Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kadin Sulut Berharap Tak Ada Demo Besar Lagi, Ivanry: Demo Anarkis Rugikan Ekonomi

Kita harus mencermati, jangan sampai aksi-aksi demo ini mengarah ke tindakan anarkis dan bahkan ada yang ambil untung

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Charles Komaling
istimewa
Wakil Ketua Umum Kadin Sulut Bidang UKM, Ivanry Matu 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Kamar Dagang Industri (Kadin) Sulut berharap tak ada demo buruh besar-besaran menyusul disahkannya UU Cipta Kerja.

Wakil Ketua Umum Kadin Sulut Bidang UKM, Ivanry Matu bilang, memang sejauh ini tensi aksi buruh sebagai respon atas Omnibus Law di Sulut memang belum terlalu terasa.

"Sampai hari ini aktivitas usaha masih normal dan kita berharap jangan sampai demo ini akan membuat aktivitas usaha terhenti," kata Ivanry kepada Tribun Manado, Kamis (08/10/2020).

Ivanry bilang, sebagai pelaku usaha, pihaknya menghargai apa yang dilakukan para pendemo yang keberatan pada pasal-pasal tertentu di Omnibus Law.

Katanya, wajar ketika ada kelompok buruh, mahasiswa dan aktivis protes Omnibus Law yang dianggap mengamputasi hak-hak pekerja dan aturan yang dianggap tidak adil.

"Kita harus mencermati, jangan sampai aksi-aksi demo ini mengarah ke tindakan anarkis dan bahkan ada yang ambil untung. Artinya ada muatan-muatan tertentu apalagi di jelang Pemilukada di seluruh daerah secara nasional," katanya.

Sejauh ini, Kadin Sulut melihat perjuangan dalam aksi ini masih pada batas wajar dan terkendali.

Meskipun demikan, ada yang menjadi sorotan adalah aksi protes ini menimbulkan kerumunan massa dan mengabaikan protokol kesehatan.

Aksi ini kurang simpatik karena semua sedang berupaya menerapkan protap kesehatan melawan Covid-19.

Lebih jauh, Ivanry mengatakan, di beberapa daerah aksi protes berujung anarkis dan aparat mulai tegas.

Hal itu akan berdampak negatif di tengah upaya pemulihan ekonomi akibat Covid-19.

"Apalagi seperti contoh ada yang memaksa para buruh dengan mendatangi bagian produksi dan menghentikannya,
Bila aksi-aksi ini tidak terkendali pasti akan berdampak buruk bagi siklus ekonomi secara keseluruhan," kata pemilik RM Ocean 27 ini.

Katanya, bisnis itu dari hulu ke hilir saling terkait, ketika ada salah satu bagian rantai terhenti apakah itu bagian produksi atau distribusi maka akan berpengaruh pada rantai bisnis secara keseluruhan.

Kadin menegaskan, pelaku usaha diminta tetap berproduksi. Siklus bisnis itu jangan sampai berhenti karena dampaknya pasti memperburuk kondisi ekonomi kita.

"Baik dampak psikologi maupun dampak secara langsung bagi pelaku usaha dan pastinya akan berdampak juga pada buruh itu sendiri," katanya. (*)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved