Hari Kesaktian Pancasila
Sejarah Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober, Berawal dari Tragedi Kelam G30S PKI 1965
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila bermula dari Surat Keputusan Menteri atau Panglima Angkatan Darat Jenderal Soeharto pada 17 September 1966 lalu.
Letnan Jenderal Anumerta Ahmad Yani, Mayor Jenderal Raden Soeprapto, Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono,
Mayor Jenderal Siswondo Parman, Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan, Brigadir Jenderal Sutoyo Siswodiharjo, dan Lettu Pierre Andreas Tendean.
Ketujuh korban tersebut juga dianugerahi pahlawan revolusi.
Mereka dibunuh oleh PKI lalu dimasukkan ke dalam sumur Lubang Buaya di Jakarta Timur.
PKI menuduh mereka akan melakukan makar terhadap Soekarno melalui Dewan Jenderal.
Hari Berkabung Nasional
Pada tanggal 1 Oktober juga disikapi sebagai hari berkabung nasional, namun bukan untuk ritual Kesaktian Pancasila.
Diberitakan Kompas.com (1/6/2016), dikarenakan sejumlah perwira TNI gugur pada 1 Oktober 1965.
Peristiwa yang patut dikenang tersebut akhirnya difilmkan oleh
almarhum Arifin C Noer dan diberi judul Gerakan 30 September.
Film tersebut menggambarkan adegan penculikan dan pembunuhan
yang dilakukan segerombolan militer yang disebut sebagai pasukan Cakrabirawa.
Cakrabirawa dibentuk atas unsur-unsur angkatan.
Personel Cakrabirawa yang terlibat ialah Letkol Untung dan beberapa pasukannya dari Angkatan Darat.
(*)