Sehat
Hasil Penelitian: Mereka yang Tidur 9 Jam Setiap Hari Berisiko Stroke Hingga 85 Persen
Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan 31.750 partisipan yang berasal dari Tiongkok.
Studi baru yang dilakukan di Cina dan diterbitkan di jurnal medis Neurology menunjukkan bahwa orang yang tidur untuk waktu yang lama meningkatkan risiko stroke sebesar 85 persen.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebagian orang lebih memilih menghabiskan waktu liburannya untuk hanya sekadar rebahan di rumah.
Sebab rebahan merupakan aktivitas yang menyenangkan dan membuat rileks.
Inilah mengapa akhir-akhir ini kata 'rebahan' sedang tren
Namun, ternyata terlalu sering rebahan dapat mendatangkan dampak buruk bagi tubuh.
Berdasarkan studi baru yang dilakukan di Cina dan diterbitkan oleh jurnal medis Neurology, menunjukkan bahwa orang yang tidur untuk waktu yang lama meningkatkan risiko stroke sebesar 85 persen.
Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan 31.750 partisipan yang berasal dari Tiongkok.
• Penyebab, Gejala & Cara Mengatasi Alergi Dingin
• Anda Menderita Asam Urat? Hindari 12 Jenis Makanan Ini
Di awal penelitian, para partisipan ini sama sekali tidak memiliki riwayat stroke atau masalah pada kesehatan jantung.
Penelitian dilakukan selama enam tahun untuk mengetahui apakah ada peningkatan risiko terkena masalah kesehatan tersebut seperti hipertensi, diabetes, atau kebiasaan merokok.
Hasil dari penelitian ini adalah mereka yang tidur sembilan jam setiap hari memiliki risiko stroke lebih besar dibandingkan dengan mereka yang tidur dengan durasi yang normal seperti tujuh atau delapan jam.
Bahkan, jika para partisipan ini tidur siang hingga 90 menit, risiko stroke bisa naik drastis hingga 85 persen!
Tidur berlebihan ternyata terkait erat dengan meningkatnya risiko terkena hipertensi, hyperlipidemia atau kadar lipid darah yang berlebihan, obesitas, dan diabetes.
Berbagai hal ini berperan besar dalam meningkatnya risiko terkena penyakit kardiovaskular.
Selain kebiasaan tidur berlebihan, kualitas tidur yang buruk juga bisa meningkatkan risiko terkena stroke hingga 29 persen.
Dilansir dari newsweek.com, peneliti Dr. Xiaomin Zhang, kepala tim yang menyusun penelitian dan profesor di Departemen Kesehatan Kerja dan Lingkungan di Universitas Sains dan Teknologi Huazhong di Wuhan, Cina, mengingatkan tentang dampak tidur.
Mereka mengatakan, orang-orang, terutama setengah baya dan lebih tua orang dewasa, harus lebih memperhatikan waktu yang dihabiskan di tempat tidur untuk tidur dan tidur siang, dan kualitas tidur.
Karena durasi tidur dan tidur yang tepat serta mempertahankan kualitas tidur yang baik dapat melengkapi intervensi perilaku lain untuk mencegah stroke.
Dr. Zhang mengingatkan bahwa penelitian ini hanya menunjukkan hubungan antara durasi tidur dengan stroke, tetapi tidak dilakukan untuk mencari kaitan antara kebiasaan tidur dalam waktu yang singkat dengan risiko stroke.
Studi lain menunjukkan hubungan antara tidur berlebihan dan kolesterol tinggi dengan obesitas, yang mengarah pada peningkatan risiko stroke.
Risiko-risiko itu, termasuk merokok dan tekanan darah tinggi, diperhitungkan dalam data tim Dr. Zhang.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dr. Zhang, rebahan memang tidak dapat disamakan dengan tidur, rebahan bisa hanya dengan bersantai, baik itu di atas sofa atau kasur.
Namun hal ini akan membuat kita pasif dan kurang gerak dalam waktu yang lama.
Hal ini bisa membuat tubuh tidak mengeluarkan energi dengan maksimal sehingga hal ini akan membuat penumpukan lemak semakin banyak.
Masalahnya adalah hal ini bisa meningkatkan berat badan dan risiko terkena obesitas.
Padahal, obesitas adalah salah satu faktor risiko dari datangnya penyakit kardiovaskular atau stroke.
Melihat fakta ini, sesekali rebahan boleh-boleh saja untuk dilakukan.
Namun pastikan untuk rutin melakukan olahraga atau setidaknya lebih aktif bergerak demi membuat kesehatan tubuh.
Khususnya jantung dan pembuluh darah terjaga sehingga tidak mudah terkena penyakit kardiovaskular.(*)
Artikel di atas telah diterbitkan di TribunnewsWiki.com dengan judul Waspada, Hobi Rebahan Berisiko Picu Stroke hingga 85 Persen