Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Peristiwa G30S PKI

Kisah Letjen MT Haryono, Calon Dokter Ditembak Mati Pasukan Cakrabirawa dalam Peristiwa G30S/PKI

Peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G-30S/ PKI) masih terus dikenang bangsa Indonesia.

Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUNNEWS
Letjen MT Haryono. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G-30S/ PKI)

masih terus dikenang bangsa Indonesia.

Seorang petinggi TNI AD satu ini juga menjadi korban dalam peristiwa itu.

Yakni Letnan Jenderal (Letjen) TNI Anumerta Mas Tirtodarmo (MT) Haryono.

BERITA PILIHAN EDITOR :

 Kecelakaan Maut, Dua Pelajar Tewas Mengenaskan, Bawa Motor dengan Cepat hingga Menabrak Truk Tangki

 Kisah Anggota PKI Tak Mempan Peluru ABRI, Tewas Setelah Jawaban Satu Kata, Diduga Kebal Terbuka

 Ramalan Soeharto Nasib Indonesia Tahun 2020 Tidak Meleset, Pak Harto: Orang Tidak Bisa Bekerja

TONTON JUGA :

MT Haryono tewas ditembak oleh pasukan Cakrabirawa di kediamannya

Jalan Prambanan Nomor 8 Jakarta.

Kemudian jenazah MT Haryono dibawa ke Lubang Buaya Jakarta Timur

dengan dimasukkan ke dalam truk.

Di sana jenazah MT Haryono dimasukkan ke dalam sumur Lubang Buaya

bersama perwira tinggi TNI AD lainnya.

Pada 4 Oktober, jenazah ditemukan dan diberi pemakaman

kenegaraan di Taman Makam Pahlawan di Kalibata pada 5 Oktober.

Para korban peristiwa G-30S/ PKI diberi gelar Pahlawan Revolusi

oleh Presiden Soekarno.

Sempat Melawan

Letjen MT Haryono sempat melawan saat akan diculik oleh pasukan Cakrabirawa yang dipimpin Serma Boekoes.

Dalam buku Kumpulan Pahlawan Indonesia Terlengkap (2012) karya Minarwati, MT Haryono sempat melawan saat mau diculik hingga akhirnya tewas tertembak.

Saat peristiwa kelam tersebut terjadi, pintu rumah MT Haryono diketuk dan terdengar jawaban dari dalam rumah.

"Kalau mau ketemu besok pagi saja di kantor jam 08.00 WIB," kata dia.

Namun, pasukan Cakrabirawa langsung mendobrak pintu depan.

Saat masuk ke dalam rumah suasana gelap, karena MT Haryono mematikan lampu.

Saat pintu terbuka MT Haryono merebut senjata dari pasukan Cakrabirawa.

Ketika merebut senjata, MT Haryono tertembak di belakang dan tewas.

Dimusuhi PKI

Ketika MT Haryono diangkat sebagai Deputi III Menteri/Panglima Angkatan Darat (Menpangad) dengan pangkat mayor jenderal pada 1 Juli 1964 situasi bangsa Indonesia dilandai berbagai pemberontakan.

Salah satunya adalah PKI.

Pada waktu itu PKI mengusulkan untuk membuat Angkatan Kelima dengan mempersenjatai kaum buruh dan tanah tani.

Namun, MT Haryono dan perwira tinggi lainnya menolak usulan itu.

Mereka pun dimusuhi dan menjadi target pada peristiwa G-30S/PKI.

Dikutip Historia, situasi politik Indonesia saat menjabat sebagai Menpangad sedang panas oleh konfrontasi dengan Malaysia.

Sementara di dalan negeri, AD bersaing keras dengan PKI demi merebut pengaruh Sukarno.

Dalam situasi politik tersebut, MT Haryono sering ikut rapat dengan presiden hingga larut malam.

Bahkan sering diskusi tentang perpolitikan nasional dengan rekan-rekannya.

Ia juga sering berkonsultasi ke Letjen A. Yani.

Sebelum peristiwa G-30S/PKI, MT Haryono sering banyak melamun saat mendengarkan musik, tidak seperti biasanya.

Namun tanpa disadari, pada dini hari 1 Oktober 1965 rumah MT Haryono didatangi pasukan Cakrabirawa yang dipimpin Serma Boengkoes.

Bercita-cita jadi Dokter

MT Haryono, lahir di Surabaya pada 20 Januari 1924.

Ia memilik cita-cita menjadi seorang dokter.

Ia memperoleh pendidikan di Eurospeesch Lagere School (ELS), lalu dilanjutkan menempuh pendidikan di Hoogere Burgerschool (HBS).

Usai tamat dari HBS, MT Haryono melanjutkans pendidikan di Ika Dai Gakki (Sekolah Kedokteran) pada masa pendudukan Jepang di Jakarta.

 Namun, saat Indonesia sedang masa perang mempertahankan kemerdekaan, ia keluar dari sekolah kedokteran dan masuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR).

Ia memiliki kemampuan menguasai bahasa asing, Inggris, Belanda dan Jepang membuatnya sering ikutserta dalam perundingan.

Ketika Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda (23 Agustus-2 November 1949), ia dipercaya sebagai sekretaris delegasi militer Indonesia.

(Kompas.com/Ari Welianto)

BACA JUGA :

 Debat Capres AS Panas, Joe Biden Sebut Donald Trump Badut dan Anak Anjing Vladirmir Putin

 Cerita Burhan Kapak Bantai Anggota PKI dengan Sadis Usai G30S: Lebih Baik Membunuh Daripada Dibunuh

 Kisah Jenderal Ahmad Yani Marah PKI yang Bunuh TNI Sebelum G30S 1965: Gawat, Asah Pisau Komandomu

TONTON JUGA :

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Letjen MT Haryono, Calon Dokter Korban Peristiwa G-30S/PKI"

https://www.kompas.com/skola/read/2020/09/29/180000069/letjen-mt-haryono-calon-dokter-korban-peristiwa-g30s

Penulis : Ari Welianto

Editor : Ari Welianto

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved