Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

G30S PKI

KESAKSIAN Bapa Tengkorak, Narapidana yang Jadi Algojo, Bertugas Bela Negara, Kejar PKI Sampai Habis

Para algojo muncul sebagai eksekutor untuk membunuh orang-orang dari Partai Komunis Indonesia (PKI).

Editor:
Kloase Tribunmanado
G30S/PKI, Seorang Algojo, yang dipanggil Bapa Tengkorak. 

Tidak ada niatan untuk membuka aib atau menyudutkan orang-orang yang terlibat.

Tribunnewswiki.com tidak mengubah beberapa pernyataan individu untuk menjaga otentisitas sumber.

Seorang Algojo, yang dipanggil Bapa Tengkorak menceritakan kisahnya membunuh orang-orang PKI di Maumere, Nusa Tenggara Timur
Seorang Algojo, yang dipanggil Bapa Tengkorak menceritakan kisahnya membunuh orang-orang PKI di Maumere, Nusa Tenggara Timur (Repro: Liputan Khusus Tempo, 1 - 7 Oktober 2012)

Kesaksian Bapa Tengkorak - Seorang Narapidana yang Disuruh Menjadi Algojo

Seseorang mengisahkan kesaksiannya sebagai algojo pembunuh orang-orang PKI di Maumere, Nusa Tenggara Timur.

Saksi laki-laki ini mempunyai nama panggilan di daerahnya dengan nama 'Bapa Tengkorak'.

Ia telah bekerja sebagai buruh di Pelabuhan Maumere, Nusa Tenggara Timur (kini benama Pelabuhan Lorens Say).

Pekerjaan yang ia lakukan telah puluhan tahun ia jalani

Ia mengaku pernah dipenjara karena membunuh pamannya pada 18 Maret 1963.

Alasan ia membunuh karena dirinya tak mau membagi uang hasil penjualan ikan.

Bapa Tengkorak kemudian menebas pamannya dengan kelewang saat sedang berdua di warung.

Karena pembunuhan tersebut, ia dihukum penjara 12 tahun.

Namun demikian, baru tiga tahun dirinya dipenjara, pada suatu hari Kodim 1603, yang dikomandani Gatot Suherman, berkirim surat kepada kepala penjara.

Ia mengaku bahwa para tentara akan merekrut dirinya dan sembilan tahanan lain untuk menjadi algojo.

Dirinya kemudian diangkat jadi komandan algojo tersebut.

Setelah direkrut oleh militer, ia mengungkapkan bersama lainnya dibawa ke Kodim Maumere.

Halaman
1234
Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved