Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

G30S PKI

Sejarah Kelam G30S PKI, Ridwan Kamil: ''Keluarga Saya Korban PKI, Luka Ini Begitu Dalam''

Saat memperngati peristiwa G30S/PKI, Ridwan Kamil menyebut bahwa keluarganya adalah korban PKI.

Editor:
Kloase Tribunmanado
Ridwan Kamil, Peristiwa G30S/PKI 

Patung perunggu setinggi tiga meter yang berdiri tegap sambil mengenakan seragam Angkatan Darat (AD) itu merupakan karya seniman Soenarto Pr yang menggambarkan kegagahan Jenderal (Anumaerta) Ahmad Yani.

Ahmad Yani merupakan salah satu korban G30S/PKI yang gugur di kediamannya sendiri oleh tujuh peluru dari senapan pasukan Tjakrabirawa saat Sang Pahlawan Revolusi tengah berganti pakaian dinas.

Dari tujuh peluru yang dilepaskan pasukan Tjakrabirawa pada 1 Oktober 1965 pukul 04:35 WIB itu, lima di antaranya meninggalkan lubang tembakan di sebuah pintu yang hingga saat ini masih bisa dilihat pengunjung museum.

Jenderal Ahmad Yani
Jenderal Ahmad Yani ((istimewa))

Tempat tinggal Sang Jenderal

Sebelum dijadikan sebagai tempat yang menunjukkan memorabilia Ahmad Yani, bangunan tersebut merupakan tempat tinggal Sang Jenderal.

Memiliki cat berwarna putih, bekas kediaman Ahmad Yani terlihat seperti bangunan pada umumnya.

Meski begitu, cerita yang disampaikan saksi bisu G30S/PKI tersebut dapat membuat hati pilu.

Pasalnya, bangunan tersebut dibiarkan sama seperti saat ditinggalkan oleh Ahmad Yani tanpa mengalami banyak perubahan.

Barang-barang pribadi Sang Jenderal pun masih ada di sana.

Selama melangkahkan kaki di sana, pengunjung akan merasa seperti sedang berjalan melintasi portal waktu dan dibawa kembali ke masa saat Ahmad Yani masih hidup.

Baik kamar, kamar mandi, ruang tamu, maupun dapur, bahkan kompor hingga perabotan yang ada, semua barang milik keluarga Ahmad Yani tetap dipertahankan dan terus dirawat.

Mini Bar Museum Sasmitaloka Ahmad Yani
Mini Bar Museum Sasmitaloka Ahmad Yani ((Kompas.com/Nur Desilawati))

Pengunjung bisa membayangkan Ahmad Yani menggunakan barang-barang tersebut semasa hidupnya sembari berjalan ke sana ke mari.

Koleksi barang yang dipertahankan Sejumlah barang pribadi milik Ahmad Yani tersimpan dengan rapi di sana.

Napak tilas kehidupannya bisa langsung dilakukan sesaat setelah menginjakkan kaki di halaman museum.

Usai melewati patung Ahmad Yani yang berdiri tegap di atas relief yang menggambarkan perjalanan kariernya, pengunjung bisa langsung memasuki ruang keluarga yang suasananya mencekam.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved