Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

G30S

5 Versi Dalang Sebenarnya di Balik Peristiwa G30S Bunuh 7 Jenderal, Peran PKI, CIA hingga Soeharto

Literatur pertama dibuat sejarawan Nugroho Notosusanto dan Ismael Saleh bertajuk Tragedi Nasional Percobaan Kup G30S/PKI di Indonesia (1968).

Editor: Aldi Ponge
(Warta Kota/Adhy Kelana)
Patung Pahlawan Revolusi di Lubang Buaya, satu diantaranya Letjen Haryono 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Ada 5 versi dalang peristiwa Gerakan 30 September 1965 yang menewaskan 7 Jenderal.

Hingga saat ini dalang sebenarnya G30S masih misteri. Ada paling kuat dituduh yakni PKI.

Setidakknya ada 5 versi dalang persitiwa kelam tersebut

Berikut 5 Dalang peristiwa berdarah yang menjadi sejarah kelam Indonesia tersebut:

VERSI 1: Partai Komunis Indonesia (PKI)

Ini merupakan versi rezim Orde Baru.

Literatur pertama dibuat sejarawan Nugroho Notosusanto dan Ismael Saleh bertajuk Tragedi Nasional Percobaan Kup G30S/PKI di Indonesia (1968).

Muhammad Yunus Yosfiah, Menteri Penerangan Terakhir, Sosok yang Cabut Kewajiban Nonton Film G30S PKI

Pjs Wali Kota Bitung Rindu dengan Menu Makanan di Kantin Ini

Tangis Soekarno
Tangis Soekarno (via SriwijayaPost)

Intinya menyebut skenario PKI yang sudah lama ingin mengkomuniskan Indonesia.

Buku ini juga jadi acuan pembuatan film Pengkhianatan G30S/PKI garapan Arifin C. Noer.

Selain itu, rezim Orde Baru membuat Buku Putih yang dikeluarkan oleh Sekretariat Negara dan Sejarah Nasional Indonesia suntingan Nugroho Notosusanto yang diajarkan di sekolah-sekolah semenjak Soeharto berkuasa.

Oleh karena itu, versi Orde Baru ini mencantumkan “/PKI” di belakang G30S.

Para pelaku sendiri menamai operasi dan menyebutkannya dalam pengumuman resmi sebagai “Gerakan 30 September” atau “G30S”.

Sebagai bagian dari propaganda Orde Baru, gerakan ini pernah disebut sebagai Gestapu (Gerakan September Tigapuluh).

Penamaan ini adalah bagian dari propaganda untuk mengingatkan orang kepada Gestapo, polisi rahasia Nazi Jerman yang terkenal kejam.

Presiden Soekarno mengajukan penamaan menurut versinya sendiri, yakni “Gerakan Satu Oktober” atau “Gestok.”

Halaman
1234
Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved