Najwa Shihab Dipolisikan
Tigor Nainggolan: Najwa Sudah Dapatkan Hukuman Sosial Publik Usai Wawancara Kursi Kosong
Azas Tigor Nainggolan menilai jurnalis sekaligus presenter Najwa Shihab tidak perlu sampai dilaporkan.
Maka dari itu, baginya tayangan Mata Najwa perlu mengundang Terawan.
Ia menegaskan, undangan yang disampaikan berulang kali tersebut bukan tantangan yang harus dipenuhi Terawan.
Meskipun begitu, Najwa menilai masyarakat berhak mendapat informasi yang sebenar-benarnya terkait pandemi.
"Meneruskan berbagai permintaan itu, undangan ini kami sampaikan. Undangan ini bukanlah tantangan atau sejenisnya," terang Najwa.
"Tapi, benar-benar harapan agar info dan kebijakan penanganan pandemi ini bisa diperoleh langsung dari pemegang kewenangan," tambah jurnalis tersebut.
Tanggapan Pakar Komunikasi soal Wawancara Kursi Kosong: Momen Terbaik Selama Pandemi
Dosen Ilmu Komunikasi Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM) Wisnu Prasetya Utomo turut menanggapi absennya Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan dari undangan jurnalis Najwa Shihab.
Dilansir TribunWow.com, hal itu terungkap dalam cuitan di akun Twitter @wisnu_prasetya, diunggah Senin (28/9/2020).
Diketahui Najwa Shihab sudah berulang kali mengundang Menkes Terawan dalam tayangan Mata Najwa.
Meskipun begitu, Terawan selalu menolak hadir.
Setelah berulang kali mengundang, Najwa Shihab memutuskan mewawancarai kursi kosong sebagai ganti absennya Terawan.
Tayangan tersebut kemudian menuai sorotan publik, termasuk peneliti media sekaligus dosen Wisnu Prasetya.

Ia bahkan menyebutnya sebagai 'momen terbaik' selama pandemi.
"Najwa Shihab mewawancarai kursi kosong yang mestinya diduduki Terawan adalah salah satu momen terbaik dalam jurnalisme televisi di Indonesia selama pandemi," cuit Wisnu Prasetya.
Ia membandingkan dengan stasiun televisi dari negara lain yang pernah menggunakan cara sama untuk menyindir pejabat publik.