Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sosok Anak Durhaka, Adi Tega Menggorok Leher Kedua Orangtuanya Saat Sedang Tidur, Pelaku Tidak Gila

Kedua korban tidak berdaya melawan lantaran serangan itu secara tiba-tiba ketika mereka tidur di kasur ruangan tamu

Editor: Finneke Wolajan
surabaya.tribunnews.com/mohammad romadoni
Lokasi kejadian seorang anak yang menganiaya kedua orang tuanya hingga sekarat di Dusun Kuripan, Desa Jumeneng, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, Sabtu malam (26/9/2020) sekira pukul 21.00 WIB 

Masih kata Imam, warga segera menolong korban dengan mengendarai kendaraan bermotor roda tiga ke Rumah Sakit Sido Waras Jalan Raya Pasar Sawahan KM10, Kecamatan Bangsal Mojokerto.

"Korban kondisinya kritis di Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit," terangnya.

Anggota Polsek Mojoanyar dan Sat Reskrim Polres Mojokerto tiba di lokasi kejadian berhasil mengamankan pelaku. Polisi memasang garis Police Line di lokasi kejadian untuk keperluan penyelidikan Olah TKP.

"Pelaku sudah ditangkap tadi malam dilakukan olah TKP di lokasi kejadian," ucap
Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Rifaldhiy Hangga Putra.

Faldy mengatakan pihaknya masih menyelidiki terkait motif pelaku yang tega menganiaya kedua orang tuanya tersebut.

"Pelaku masih dalam penyidikan untuk mengungkap terkait motif penganiayaan lebih lanjut," tandasnya.

Sosok Adi Murdiyanto

Adi Murdiyanto adalah anak bungsu dari dua bersaudara pasangan Yasin dan Muripah.

Imam Bukhori mengatakan warga menduga pelaku kecanduan obat-obatan.

Pelaku juga masih waras alias tidak mengalami gangguan jiwa.

"Enggak (Gangguan Jiwa, Red) kan biasanya pelaku setiap hari berjualan bubur keliling kampung," ungkapnya di lokasi," Minggu (27/9/2020).

Suciati 50 tetangga korban, memaparkan pelaku dan kedua korban memang sering bertengkar namun kejadian ini paling parah hingga mengakibatkan korban mengalami luka parah dan kritis di rumah sakit.

"Iya memang sering bertengkar bahkan dulu sering ribut pernah di ujung jalan situ," terangnya sembari menunjuk ke arah jalan.

Menurut dia, pelaku dikenal pendiam dan jarang sosialisasi dengan masyarakat di lingkungan rumahnya.

Pelaku belum menikah yang sehari-hari bekerja sebagai penjual bubur keliling. Dia tinggal bertiga bersama kedua korban di rumah sederhana.

Sumber: Surya
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved