Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ferdinand Hutahaen Mundur

Pilih Dukung Jokowi, Ferdinand Hutahaen Keluar dari Demokrat, Alasan Beda Prinsip dengan AHY

Politisi Demokrat berlatar belakang hukum ini, memilh keluar dari Partai Demokrat, dan telah mengutarakannya melalui media sosial.

Editor: Aswin_Lumintang
Talk Show tvOne Capture Youtube
Ferdinand Hutahaen pilih mundur sebagai pengurus Partai Demokrat 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Politisi Demokrat berlatar belakang hukum ini, memilh keluar dari Partai Demokrat, dan telah mengutarakannya melalui media sosial.

Kabarnya Ferdinand Hutahaen segera menyerahkan surat pengunduran dirinya ke DPP Partai Demokrat pada Senin (12/10/2020) hari ini. 

Ferdinand Hutahaen politisi Partai Demokrat yang memilih mundur dari kepengurusan
Ferdinand Hutahaen politisi Partai Demokrat yang memilih mundur dari kepengurusan (kolase/tribunwow)

"Hari ini (kemarin) saya umumkan resmi di akun medsos saya terutama di Twitter saya dan besok saya sampaikan surat resminya ke DPP Demokrat," katanya kepada Tribunnews.com, Minggu (11/10/2020).

Ferdinand menyatakan mundur dari Partai Demokrat lantaran berbeda prinsip dan cara pandang sejumlah isu nasional belakangan ini.

Selain itu, perbedaan cara pandang mengelola partai juga menjadi alasan Ferdinand mundur.

Terbaru, Ferdinand tidak sepakat dengan sikap Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang menolak UU Cipta Kerja.

"Perbedaan prinsip dan perbedaan cara pandang terkait isu-isu nasional antara saya dan pengurus lainnya adalah alasan utama."

"Terakhir kemarin cara pandang terhadap UU Cipta Kerja yang sangat mendasar bagi saya semakin menguatkan pilihan saya untuk mundur," tegasnya. 

7 Hal Ini Ternyata Bisa Jadi Penyebab Sering Sakit, Mulai dari Tangan Kotor hingga Kurang Tidur

Hari Ini Senin 12 Oktober 2020 PSBB Transisi di Jakarta Dimulai, Berikut Hal-hal Yang Masih Dilarang

Janda Asal Indonesia Ditangkap Militer Filipina, Diduga Kelompok Abu Sayyaf, Serangan Bom Bunuh Diri

"Daripada jadi konflik di internal, lebih saya pergi dengan keyakinan prinsip politik saya bahwa kepentingan bangsa jauh di atas segalanya termasuk di atas kepentingan politik kelompok. Maka saya bersikap untuk pergi dan mundur," ujarnya.

Setelah menyatakan mundur, Ferdinand memastikan ia akan tetap berpolitik.

Namun, ia belum mau mengungkap partai yang akan ia masuki. 

"Nanti pasti akan masuk ke salah satu partai politik yang memperjuangkan NKRI dan Pancasila secara konsisten," ujar Ketua Biro Energi dan Sumber Daya Mineral DPP Partai Demokrat itu. 

Ferdinand juga enggan mengungkap kapan ia akan bergabung ke partai lain itu.

"Saya pasti akan bergabung ke parpol. Hanya, tunggu tanggal mainnya," ucap Ferdinand Hutahaean.

"Intinya saya tetap akan berpolitik, tapi untuk saat ini mungkin belum masuk partai manapun dalam waktu beberapa saat," jelasnya.

Profil Ferdinand, Bekas Relawan Jokowi yang Merapat ke SBY

Ferdinand lahir pada 18 September 1977 di Sumatera Utara.

Ia mengawali karier politiknya dengan menjadi relawan pendukung Jokowi. 

Dalam penelusuran Tribunnews.com, Ferdinand pernah aktif sebagai anggorta Barisan Relawan Jokowi Presiden (BaraJP).

Pengakuan Ferdinand dalam acara Mata Najwa episode 'Barisan Para Mantan' pada 5 Desember 2018, ia mulai gabung menjadi relawan Jokowi pada 2012.

Diduga Ada yang Siapkan Logistik hingga Bom Molotov, Polisi Cari Aktor di Balik Kericuhan

Diduga Ada yang Siapkan Logistik hingga Bom Molotov, Polisi Cari Aktor di Balik Kericuhan

Asal Indonesia Ditangkap Militer Filipina, Diduga Kelompok Abu Sayyaf, Serangan Bom Bunuh Diri

"Saya dulu mengenal Pak Jokowi ini sejak beliau datang ke Jakarta membawa Mobil Esemka, waktu itu masih nongkrong di Taman Proklamasi, itulah awal saya mengenal beliau."

"Kemudian saya tertarik, sebetulnya siapa dan apa misinya, akhirnya sejak saat itu sering banyak yang kumpul, banyak dorongan politik yang muncul dari masyarakat langsung, tidak ada yang mengomando dari atas, akhirnya sekitar bulan Mei 2012 kalau tidak salah, adalah kongres relawan di Bandung yang pertama," terang Ferdinand sebagaimana dikutip dari Serambinews. 

Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean (KOMPAS.COM)
Setelah bergabung dengan relawan Jokowi, di awal pemerintahan Jokowi, Ferdinand mulai berbalik arah. 

Ia mulai kerap melancarkan kritik ke Jokowi hingga akhirnya Ferdinand merapat ke Partai Demokrat. 

Di Demokrat, Ferdinand diberikan posisi strategis oleh Ketua Umum DPP Demokrat saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Ketua Divisi Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat.

Saat Pilpres 2019, Ferdinand mencalonkan diri sebagai calon legislatif DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Barat V meliputi Kabupaten Bogor.

Sayangnya, ia tidak lolos ke Senayan.

Ia beralasan, tingginya ongkos politik membuat ia gagal menjadi anggota DPR.

"Saya sejak awal turun menjadi caleg saya tidak punya harapan dan tidak punya ekspektasi lolos sebagai anggota DPR terpilih."

"Cost tinggi dan saya tidak mau melakukan itu maka saya turun ke dapil terbatas sekali," ujarnya sebagaimana diberitakan Tribunnews.com. 

Setelah gagal menjadi legislator, di internal partai, karier Ferdinand juga menurun. 

Dalam kepengurusan baru DPP Partai Demokrat hasil Kongres pada bulan Maret 2020, AHY sebagai Ketua Umum tak memasukkan Ferdinand sebagai pengurus inti DPP. 

Ia memberikan posisi Ferdinand sebagai Ketua Biro Energi dan Sumber Daya Mineral DPP Partai Demokrat. 

Kini, Ferdinand pun mengakhiri kariernya di Demokrat dengan menyatakan mundur dan keluar dari partai. 

Walkout saat Jokowi Pidato

Ferdinand pernah menjadi sorotan saat ia walkout dari arena Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat di Sentul, Bogor, Jawa Barat, pada 10 Maret 2018. 

Presiden Jokowi
Presiden Jokowi (setkab.go.id/Laily-Setpres)

Ia walkout saat Presiden Jokowi memberi pidato di acara tersebut. 

"Pada saat beliau pidato, saya memilih keluar dari ruangan. Itu adalah ekspresi kekecewaan saya dengan beliau yang tidak memenuhi janji politiknya pada saat pilpres dulu," kata Ferdinand kepada Kompas.com, Senin (12/3/2018).

Ferdinand menganggap banyak janji yang disampaikan Jokowi, tetapi tidak terealisasi sebagaimana mestinya.

Misalnya, terkait utang luar negeri Indonesia yang kini membengkak.

"Beliau dulu menekankan akan menolak utang luar negeri, tapi sekarang utang kita makin menjadi-jadi," kata dia.

Baca: Siapa Penunggang Demo UU Cipta Kerja yang Dituding Luhut dan Mahfud MD? Demokrat Beri Klarifikasi

Ferdinand mengatakan, saat melakukan aksi walkout itu, ia hanya sendirian dan tak ditemani kader Partai Demokrat lain.

Menurut Ferdinand, sejumlah kader Partai Demokrat yang duduk di sampingnya justru menyarankan agar ia tidak meninggalkan ruangan.

"Tapi, daripada saya acungkan kartu kuning, kan, lebih tidak elok. Jadi lebih baik saya keluar, saya duduk di luar sampai selesai beliau pidato kemudian saya masuk kembali," kata dia.

(Tribunnews.com/Daryono/Srihandriatmo Malau) (Serambinews) (Kompas.com/Ihsanuddin)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved