Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Otomotif

Mitos atau Fakta Oli Mesin Bisa Kedaluwarsa? Simak Penjelasan Pakar dari Pertamina Lubricants!

Anggapan soal oli mesin bisa kedaluwarsa hingga saat ini masih banyak diperbincangkan.

Editor: Alexander Pattyranie
Www.Netwaste.Org.Au
Ilustrasi pelumas. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Apakah oli mesin bisa menjadi basi atau kedaluwarsa?

Anggapan ini hingga saat ini masih banyak diperbincangkan.

Tertnyata kondisi tersebut dinilai bisa terjadi bila oli yang sudah dibeli terlalu lama

disimpan atau didiamkan.

BERITA PILIHAN EDITOR :

Baca juga: Kakak Tewas Dibunuh, Adik Korban Teriak Histeris saat Bertemu Pelaku: Saya Tidak Terima

Baca juga: ILC 13 Oktober Tidak Tayang, Karni Ilyas Curhat Penderitaan Usai Dikritik Habis-habisan Netizen

Baca juga: Kecelakaan Maut Tadi Malam, Gadis 16 Tahun Tewas, Terpental dan Masuk Kolong hingga Terlindas Truk

TONTON JUGA :

Lantas apakah benar demikian, menjawab hal ini Nurdin ST, Technical Specialis PT Pertamina Lubricants

mengatakan kondisi tersebut bisa saja terjadi.

Hal ini karena memang oli mesin yang tak digunakan atau masih dalam kemasan memiliki usia.

Namun demikian, kondisi tersebut bukan dinamakan kedaluwarsa, karena menurut Nurdin

memang beda konteks atau terminologinya.

"Kalau kedaluwarsa itu makanan atau obat-obatan, jadi beda.

Pada intinya semua produk yang menyangkut teknologi kimia termasuk turunan petroleum

memiliki validity period, pada bidang lubricant, dikenal dengan sebutan lubricant shelf life,

jadi bukan kedaluwarsa," ucap Nurdin kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Nurdin menjelaskan, lubricant shelf life atau validity period, merupakan rentang waktu

rata-rata dimana sifat fisika, kimia, maupun untuk kerja atau performa dari pelumas tersebut masih sesuai.

Hal ini berlaku hanya untuk pelumas yang statusnya belum terpakai atau masih dalam kemasan.

Untuk ketahanan atau panjang dari shelf life sendiri, menurut Nurdin tergantung pada jensi oli

dasarnya atau base oil, jenis adiktif yang digunakan, serta yang tak kalah penting adalah

masalah penanganan dan prosedur penyimpanannya.

"Pada oli yang masih dalam kemasan, penanganan dan penyimpanan itu sangat

penting untuk diperhatikan.

Keduanya yang sangat mempengaruhi shelf life dari pelumas tersebut.

Untuk rata-ratanya sendiri, untuk jenis mineral oil shelf life-nya itu di rentang 3 sampai 7 tahunan," kata Nurdin.

Untuk itu, agar oli memiliki kualitas yang baik meski belum digunakan, baiknya perlu

memperhatikan proses penanganan dan penyimpanannya.

Caranya adalah dengan memastikan bila kemasan tidak rusak dan tidak terkontaminasi

dengan hal-hal lain, apalagi air.

Selain itu, jangan membiarkan kemasan oli dalam kondisi terbuka untuk waktu yang lama.

Bila sudah terbentuk pelumas berwarna susu atau tidak berwarna seperti pelumas biasanya,

maka bisa dipastikan oli tersebut sudah tidak baik atau bahkan menjadi indikasi

bila oli itu adalah palsu.

(Kompas.com/Stanly Ravel)

BERITA TERPOPULER :

Baca juga: Insiden Demo Tolak UU Cipta Kerja, Gubernur Edy Rahmayadi Dikejar dan Diteriaki: Mana Bayaran Kami?

Baca juga: 2 Sosok Perempuan Misterius di Balik Penembakan KKB Papua, Tersenyum dan Tiba-tiba Menghilang

Baca juga: Media Asing Beritakan Habib Rizieq Serukan Massa UU Cipta Kerja Lengserkan Jokowi: Tuhan Itu Agung

TONTON JUGA :

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Benarkah Oli Mesin Bisa Kedaluwarsa? Ini Jawabannya".

https://otomotif.kompas.com/read/2020/10/14/122100615/benarkah-oli-mesin-bisa-kedaluwarsa-ini-jawabannya

Penulis : Stanly Ravel

Editor : Aditya Maulana

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved