Tahu Anak dan Cucunya Dibunuh Secara Sadis, Nenek Ngadinah Histeris: Saya Besarkan Dia dari Bayi
Tangis kesedihan terpancar dari wajah Ngadinah (60) setelah anak dan cucunya menjadi korban pembunuhan.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Tangis kesedihan terpancar dari wajah Ngadinah (60) setelah anak dan cucunya menjadi korban pembunuhan.
Anak dan cucu dari nenek tersebut ditemukan tewas pada pada Rabu (23/9/2020) malam WIB.
Kedua korban GB (19) dan ibunya S (39) ditemukan dalam rumah di Kelurahan Banjar Serasan, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
• Sudah Sah Jadi Undang-undang, Ternyata Ini Alasan Buruh Tolak RUU Cipta Kerja
• Kecelakaan Maut di Karanganyar, Tiga Sepeda Motor Tabrakan, Dua Tewas dan Satu Luka-Luka
Kedua korban tewas dibunuh oleh AL (49) yang ternyata suami dari S.
Polisi telah mengamankan pelaku beberapa waktu lalu.
Selain itu, polisi telah melakukan pra rekonstruksi pembunuhan tersebut pada Sabtu (3/10/2020).
Ngadinah sendiri turut hadir dalam pra rekonstruksi itu.
Setidaknya ada 22 adegan yang diperagakan tersangka dalam pra rekonstruksi itu.
Sementara itu Ngadinah tampak tak kuasa menahan air mata.
Ngadinah berhadap pelaku pembunuhan anak dan cucunya dihukum dengan hukuman setimpal.
Ia pun mengaku tak rela anak dan cucu dibunuh secara sadis oleh AL.
"Saya minta dihukum yang setimpal, kalau bisa dihukum mati.
Saya ndak rela anak dan cucu saya ndak tau apa - apa dibunuh, "ujarnya sembari menangis histeris.
Ngadinah tak habis pikir dengan aksi pelaku yang tega membunuh dua orang yang dicintainya itu.
"Saya ndak rela, anak cucu saya dibunuh, saya besarkan dia dari bayi, kok dibunuh, cucu saya tidak tau apa-apa kok dibunuh juga.
Saya minta hukuman yang setimpal ke pelaku ini," ujarnya Sabtu 3 Oktober 2020.
Detik-detik pembunuhan
Seperti dilansir dari Tribun Pontianak, AL terlihat menangis seraya sesekali menyatakan penyesalannya saat menjalani pra rekonstruksi.
Rekonstruksi diawali saat AL datang ke rumah S dengan menggunakan sepeda motor.
Lalu, saat didalam rumah, ia sempat cekcok dengan korban S di mana posisi S duduk bersila di kursi ruang tamu rumahnya.
Kemudian pada adegan ke 7 dan 8 AL keluar rumah dan mengambil sebatang besi mesin speed yang disimpannya di luar rumah dan langsung menyerang S dengan menghantamkan besi itu ke bagian anggota tubuh.
Saat itu, sang putri GB yang melihat AL memukul ibunya langsung mengambil ulekan batu dan memukulkan ke arah kepala AL.
Mendapat pukulan di kepala, AL langsung menyerang GB dengan besi yang dipegangnya hingga membuat tersungkur di ruang tengah rumah.
Melihat GB masih bergerak, ia pun kembali menghantamkan besi kebagian anggota tubuh GB untuk memastikan korban tak bergerak.
Kemudian, ia kembali mendatang S dan memukulnya sebanyak 3 kali.
Tak hanya itu, AL juga menyerang bagian tubuh S hingga korban tak bergerak.
Selanjutnya, ia langsung pergi dengan mengunci pintu rumah dari luar, dan kabur melarikan diri ke arah Kecamatan Rasau, Kabupaten Kubu Raya.
Minum racun saat ditangkap
Sebelumnya diberitakan, AL diamankan petugas di Desa Sukalanting, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya pada Jumat (2/10/2020) dini hari.
Kapolresta Pontianak Kombes Pol Komarudin mengungkapkan A merupakan terduga pelaku dari kasus pembunuhan sadis ibu dan anak.
Komarudin mengatakan, AL sempat menenggak cairan diduga racun rumput saat hendak diamankan.
Saat itu petugas kepolisian yang sigap menepis racun tersebut sehingga membuat AL tak terlalu banyak meminumnya.
AL pun langsung dibawa ke RS Angkatan udara kemudian di rujuk ke RS Bhayangkara Anton Sujarwo Pontianak.
Setelah kondisinya membaik, AL menjalani pemeriksaan di Polresta Pontianak.
Ia menambahkan bahwa, penangkapan A berawal dari informasi serta barang bukti yang didapat.
"Petunjuk awal itu kami dapatkan dari komunikasi yang tertinggal di handphone milik korban, dari sanalah kami bisa menjurus ke arah terduga pelaku, dan hingga akhirnya berhasil mengamankan terduga pelaku," ungkapnya.
Pengakuan AL
Polisi memang belum menetapkan tersangka, namun kepada penyidik Satreskrim Polresta Pontianak A mengakui bahwa dirinya telah menghabisi nyawa istri dan anak tirinya.
Seperti diberitakan Tribun Pontianak, A mengaku membunuh istri dan anak tirinya pada Minggu malam 20 September 2020.
"Betul, saya melakukan pembunuhan, yang saya bunuh istri dan anak saya sendiri,"
"Itu saya lakukan hari Senin malam, sekira pukul 23.00 WIB lewat lah,"katanya kepada Penyidik.
Dengan menggunakan sebatang besi dari mesin speed yang di ambilnya dari depan rumah, ia lantas menghabisi nyawa istrinya lalu kemudian sang putri.
"Saya melakukan itu sendiri. Saya pukul pakai besi. Pertama kali yang saya pukul si S, lalu si GB karena dia teriak dari dapur bawa batu lesung (cobek / ulekan)," ungkapnya kepada penyidik.
A mengaku, pada malam itu ia dan istrinya terlibat pertengkaran hebat, lantaran ia menduga sang istri memiliki pria idaman lain, dan meminta cerai kepada dirinya.
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Jeritan Hati Nenek Tahu Anak dan Cucu Dibunuh secara Sadis, Korban Tak Berdaya Dipukul Pakai Besi