkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk mengusut penyebaran informasi bohong mengenai pencopotan jabatan Panglima TNI tersebut. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

"Jadi saya kira terlalu jauh dan agak kebablasan mengaitkan antara pemutaran film G30S dengan pencopotan beliau," ucap Donny.

Ia menambahkan, setiap pimpinan TNI-Polri terikat masa jabatan sehingga pasti akan dilakukan pergantian. Donny pun mengatakan, pergantian Panglima TNI dari Gatot ke Marsekal Hadi Tjahjanto tidak dilakukan di tengah jalan.

"Semua pimpinan apakah TNI-Polri pasti kan ada masa jabatan dan ketika memang masa itu berakhir kan pasti akan ada pergantian. Kan beliau tidak dicopot di tengah jalan kan? Beliau memang sesuai dengan masa jabatan dan sifatnya rutin," lanjut Donny.

Manuver politik

Sementara itu, anggota Komisi I DPR Jazilul Fawaid mengatakan, pengangkatan dan pemberhentian seorang panglima TNI merupakan hak prerogatif presiden.

Saat Gatot hendak diganti, saat itu Presiden telah melayangkan surat ke DPR untuk meminta persetujuan pengangkatan panglima baru.

Presiden pun memberikan sejumlah alasan. Namun, semuanya bersifat normatif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang ada.

"Sebenarnya yang paling tahu alasannya itu Pak Jokowi," ucapnya dalam diskusi daring bertajuk 'Mantan Panglima, Maumu Apa?', Minggu (27/9/2020).

Kendati demikian politikus PKB itu menduga bahwa Gatot tengah melakukan manuver politik lewat pernyataannya.

Manuver itu diduga berkaitan erat dengan rencananya pada Pilpres 2024 mendatang.

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo (KOMPAS.com/ANDI HARTIK)

"Pernyataan Pak Gatot itu menjadi rame justru bukan karena pernyataannya, karena ada makna explicit-nya, kalau saya diganti gara-gara pemutaran film G30S/PKI, maka presiden itu tidak suka kebijakan saya terkait pemutaran film," ujarnya.

"Saya juga husnudzon bahwa Pak Gatot ini juga pengen jadi presiden, nggak ada masalah, karena beliau kan mantan panglima," imbuh Jazilul.

Namun, Wakil Ketua MPR itu mengingatkan, peristiwa G30S/PKI merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah yang tak boleh dilupakan.

Tujuannya, agar peristiwa serupa tidak terjadi atas nama aliran apapun pada masa yang akan datang.

(Tribunnews.com/Dennis Destryawan)

BERITA TERPOPULER :

Baca juga: Media Asing Soroti Kasus Bocah Tewas Dibunuh Pemerkosa Ibunya, Adik Rangga: Berhenti Cepat Berhenti

Baca juga: Buruh Kirim Surat ke Jokowi Agar UU Cipta Kerja Dicabut, Kalau Sampai Anarkis, Berarti Bukan Buruh

Baca juga: Sosok Chandra Suharto, Ayah Indra Priawan, Mertua Tajir Nikita Willy, Bos Blue Bird, Karir Mentereng

TONTON JUGA :

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Gatot Nurmantyo: Catat Semua Rakyat, Saya Keluar dari KAMI Jika Jadi Parpol

https://www.tribunnews.com/nasional/2020/10/17/gatot-nurmantyo-catat-semua-rakyat-saya-keluar-dari-kami-jika-jadi-parpol

Penulis: Dennis Destryawan

Editor: Johnson Simanjuntak

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved