Kisah Mayjen TNI Hassanudin, Dulu Pedagang Asongan dan Nyaris Jadi Guru, Kini Jenderal Bintang Dua
Tekad bulat diberengi usahanya yang kuat, hingga dia pun lulus Akmil kecabangan Artleri Pertahanan Udara pada tahun 1989.
Lalu, Komandan Korem 045/Garuda Jaya (2014), Irdam IX/ Udy (2016), Irut Renproggar Itjenad (2017), Waasrena Kasad (2017), Kasdam I/Bukit Barisan (2018), Asrena Kasad (2019), dan kini menjabat sebagai Pangdam Iskandar Muda.
“Alhamdulillah, saya juga lulusan terbaik Lemhannas RI tahun 2015 dan mendapat Bintang Seroja Wibawa,” ungkap pria kelahiran 7 September 1965 itu.
Kisah Hassanudin meretas jalan menjadi seorang prajurit ini cukup sering dia ceritakan kepada bawahannya sebagai motivasi bagi generasi penerus di mana pun ia bertugas. Baginya, TNI tidak pernah menilai dari kelompok dan golongan mana pun.
“Selama kita berusaha dan yakin, insya Allah pasti ada jalan. Buktinya saya, alhamdulillah, saya hanya akan yatim dan pedagang asongan, tapi alhamdulillah saya lulus sebagai TNI dan menjabat panglima saat ini,” ujarnya.
Jenderal bintang dua ini memang dikenal cukup akrab dan sering sekali berbagai inspirasi kepada siapa pun.
Bertugas di Aceh sejak April lalu sebagai Panglima Kodam IM, Mayjen Hassanudin cukup akrab dengan berbagai kalangan, baik dengan elite pejabat di Aceh, masyarakat, ulama, dan kalangan lainnya.
Dia berterima kasih kepada masyarakat Aceh yang telah menerimanya dengan baik sejak diamanahkan sebagai Pangdam IM pada akhir Maret 2020 dan mulai bertugas April 2020.
“Saya berkesan sekali ke Aceh, saya diterima dengan sangat senang hati, welcome oleh semua pejabat,” beber dia.
“Saya sangat berkesan juga, masyarakat Aceh dengan khasnya, saat tarawih pertama waktu saya ke Aceh, saya menikmati khusyuk dan syahdunya luar biasa,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Kisah Inspiratif Pangdam IM, Mayjen TNI Hassanudin, Pedagang Asongan yang Jadi Jenderal Bintang Dua