Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tanggapi Pengakuan Mahasiswa UGM Dipukul saat Demo, Susi Pudjiastuti Menangis, Netizen: Miris Kan Bu

Menanggapi kabar tersebut, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menunjukan respon sedih.

Editor: Ventrico Nonutu
kompasiana.com
Susi Pudjiastuti menangis menanggapi berita mahasiswa UGM dipukuli saat demo. Foto: Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti bersedih saat Pisah sambut. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Aksi demonstrasi menolak UU Cipta Kerja beberapa waktu lalu berujung ricuh.

Bentrokan antara massa aksi dan aparat pun tak terhindarkan.

Bahkan dikabarkan ada mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) dipukuli hingga gagang kacamatanya patah.

Tolak UU Cipta Kerja, GNPF, PA 212, FPI dan Aliansi Berbasis Agama Bakal Lakukan Aksi Demonstrasi

Cerita Dosen Jadi Korban Salah Tangkap saat Demo UU Cipta Kerja: Saya Mengira Malam Itu Ajal Saya

Menanggapi kabar tersebut, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menunjukan respon sedih

Pengusaha nyentrik ini menangis mengetahui pengakuan mahasiswa UGM yang dimaksud berinisial ARN (20).

Dia salah satu peserta ujuk rasa menolak UU Omnibus Law yang ditangkap polisi dan kemudian dipaksa untuk mengaku sebagai provokator.

Tangis dan kesedihan Susi Pudjiastuti itu ditumpahkan melalui akun twitternya saat menanggapi berita di Kompas.com berjudul "Pengakuan Mahasiswa UGM: Saya Beberapa Kali Dipukul sampai Gagang Kacamata Patah".

Susi Pudjiastuti tak banyak komentar kecuali memasang emoticon tanda menangis sebanyak 9 buah.

Emoticon menangis itu di-cuitkan di akun twitternya pukul 06:38 WIB, Senin (12/10/2020) pagi ini dan langsung mendapat respon sejumlah netizen.

Kebanyakan ikut mencantumkan tanda emoticon yang sama.

Akun @roti sobek menulis, Kunaon Bu?

Restu R Sahidin @rs_restu menulis Miris kan bu

Mahasiswa UGM Dipukuli hingga Gagang Kacamata Patah

Seperti diberitakan, seorang mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berinisial ARN (20) diduga dipukul oleh aparat serta dipaksa mengaku sebagai provokator.

Peristiwa tersebut diduga terjadi dalam demo menolak omnibus law Undang-undang Cipta Kerja, Kamis (8/10/2020).

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved