Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

G30S PKI

Soeharto Larang Calon Panglima AD Pengganti Ahmad Yani Menghadap Soekarno Setelah G30S

Soekarno Marah Perintah Dilanggar Soeharto Saat G30S PKI, Pengganti Ahmad Yani Dilarang Menghadap

Editor: Aldi Ponge
Dok. KOMPAS/Istimewa
Suasana penyerahaan kekuasaan. Soeharto (kiri) dan Soekarno (kanan). 

Soeharto bahkan menegaskan semua instruksi mengenai Angkatan Darat dari Soekarno Karno harap disampaikan kepada Soeharto.

Mendengar laporan Bambang, Soekarno tampak sangat kecewa dan marah sekali.

Ia menjadi bingung, pasalnya Letkol Untung baru saja mengkudeta kabinetnya dan pada saat yang sama Soeharto juga secara terang-terangan berani membangkang instruksinya.

Namun karena pasukan TNI AD mulai memasuki Halim, Soekarno kemudian terpaksa “diungsikan” ke Istana Bogor.

Tapi justru ketika berada di Istana Bogor itulah, Soeharto yang sudah memiliki segudang pengalaman tempur, secara perlahan berhasil “mengambil alih” perintah Soekarno

Soeharto mengambil alih aksi penumpasan G30S PKI, dan tiga tahun kemudian menggantikan posisi Soekarno sebagai Presiden RI

Benarkah Soeharto Melakukan 'Kudeta Bertahap' Saat G30S PKI?

Putri Soekarno, Sukmawati Soekarnoputri mengungkapkan bahwa Soeharto telah melakukan 'kudeta bertahap' melalui peristiwa G30S PKI.

Sukmawati Soekarnoputri berani berpendapat demikian karena dia setuju dengan pemikiran dari Dr Subandrio, mantan Waperdam I dan Kabinet Dwikora era pemerintah Presiden Soekarno.

Seperti dikutip dari buku 'Creeping Coup d'Etat Mayjen Suharto' yang ditulis oleh Sukmawati Soekarnoputri

"Subandrio menyebut tragedi tahun 1965 itu dengan istilah 'Creeping Coup d'Etat ' atau kudeta merangkak atau bertahap," tulis Sukmawati Soekarnoputri

Kudeta bertahap yang dilakukan Mayjen Soeharto dan kawan-kawannya dilalui dengan empat tahap. 

Tahap I: 1 Oktober 1965

Terjadinya suatu aksi penculikan dan pembunuhan beberapa Jenderal TNI AD oleh kelompok G30S yang dipimpin oleh Letkol Untung dengan pasukan AD (berseragam Cakrabirawa/pasukan pengawal presiden).

Pada hari itu juga melalui kantor penyiaran Radio Republik Indonesia (RRI), Letkol Untung mengumumkan tentang dibentuknya Dewan Revolusi dan juga tentang Kabinet Dwikora demisioner.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved