Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

G30S PKI

Cerita DN Aidit Dieksekusi Mati, Petinggi PKI yang Ngaku Pancasilais dan Tanggung Jawab Aksi G30S

DN Aidit sebagai pemimpin PKI membuat partai tersebut menjadi partai komunis ketiga terbesar di dunia setelah Uni Soviet dan Tiongkok.

Editor: Frandi Piring
Dok Kompas.com/Wordpress
Cerita DN Aidit dieksekusi mati, sempat ngaku seorang Pancasilais dan tanggung jawab peristiwa G30S PKI 1965. 

Abdullah Aidit juga pernah mendirikan sebuah perkumpulan keagamaan,

"Nurul Islam", yang berorientasi kepada Muhammadiyah.

Keluarga Aidit berasal-usul dari Maninjau, Agam, Sumatra Barat.

Di Jakarta DN Aidit mendirikan perpustakaan "Antara" di daerah Tanah Tinggi, Senen, Jakarta Pusat.

DN Aidit masuk ke Sekolah Dagang ("Handelsschool").

Dia belajar teori politik Marxis melalui Perhimpunan Demokratik Sosial Hindia Belanda

(yang belakangan berganti nama menjadi Partai Komunis Indonesia).

Dalam aktivitas politiknya itu juga DN Aidit berkenalan dengan orang-orang

yang kelak memainkan peranan penting dalam politik Indonesia.

Seperti Adam Malik, Chaerul Saleh, Bung Karno, Bung Hatta, dan Mohammad Yamin.

Menurut sejumlah temannya, Hatta mulanya menaruh banyak harapan

dan kepercayaan kepadanya, dan Achmad menjadi anak didik kesayangan Hatta.

Namun belakangan mereka berseberangan jalan dari segi ideologi politik.

Meskipun ia seorang Marxis dan anggota Komunis Internasional (Komintern).

Aidit menunjukkan dukungan terhadap paham Marhaenisme Sukarno

Sumber: Surya
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved