Hari Guru Internasional
Sejarah Hari Guru Internasional 1994: Untuk Perdamaian, yang Harus Dibangun Adalah Pendidikan
Penetapan Hari Guru Sedunia ini bertepatan dengan penandatanganan dokumen penting UNESCO terkait status guru di dunia.
Di setiap peringatannya, Hari Guru Sedunia memiliki tema yang berbeda-beda.
Tahun 2019 Perayaan Hari Guru Sedunia diadakan pada tanggal 7 Oktober di markas besar UNESCO, Paris, Perancis.
Hal ini dikarenakan tanggal 5 Oktober kala itu merupakan akhir pekan, yang mana harus diundur hingga tanggal 7 Oktober.
Di tahun 2019, Hari Guru Sedunia memiliki tema Young Teachers: The Future of the Profession”.
Berikut tema-teman Hari Guru Sedunia sejak tahun 2003:
Tema pada tahun 2018: The Right to Education Means The Right to A Qualified Teacher”
Tema pada tahun 2017: Empowering Teachers
Tema pada tahun 2016: Valuing Teachers, Improving Their Status
Tema pada tahun 2015: Empowering Teachers, Building Sustainable Societies
Tema pada tahun 2014: Invest in the Future, Invest in Teachers
Tema pada tahun 2013: A Call for Teachers
Tema pada tahun 2012: Take A Stand for Teachers
Tema pada tahun 2011: Teachers for Gender Equality
Tema pada tahun 2010: Recovery Begins with Teachers
Tema pada tahun 2009: Build the Future: Invest in Teachers Now
Tema pada tahun 2008: Teacher Matter
Tema pada tahun 2007: Teachers are The Heart of Our Community
Tema pada tahun 2006: Teachers Make A Difference
Tema pada tahun 2005: Proffesional Development to Meet the Needs of A Changing World
Tema pada tahun 2004: Quality Teachers for Quality Education
Tema pada tahun 2003: Teachers-Opening Doors to A Better World
Sejarah
Latar belakang lahirnya Hari Guru Internasional atau Hari Guru Sedunia terkati erat dengan penyelenggaran konferensi di Paris.
Konferensi tersebut berlangsung dari tanggal 21 September hingga 5 Oktober pada tahun 1994, dan melibatkan 76 perwakilan negara dari UNESCO.
Turut juga dalam konferensi itu 35 organisasi Internasional.
Adapun topik konferensi adalah rekomendasi mengenai status guru yang disebut Recommendations Concering the Status of Teachers.
Hal pokok dalam rekomendasi tersebut adalah penekanan terhadap sikap profesional guru, sehingga guru yang disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa benar-benar mampu mencintai profesinya.
Bukan hanya menekankan profesionalisme, rekomendasi tersebut juga bertujuan untuk menghasilkan kesejateraan terhadap guru dan pendidik, terutama yang berada di negara berkembang seperti Indonesia.
Sebagai pihak utama, UNESCO memiliki pandangan bahwa International Teacher’s Day merupakan wujud dari pemahaman, apresiasi, dan kepedulian terhadap guru.
Hal ini sesuai dengan peran penting guru yang memberikan ilmu kepada para muridnya demi membangun generasi yang lebih baik.