Tokoh Nasional
SBY Ungkap Pesan Almarhumah Ani Yudhoyono: Cerita Klasik Ini
Dia juga menyampaikan pesan almarhumah istirnya, mendiang Ani Yudhoyono soal segala fitnah yang kerap ditujukan pada SBY dan keluarga.
TRIBUNMANADO.CO.ID - SBY baru-baru ini membahas soal fitnah yang ditujukan kepada dirinya pada empat tahun lalu.
Saat itu dituduh sebagai pihak penggerak Aksi Bela Islam atau Aksi 411 pada 4 November 2016.
"Ini cerita klasik ini. Mereka ingin dapatkan kredit, tetapi dengan cara merusak nama baik orang lain, menjatuhkan orang lain, meskipun belum tentu berhasil cara-cara itu," papar SBY.
Ya Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merasa kerap jadi tertuduh ketika aksi demo besar terjadi di Indonesia.
Hal ini ia sampaikan saat angkat bicara mengenai polemik Undang-undang Cipta Kerja melalui akun Youtube miliknya, Jakarta, Senin (12/10/2020) malam.
Termasuk soal tuduhan yang dialamatkan kepada dirinya sebagai dalang demo UU Cipta Kerja yang berlangsung di sejumlah daerah Indonesia.
Dia juga menyampaikan pesan almarhumah istirnya, mendiang Ani Yudhoyono soal segala fitnah yang kerap ditujukan pada SBY dan keluarga.
Baca juga: SBY: Begitu UU Cipta Kerja Disahkan Hampir Pasti Terjadi Perlawanan
SBY mengatakan bukan kali ini saja di era pemerintahan Jokowi dirinya dituduh dalam kerusuhan dalam aksi unjuk rasa.
Menurut SBY, pada Aksi Bela Islam pada 4 November 2016 lalu dirinya juga dituduh membiayai aksi tersebut.
Terkait tuduhan dalang aksi penolakan UU Cipta Kerja yang ramai di media sosial, SBY meminta pejabat negara untuk menyebut pihak yang menjadi dalang sebenarnya agar tidak menimbulkan kabar bohong di masyarakat.
"Kalau memang menggerakan, menunggangi, membiayai, dianggap negara kejahatan dan melanggar hukum. Hukum harus ditegakkan, lebih baik disebutkan, kalau tidak negaranya membuat hoaks," papar SBY
Di kesempatan itu, SBY juga mengungkapkan fitnah yang ditujukan kepada dirinya pada empat tahun lalu.
Saat itu dituduh sebagai pihak penggerak Aksi Bela Islam atau Aksi 411 pada 4 November 2016.
"Ini cerita klasik ini. Mereka ingin dapatkan kredit, tetapi dengan cara merusak nama baik orang lain, menjatuhkan orang lain, meskipun belum tentu berhasil cara-cara itu," papar SBY.
"Saya tahu. Mengapa saya tahu? Karena ketika ada seseorang yang membawa berita itu kepada pemimpin kita, presiden kita, ada juga saksinya di situ yang kaget sekali dan belakangan setelah lewat prahara itu, dia menyampaikan kepada saya," sambung SBY.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/susilo-bambang-yudhoyono-dan-ani-yudhoyono.jpg)