Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sejarah Nasional

Hari Ini Puluhan Tahun Lalu, Banyak Tragedi Berdarah, 7 Jenderal Jadi Korban, Soekarno Bersedih

Tanggal 30 September 2020 hari ini adalah peringatan Gerakan 30 September atau G30S/PKI.

IST/Tribun Batam
Mengenang 30 September adalah mengenang 7 Jenderal TNI yang Diculik hingga Dibantai oleh PKI. 

Jasadnya pun dibawa dan dikubur di Lubang Buaya

2. Letnan Jenderal Anumerta Suprapto

Letnan Jenderal Anumerta Suprapto adalah salah satu pahlawan nasional yang lahir di Purwokerto, 20 Juni 1920.

Belia juga diculik dari rumahnya dan dibantai di Lubang Buaya.

Sebelum akhirnya tewas di tangan PKI, beliau pernah meredam beberapa pemberontakan PKI di berbagai wilayah seperti Semarang dan Medan.

3. Letnan Jenderal Haryono

Patung Pahlawan Revolusi di Lubang Buaya, satu diantaranya Letjen Haryono
Patung Pahlawan Revolusi di Lubang Buaya, satu diantaranya Letjen Haryono ((Warta Kota/Adhy Kelana))

Letnan Jenderal TNI Anumerta atau Mas Tirtodarmo Haryono (MT Haryono) lahir di Surabaya, 20 Januari 1924.

Letjend yang mengerti 3 bahasa asing ini juga diculik pada saat hari kejadian.

Kemudian dibantai di Lubang Buaya.

4. Letnan Jenderal Siswondo Parman

Letnan Jendral S Parman korban G30SPKI
Letnan Jendral S Parman korban G30SPKI ((istimewa))

Siswondo Parman atau lebih dikenal dengan nama S. Parman adalah salah satu pahlawan revolusi Indonesia dan tokoh militer Indonesia.

Lahir di Wonosobo, 4 Agustus 1918.

Beliau merupakan perwira intelijen yang dekat dengan PKI serta mengetahui kegiatan rahasia mereka.

Namun saat ditawari bergabung dengan PKI, S Parman menolak.

Karena itulah beliau meninggal dibunuh pada persitiwa Gerakan 30 September dan mendapatkan gelar Letnan Jenderal Anumerta.

Otak pembantaiannya yakni kakaknya sendiri Ir. Sakirman yang merupakan petinggi PKI saat itu.

5. Mayor Jenderal Pandjaitan

Mayor Jenderal TNI Anumerta Donald Isaac Pandjaitan korban G30SPKI
Mayor Jenderal TNI Anumerta Donald Isaac Pandjaitan korban G30SPKI ((istimewa)tribunnews)

Brigadir Jenderal TNI Anumerta Donald Isaac Panjaitan lahir di Sumatera Utara, 19 Juni 1925.

Beliau dan bersama para pemuda anak bangsa lain yang dulunya merintis pembentukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang merupakan cikal bakal TNI saat ini.

Saat itu beliau menggunakan seragam militer lengkap ketika tahu bahwa sekelompok anggota OKI datang ke rumahnya dan telah membunuh pelayan serta ajudannya.

Segera setelah beliau menantang para pemberontak itu, peluru langsung menghujam tubuhnya dan mayatnya dibawa ke Lubang Buaya.

6. Mayor Jenderal Sutoyo Siswomiharjo

Mayor Jenderal TNI Anumerta Sutoyo Siswomiharjo lahir di Kebumen, 23 Agustus 1922.

Beliau juga diculik di rumahnya dan dibantai di Lubang Buaya.

Para penculik mengatakan Mayjen Sutoyo dipanggil oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir. Soekarno, tapi ternyata itu bohong.

7. Brigadir Jenderal

Brigjen Katamso Darmokusumo korban G30S/PKI
Brigjen Katamso Darmokusumo korban G30S/PKI ((istimewa)tribunnews)

Brigjen Anumerta Katamso Darmokusumo lahir di Sragen, 5 Februari 1923.

Tak seperti pahlawan revolusi sebelumnya, Brigjen Katamso pada hari terjadi pemberontakan sedang bertugas di Yogyakarta.

Beliau kemudian diculik, dipukuli tubuhnya dengan mortar motor.

Kemudian dimasukkan ke lubang yang sudah disiapkan anggota PKI.

Peristiwa ini terjadi di wilayah Kentungan.  (Putra Dewangga Candra Seta)

Artikel ini telah tayang di:

Wartakotalive

Subscribe YouTube Channel Tribun Manado:

Sumber: Warta Kota
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved