Prabowo Subianto
Prabowo Subianto Ungkap Alasannya Lebih Banyak Diam Sejak Jadi Menhan
Ketua Umum Partai Gerindra ini mengatakan hal itu terjadi sesuai dengan jabatan yang saat ini diembannya.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Prabowo Subianto mengungkap alasan kenapa dirinya tak banyak berbicara di depan publik semenjak menjadi Menteri Pertahanan (Menhan) Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ketua Umum Partai Gerindra ini mengatakan hal itu terjadi sesuai dengan jabatan yang saat ini diembannya.
Sebagaimana yang dikutip TribunWow.com dari channel YouTube Official iNews pada Senin (12/10/2020), Prabowo Subianto mulanya menyinggung soal pentingnya melindungi warga negara dari ancaman bahaya pihak asing.
"Memang negara pertama didirikan untuk melindungi rakyat, berarti wilayahnya harus dilindungi."
"Jadi dengan begitu pentingnya sektor pertahanan itu juga kan hakikatnya adalah menjaga kemerdekaan, kedaulatan dari ancaman negara asing," kata Prabowo.
Bahkan, ada pihak dari negara asing yang menggunakan orang Indonesia sendiri untuk merusak Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sehingga, Prabowo menegaskan bahwa masalah pertahanan bukan menjaga perbatasan semata.
"Negara asing bisa memakai orang dalam, kita juga tak bisa bicara jaga perbatasan saja."
"Dalam hal ini masalah security, keamanan, katakanlah kerahasian itu sangat penting," ungkapnya.
Akibat itulah, Jenderal berusia 68 tahun ini tak bisa bicara banyak di depan publik.
Ia tak mau rahasia negara menjadi bocor karenanya.
"Salah kalau Menteri Pertahanan banyak bicara kan begitu? Saya enggak boleh cerita, kekuatan saya segini, kita akan begini, kita akan beli alat ini enggak benar."
"Nanti orang-orang yang enggak suka sama Indonesia, punya niat enggak baik akan tahu jadi ini memang demikian," tuturnya.
Meski demikian, ia berjanji suatu saat akan memberikan pernyataan terkait hal yang dihadapi Indonesia.
"Tapi pada saatnya saya akan bicara, intinya itu. Tidak terlalu banyak berbicara memang rakyat sendiri saya kira menyadari bahwa fungsi pertahanan sangat penting," sambung Prabowo.