Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

UU Cipta Kerja

Mahasiswi Cantik & Polisi Ganteng Ini Berdampingan Usai Demo Tolak UU Cipta Kerja, Mereka Berfoto

Tidak melulu aksi unjuk rasa berakhir dengan adu fisik maupun kericuhan dengan aparat keamanan. Ini suasana berbeda di Aceh.

SERAMBINEWS.COM/BUDI FATRIA
Tolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja (Ciptaker), massa dari Aliansi Masyarakat Gayo menggelar aksi unjuk rasa, di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Bener Meriah, Selasa (13/10/2020). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Terjadi setelah unjuk rasa tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja

Polisi Ganteng dan mahasiswa cantik ini tiba-tiba berdampingan. 

Mereka berdua berdekatan, lalu berfoto.  

Inilah suasana berbeda yang terjadi setelah aksi demo atau unjuk rasa mahasiswa di Bener Meriah Aceh. 

Mungkin menjadi aksi yang berbeda dengan yang terjadi di banyak daerah di Indonesia.

Mahasiswi melakukan foto selfie dengan Polisi berparas ganteng usai menggelar aksi penolakan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja yang berlangsung di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Bener Meriah, Selasa (13/10/2020).
Mahasiswi melakukan foto selfie dengan Polisi berparas ganteng usai menggelar aksi penolakan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja yang berlangsung di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Bener Meriah, Selasa (13/10/2020). (SERAMBINEWS.COM/BUDI FATRIA)

Tidak melulu aksi unjuk rasa berakhir dengan adu fisik maupun kericuhan dengan aparat keamanan.

Sebelum itu, ratusan massa dari Aliansi Masyarakat Gayo Bergerak menggelar aksi penolakan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Bener Meriah, Selasa (13/10/2020).

Meskipun dalam aksi itu sempat terjadi pengrusakan pintu pagar gedung dewan.

Namun massa tidak tersulut emosi sehingga kericuhan pun bisa terhindarkan.

Pemandangan humanis juga terlihat ketika aksi unjuk rasa penolakan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja selesai digelar.

Para mahasiswi saling bergantian untuk mendapatkan foto selfie dengan Polisi berparas ganteng.

Tolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja (Ciptaker), massa dari Aliansi Masyarakat Gayo menggelar aksi unjuk rasa, di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Bener Meriah, Selasa (13/10/2020).
Tolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja (Ciptaker), massa dari Aliansi Masyarakat Gayo menggelar aksi unjuk rasa, di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Bener Meriah, Selasa (13/10/2020). (SERAMBINEWS.COM/BUDI FATRIA)

Tidak hanya itu, kekompakan juga terlihat ketika peserta aksi bersama personel Polres Bener Meriah bahu-membahu memungut sampah yang berserakan di halaman Gedung DPRK Bener Meriah.

Koordinator aksi dari Aliansi Masyarakat Gayo Bergerak, Yudi Gayo menyampaikan, aksi mereka ke gedung dewan untuk menuntut dan menolak tegas Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja yang telah disahkan oleh DPR RI.

“Pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja ini telah menciderai hati rakyat, dan dalam pasal-pasalnya terdapat pasal kontroversi untuk masyarakat seluruh Indonesia yang mana lebih berkepentingan kepada pemerintah dari pada masyarakat,” ujarnya.

Ia juga menuntut Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Bener Meriah dan Bupati untuk menyatakan sikap menolak tegas Undang-Undang Cipta Kerja tersebut.

Ketua DPRK Bener Meriah, MHD Saleh bersama Bupati Bener Meriah, Tgk H Sarkawi menandatangani petisi penolakan terhadap Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja yang diserahkan oleh massa dari Aliansi Masyarakat Gayo Bergerak saat menggelar aksi unjuk rasa di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Bener Meriah, Selasa (13/10/2020). SERAMBINEWS.COM/BUDI FATRIA
Ketua DPRK Bener Meriah, MHD Saleh bersama Bupati Bener Meriah, Tgk H Sarkawi menandatangani petisi penolakan terhadap Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja yang diserahkan oleh massa dari Aliansi Masyarakat Gayo Bergerak saat menggelar aksi unjuk rasa di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Bener Meriah, Selasa (13/10/2020). SERAMBINEWS.COM/BUDI FATRIA (SERAMBINEWS.COM/BUDI FATRIA)

“Kami mendesak DPRK dan Bupati Bener Meriah untuk mengeluarkan surat atau melayangkan surat kepada Presiden dan DPR RI untuk mengganti UU tersebut dengan mengeluarkan Perpu,” tegasnya.

Untuk mengamankan aksi tersebut, aparat gabungan menurunkan sebanyak 370 personel.

Seperti diberitakan sebelumnya, Wakapolres Bener Meriah, Kompol Maryono mengingatkan jajarannya untuk bersikap humanis dan tidak mudah terpancing emosi saat mengamankan massa yang akan melakukan aksi unjuk rasa penolakan Omnibus Law di Kabupaten Bener Meriah.

Hal itu disampaikannya saat memimpin rapat koordinasi dalam rangka persiapan antisipasi unjuk rasa penolakan Omnibus law yang berlangsung Selasa 13 Oktober 2020 di Kabupaten Bener Meriah.

“Bagi petugas yang terlibat di lapangan agar bersikap humanis dan jangan mudah terpancing emosi massa,” tegas Wakapolres Bener Meriah, Kompol Maryono saat pemimpin rapat tersebut, Senin (12/10/2020).

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Usai Gelar Unjuk Rasa Omnibus Law, Mahasiswi Selfie Ria Dengan Polisi Berparas Ganteng,

https://aceh.tribunnews.com/2020/10/14/usai-gelar-unjuk-rasa-omnibus-law-mahasiswi-selfie-ria-dengan-polisi-berparas-ganteng?page=all

Subscribe YouTube Channel Tribun Manado:

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved