Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

CERITA Bapa Tengkorak, Algojo Pembantai Anggota PKI: Darah Muncrat Membasahi Tubuh dan Wajah Saya

Mereka dibawa ke dekat lubang, kemudian ia dan temannya menebas kepala mereka dengan kelewang.

Editor: Ventrico Nonutu
Wikipedia
Suasana saat peristiwa pembersihan anggota PKI. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S) meninggalkan catatan kelam bagi sejarah bangsa.

Ada begitu banyak orang yang terlibat dan merasakan kelamnya peristiwa tersebut.

Hal ini pun meninggalkan luka yang mendalam bagi para pelaku maupun korban karena berdampak juga bagi keluarga.

KISAH Letnan Pierre Tendean, Jadi Korban G30S saat Selamatkan Nyawa Jenderal Nasution

Jenderal AH Nasution, Peletak Dasar Perang Gerilya Melawan Belanda, Lolos dari Penculikan G30S PKI

Kebijakan pemberantasan terhadap orang-orang dari Partai Komunis Indonesia (PKI) dan para simpatisannya menyulut pembunuhan di Jawa dan Bali hingga menyebar ke daerah-daerah di seluruh Indonesia.

Seusai kejadian tersebut, pembunuhan terjadi di daerah-daerah di seluruh Indonesia.

Para algojo atau penjagal muncul sebagai eksekutor untuk membunuh orang-orang dari Partai Komunis Indonesia (PKI) atau mereka yang dicap sebagai PKI.

Salah satunya adalah di daerah Maumere, Nusa Tenggara Timur dengan salah satu saksi yang dipanggil penduduk sekitar dengan nama 'Bapa Tengkorak'.

Seseorang mengisahkan kesaksiannya sebagai algojo pembunuh orang-orang PKI di Maumere, Nusa Tenggara Timur.

Saksi laki-laki ini mempunyai nama panggilan di daerahnya dengan nama 'Bapa Tengkorak'.

Ia telah bekerja sebagai buruh di Pelabuhan Maumere, Nusa Tenggara Timur (kini benama Pelabuhan Lorens Say).

Ia mengaku pernah dipenjara karena membunuh pamannya pada 18 Maret 1963.

Alasan ia membunuh karena dirinya tak mau membagi uang hasil penjualan ikan.

Bapa Tengkorak kemudian menebas pamannya dengan kelewang saat sedang berdua di warung.

Karena pembunuhan tersebut, ia dihukum penjara 12 tahun.

Sumber: TribunnewsWiki
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved