Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sejarah

Sejarah Pemberontakan Bersenjata di Indonesia, dari PKI, Darul Islam, hingga PRRI/Permesta

Pada 18 September 1948 terjadi pemberontakan PKI yang dipimpin oleh Muso di Madiun. Pemberontakan tersebut merupakan pemberontakan besar pertama.

Editor: Rizali Posumah
(KEMDIKBUD)
Soekarno membacakan naskah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Di awal kemerdekaan, Republik Indonesia beberapa kali menghadapi pemberontakan militer. 

Pemberontakan tersebut bahkan ada yang meletus di saat RI tengah menghadapi militer Belanda.

Berikut beberapa pemberontakan yang terjadi di awal kemerdekaan Republik Indonesia:

Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI)

Musso atau Muso Manowar, adalah pemimpin pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Madiun.
Musso atau Muso Manowar, adalah pemimpin pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Madiun. (Wikipedia.org via BangkaPos)

Pada 18 September 1948 terjadi pemberontakan PKI yang dipimpin oleh Muso di Madiun.

Pemberontakan tersebut merupakan pemberontakan besar pertama setelah Indonesia merdeka.

Pemberontakan tersebut bertujuan untuk mendirikan Negara Soviet Indonesia yang berideologi komunis.

Mereka ingin mengganti Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa dengan paham komunis.

Namun pemberontakan PKI mampu digagalkan oleh Pemerintah Indonesia di bawah Presiden Sukarno.

Bahkan pimpinan PKI Muso tewas ditembak dan menangkap tokoh-tokoh lainnya.

Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII)

Soekarno saat menangis dan Kartosuwiryo menjelang eksekusi.
Soekarno saat menangis dan Kartosuwiryo menjelang eksekusi. (via Tribun Jateng)

Pemberontakan DI/TII berlangsung pada 7 Agustus 1949 di bawah pimpinan Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo.

Dalam pemberontakan tersebut ingin mengganti Pancasila sebagai dasar negara dengam syari'at Islam. Bahkan ditandai dengan didirikannya Negara Islam Indonesia (NII).

Upaya bangsa Indonesia menumpas pemberontakan tersebut memakan waktu cukup lama.

Kartosuwiryo dan para pengikutnya baru bisa ditangkap pada 4 Juni 1962.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved